Kapanlagi.com - Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Lisa Ayu Kusumawati, tengah menjadi sorotan publik setelah mengungkapkan rencana pensiun dini yang mengejutkan. Kabar ini muncul di tengah inkonsistensi performanya bersama pasangan, Rehan Naufal Kusharjanto, di ajang BWF World Tour 2024. Lisa tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya akibat hasil yang kurang memuaskan dalam beberapa tahun terakhir.
Meski demikian, Lisa tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik di tahun 2025. Namun, ia juga mengakui bahwa jika penampilannya tidak kunjung membaik, keputusan untuk pensiun mungkin akan dipertimbangkan.
Isu ini memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar bulu tangkis Tanah Air. Banyak yang berspekulasi mengenai alasan di balik keputusan Lisa apakah berkaitan dengan performa, tekanan, atau faktor lainnya. Mari kita simak lebih dalam kronologi dan analisis terkait situasi ini, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com, Selasa (26/11).
Lisa Ayu Kusumawati dan Rehan Naufal Kusharjanto memulai tahun 2024 dengan catatan yang mengecewakan, hanya mampu melangkah ke semifinal dua kali dalam 19 turnamen yang mereka ikuti, yakni di Thailand Masters dan German Open. Sayangnya, mereka sering tersandung di babak awal atau perempat final, terutama di turnamen bergengsi seperti French Open dan All England, di mana mereka tak mampu bersaing dengan para bintang dunia. Kekalahan demi kekalahan ini menyoroti adanya kesenjangan kualitas yang harus segera mereka atasi jika ingin kembali ke jalur prestasi. Puncak kekecewaan terjadi saat mereka gagal menembus final di Kumamoto Japan Masters, yang menjadi penutup musim mereka, menambah beban mental dan ekspektasi publik yang semakin berat.
Lisa Ayu Kusumawati, dalam sebuah pengakuan yang mengejutkan, mulai meragukan perannya dalam dunia bulu tangkis. Namun, dengan tekad yang kuat, ia memutuskan untuk mengikuti arahan pelatihnya, Herry Iman Pierngadi (Herry IP), dan tetap berpasangan dengan Rehan hingga 2025. Meski begitu, Lisa tidak menutup kemungkinan untuk mengambil langkah besar jika tidak ada kemajuan yang berarti. Pernyataan ambigu yang ia lontarkan, seperti kata "selesai," memicu spekulasi di kalangan penggemar dan pengamat bahwa ia mungkin tengah mempertimbangkan pensiun dini. Walau keputusan final belum diambil, pernyataan ini menggambarkan dilema mendalam yang tengah dihadapinya dalam perjalanan kariernya.
Lisa dan Rehan tengah menghadapi tantangan besar dalam perjalanan karier mereka, di mana inkonsistensi permainan menjadi salah satu penyebab utama penurunan prestasi. Meski kerap bersinar di turnamen tertentu, mereka kesulitan menjaga momentum di ajang berikutnya. Ditambah lagi, lawan-lawan yang mereka hadapi semakin kompetitif, berasal dari kalangan elite yang memiliki pengalaman dan strategi yang lebih matang. Tekanan dari ekspektasi publik juga menambah beban, sementara Lisa mulai merindukan penyegaran dalam pasangan, bahkan mengungkapkan keinginannya untuk mencoba hal baru, meski keputusan resmi mengenai perubahan tersebut masih belum ada.
Meski menghadapi tantangan dalam performanya, Lisa Ayu tetap bertekad untuk bangkit dan memperbaiki permainan di tahun 2025. Ia berharap bisa kembali meraih kejayaan bersama Rehan, dengan ambisi untuk merebut gelar seperti yang mereka capai di Hylo Open 2022. Pelatih Herry IP menegaskan bahwa mengganti pasangan bukanlah solusi yang mudah, mengingat sinergi antara Lisa dan Rehan yang sudah terjalin. Oleh karena itu, mereka akan fokus pada penguatan strategi dan mental bertanding. Tahun depan menjadi momen penting bagi pasangan ini untuk membuktikan bahwa mereka masih layak bersaing di pentas internasional, dengan turnamen awal tahun sebagai ujian sejati untuk keluar dari keterpurukan.
Rencana pensiun dini Lisa menjadi sorotan hangat di kalangan publik, dengan beragam reaksi yang muncul. Di usia yang masih muda, 24 tahun, banyak yang merasa sayang jika ia benar-benar memilih untuk mundur dari dunia bulu tangkis. Para penggemar berharap PBSI akan memberikan dukungan ekstra untuk membantu Lisa dan pasangannya, Rehan, bangkit kembali. Namun, tak sedikit pula yang memahami dan mendukung keputusan Lisa jika itu demi kebaikan karier dan kesehatan mentalnya. Bagi mereka, jeda atau perubahan suasana bisa jadi kunci untuk mengembalikan semangat dan performa. Di tengah masa sulit ini, dukungan dari publik dan komunitas bulu tangkis sangat krusial bagi Lisa, karena perjalanan seorang atlet sering kali penuh liku, dan semangat dari orang-orang terdekat bisa menjadi pendorong yang kuat untuk kembali bersinar.
Jika Lisa benar-benar memilih untuk menggantung raketnya, dunia di luar lapangan bulu tangkis terbuka lebar untuknya. Dengan segudang pengalaman sebagai atlet, ia memiliki peluang emas untuk bertransformasi menjadi pelatih, analis, atau bahkan motivator olahraga yang menginspirasi. Selain itu, PBSI sering memberikan ruang bagi mantan atlet untuk berkontribusi dalam pengembangan bulu tangkis di tanah air. Jalur ini bisa menjadi pilihan menarik bagi Lisa, asalkan ia mempertimbangkan keputusan pensiun ini dengan bijak, memastikan bahwa langkah yang diambilnya adalah cerminan dari keinginan tulusnya, bukan sekadar reaksi terhadap tekanan yang ada.
Lisa merasakan kekecewaan yang mendalam akibat minimnya pencapaian yang diraih bersama pasangannya, Rehan Naufal Kusharjanto, dalam beberapa tahun terakhir.
Lisa mengungkapkan tekadnya untuk meningkatkan performanya pada tahun 2025 sebelum memutuskan langkah selanjutnya dalam kariernya. Dengan semangat yang membara, ia berkomitmen untuk berusaha lebih keras demi mencapai puncak kemampuannya sebelum menentukan arah perjalanan profesionalnya.
Pelatih Herry IP mengungkapkan bahwa mengganti pasangan dalam tim bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu mereka akan terus mengalihkan perhatian untuk meningkatkan performa duo ini agar dapat tampil lebih gemilang di setiap pertandingan.
Salah satu momen gemilang dalam karier Lisa adalah ketika ia berhasil meraih kemenangan di Hylo Open 2022, berkolaborasi dengan Rehan Naufal Kusharjanto. Keberhasilan ini tidak hanya menambah catatan prestasinya, tetapi juga menunjukkan sinergi luar biasa antara keduanya di lapangan.