Berapa Banyak Rukun Sholat? Temukan Syarat Sah Ibadah Wajib bagi Umat Islam!

1. Pengertian Rukun Sholat dan Kewajibannya dalam Islam

Rukun sholat merupakan elemen penting yang harus dilaksanakan dengan penuh kesempurnaan dalam setiap ibadah sholat, karena jika satu rukun terlewat atau disengaja ditinggalkan, sholat tersebut dinyatakan batal.

Ini adalah inti dari ibadah yang dijalankan oleh umat Muslim di seluruh dunia, di mana kewajiban sholat ditegaskan dalam firman Allah SWT di Al-Qur'an, seperti dalam Surat An-Nisa ayat 103 yang menyatakan bahwa sholat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang beriman.

Selain itu, dalam Surat Al-Baqarah ayat 110, Allah kembali mengingatkan kita untuk mendirikan sholat dan menunaikan zakat, serta menjanjikan pahala bagi setiap kebaikan yang kita lakukan.

Rasulullah SAW pun menekankan pentingnya sholat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, yang mengungkapkan bahwa kunci sholat adalah bersuci, dengan takbir sebagai pengantar dan salam sebagai penutup.

Menariknya, meskipun terdapat empat mazhab besar dalam Islam yang memiliki pandangan berbeda tentang jumlah rukun sholat, semuanya tetap berpegang pada Al-Qur'an dan Hadits, menunjukkan keragaman dalam kesatuan ibadah ini.

2. Rukun Sholat Menurut Mazhab Syafi'i

Di Indonesia, mayoritas umat Muslim mengikuti mazhab Syafi'i yang menetapkan 13 rukun sholat, di antaranya adalah niat, takbiratul ihram, berdiri bagi yang mampu, hingga salam.

Khususnya, membaca Al-Fatihah menjadi rukun yang sangat penting, karena Rasulullah SAW menegaskan bahwa sholat tanpa bacaan ini tidak sah.

Sementara itu, mazhab Maliki juga menetapkan 13 rukun yang mirip, namun menekankan niat sebagai yang pertama, menggambarkan kehendak hati untuk meraih keridhaan Allah.

Berbeda lagi dengan mazhab Hambali yang menambahkan rukun tuma'ninah, yaitu ketenangan dalam gerakan sholat, dan mewajibkan membaca tasbih saat rukuk.

Di sisi lain, mazhab Hanafi memiliki pandangan unik dengan hanya 6 rukun, di mana beberapa gerakan dianggap wajib, bukan rukun, sehingga jika tertinggal dapat diganti dengan sujud sahwi.

Keberagaman ini menunjukkan betapa kaya dan berwarnanya tradisi ibadah dalam Islam.

3. Penjelasan Rinci tentang 13 Rukun Sholat Dalam Mazhab Syafi'i

Berikut adalah 13 rukun sholat menurut Mazhab Syafi'i:

1. Niat: Kehendak hati untuk melaksanakan sholat dengan tujuan mencari ridha Allah.
2. Takbiratul Ihram: Gerakan pembuka sholat yang menandai dimulainya ibadah dan mengharamkan segala hal yang bisa membatalkannya.
3. Berdiri: Bagi yang mampu, berdiri adalah keharusan dalam sholat fardhu.
4. Membaca Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan.
5. Ruku: Melakukan ruku dengan benar sebagai tanda pengagungan kepada Allah.
6. I'tidal: Berdiri tegak setelah ruku sebagai bentuk penghormatan.
7. Sujud: Melakukan sujud dengan khusyuk, menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan jari kaki ke tanah.
8. Duduk di antara dua sujud: Menyediakan waktu untuk duduk sejenak antara dua sujud sebagai bagian dari rukun.
9. Sujud kedua: Melakukan sujud kedua setelah duduk di antara dua sujud.
10. Tashahhud: Membaca tashahhud pada posisi duduk setelah rakaat kedua dan seterusnya.
11. Salam: Mengucapkan salam sebagai penutup sholat.
12. Urutan: Melaksanakan rukun-rukun sholat dalam urutan yang benar.
13. Khushu': Melaksanakan sholat dengan penuh perhatian dan ketundukan kepada Allah.

Dengan memahami dan melaksanakan rukun-rukun ini, kita dapat mendalami makna sholat yang sesungguhnya dan mendekatkan diri kepada Allah.

4. Keringanan (Rukhsah) dalam Pelaksanaan Rukun Sholat

Islam adalah agama yang sarat dengan rahmat dan kemudahan, di mana Allah SWT memberikan keringanan bagi umat-Nya dalam menjalankan rukun sholat, terutama dalam kondisi tertentu.

Misalnya, bagi mereka yang tidak mampu berdiri, Rasulullah SAW mengajarkan untuk sholat dengan duduk, atau bahkan berbaring jika perlu. Tak hanya itu, dalam membaca Al-Fatihah, mereka yang belum menghafalnya diperbolehkan membaca ayat lain atau dzikir sebagai pengganti.

Keringanan juga berlaku saat rukuk dan sujud jika tidak mampu melakukannya secara sempurna, cukup dengan isyarat sesuai kemampuan.

Semua ini merupakan wujud kasih sayang Allah, yang menegaskan bahwa Dia tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Dengan memahami rukun sholat, setiap Muslim dapat menjalankan ibadahnya dengan benar, tanpa merasa tertekan oleh keterbatasan yang ada.