Kapanlagi.com - Ditulis oleh : Adhwa Medisanda Cinta Adzana
Pada Rabu, (29/3/2023) logo Google Doodle diisi oleh sosok seorang perempuan yang identik dengan perempuan Indonesia. Pada logo Google Doodle tersebut terlihat sosok perempuan yang menggunakan sanggul rambut dan pakaian tradisional. Sosok perempuan tersebut adalah Raden Ayu Lasminingrat.Â
Raden Ayu Lasminingrat adalah seorang pahlawan pejuang emansipasi wanita yang berasal dari Jawa Barat. Beliau merupakan seorang pelopor pendidikan dan aktivis perempuan. Alasan Google membuat ikon Google Doodle Raden Ayu Lasminingrat adalah untuk memperingati hari lahir dari sosok pejuang emansipasi wanita asal Tanah Pasundan ini.Â
Bagaimana kisah perjuangan Raden Ayu Lasminingrat dalam memperjuangkan semangat emansipasi wanita pada masa penjajahan dahulu? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini.Â
Â
Pada masa kolonialisme pendidikan, Ayah dari Raden Ayu Lasminingrat mendirikan sebuah sekolah Eropa dengan mempekerjakan dua orang Eropa untuk menjadi gurunya. Di sekolah inilah orang Eropa (Belanda) dapat bersekolah bersama dengan Pribumi. Dari sekolah ini, Raden Ayu Lasminingrat mendapatkan banyak pembelajaran, seperti membaca, menulis, Bahasa Belanda, dan Kebudayaan Barat.
Pengalaman dan ilmu yang didapatkan di sekolah membuat Raden Ayu Lasminingrat cita-cita dan semangat untuk memajukan kesetaraan dan peran perempuan Nusantara. Pada tahun 1879, beliau memulai kegiatan mengajarnya dengan mendidik anak-anak melalui buku bacaan berbahasa sunda, pendidikan moral, agama, ilmu alam, psikologi dan sosiologi. Aksi nyata yang dilakukan oleh Raden Ayu Lasminingrat dalam menggelorakan semangat emansipasi wanita adalah dengan mendirikan Sakola Kautamaan Istri di lingkungan Ruang Gamelan, Pendopo Garut sekitar tahun 1907.
Kemudian, pada tahun 1911 sekolah tersebut pindah lokasi ke Jalan Ranggalawe. Tidak disangka, pada tersebut Sakola Kautamaan Istri berkembang. Jumlah muridnya mencapai 200 orang, dan lima kelas dibangun di sebelah pendopo. Sekolah ini akhirnya mendapatkan pengesahan dari pemerintah Hindia Belanda pada 1913 melalui akta nomor 12 tertanggal 12 Februari 1913. Pada 1934, Sakola Kautamaan Istri telah memiliki cabang di beberapa daerah, antara lain di kota Wetan Garut, Bayongbong, dan Cikajang.
Semasa hidupnya, Raden Ayu Lasminingrat juga dikenal dengan karya-karya tulisnya. Berikut adalah beberapa karya tulis dari Raden Ayu Lasminingrat.