Kapanlagi.com - Nyeri dada yang tiba-tiba muncul sering kali memicu kepanikan, terutama jika rasa sakit itu terasa di sisi kiri. Banyak orang langsung mengaitkannya dengan serangan jantung, namun tahukah Anda bahwa bisa jadi penyebabnya adalah angin duduk? Meskipun kedua kondisi ini memiliki gejala yang mirip, perbedaan di antara keduanya cukup signifikan dan sangat penting untuk dikenali agar penanganannya tepat.
Angin duduk, yang dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris, terjadi ketika aliran darah kaya oksigen ke jantung terhambat akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Di sisi lain, serangan jantung terjadi ketika arteri jantung tersumbat total, yang mengakibatkan otot jantung kekurangan oksigen dan berisiko mengalami kerusakan permanen.
Lalu, bagaimana cara membedakan antara angin duduk dan serangan jantung? Apa saja ciri-ciri serta penyebabnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya yang dirangkum Kapanlagi.com, Senin (10/2).
Angin duduk adalah kondisi di mana otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup karena penyumbatan pada pembuluh darah. Beberapa faktor utama yang menyebabkan kondisi ini antara lain:
"Angin duduk alias angina adalah penyakit yang terjadi karena ada gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke otot jantung. Gejala khas dari penyakit ini adalah nyeri dada yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari," tulis laman halodoc.com.
Angin duduk memiliki beberapa gejala khas yang perlu diwaspadai, antara lain:
Nyeri akibat angin duduk biasanya berlangsung 3 hingga 15 menit dan akan membaik setelah istirahat atau mengonsumsi obat nitrat. Jika nyeri tidak membaik setelah 15 menit, segera cari pertolongan medis karena bisa menjadi tanda serangan jantung.
Meskipun gejalanya mirip, ada beberapa perbedaan mendasar antara angin duduk dan serangan jantung:
Jika mengalami nyeri dada yang tidak membaik setelah istirahat atau semakin memburuk, segera hubungi layanan darurat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.
Penanganan angin duduk tergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:
Jika angin duduk semakin parah, dokter mungkin akan merekomendasikan pemasangan ring jantung (stent) atau operasi bypass koroner untuk memperbaiki aliran darah ke jantung.
Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala berikut:
A: Angin duduk tidak bisa sembuh total, tetapi bisa dikontrol dengan gaya hidup sehat dan obat-obatan.
A: Masuk angin biasanya disertai perut kembung dan meriang, sedangkan angin duduk menyebabkan nyeri dada dan sesak napas.
A: Jika tidak ditangani, angin duduk dapat berkembang menjadi serangan jantung yang berisiko fatal.