Kapanlagi.com - Petinju muda berbakat asal Inggris, Moses Itauma, kembali menggemparkan dunia tinju dengan penampilan gemilangnya saat mengalahkan Demsey McKean dalam laga tambahan yang mendebarkan di Riyadh, Arab Saudi, yang juga menjadi ajang pertarungan Tyson Fury melawan Oleksandr Usyk. Kemenangan ini bukan hanya menambah catatan tak terkalahkan Itauma, tetapi juga semakin mengukuhkan posisinya sebagai calon kuat untuk memecahkan rekor legendaris Mike Tyson sebagai juara dunia kelas berat termuda.
Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Itauma telah mencatatkan 11 kemenangan tanpa satu pun kekalahan, dengan sembilan di antaranya diraih melalui KO. Dalam waktu kurang dari dua menit, ia berhasil menghentikan perlawanan McKean, semakin mendekatkan dirinya pada sejarah baru dalam dunia tinju. Prestasi ini membuat para penggemar tinju di seluruh dunia semakin penasaran: mampukah Itauma melampaui pencapaian Tyson yang telah bertahan selama hampir 40 tahun?
Namun, jalan menuju gelar juara dunia tidaklah mudah. Dengan nama-nama besar seperti Oleksandr Usyk dan Tyson Fury yang masih mendominasi, Itauma harus menghadapi berbagai tantangan besar untuk mewujudkan ambisinya. Meski demikian, keyakinan dan penampilan impresifnya sejauh ini menjadi modal utama dalam perjalanan meraih mimpi besar tersebut.
Moses Itauma, yang lahir pada 28 Desember 2004 di Slovakia dan pindah ke Kent, Inggris, di usia empat tahun, telah menempuh perjalanan yang luar biasa di dunia olahraga. Awalnya terjun ke sepak bola, ia kemudian menemukan panggilannya dalam tinju, di mana bakat alaminya bersinar terang.
Sebagai petinju amatir, Itauma mencatat rekor tak terkalahkan dalam 24 pertarungan, dengan 10 di antaranya berakhir dengan KO, menunjukkan kecepatan tangan dan kekuatan pukulannya yang memukau.
Debut profesionalnya yang spektakuler, di mana ia meraih kemenangan hanya dalam 23 detik, menggambarkan potensi luar biasa yang dimilikinya. Terinspirasi oleh idolanya, Prince Naseem Hamed, Itauma mengembangkan gaya bertarung yang penuh percaya diri dan atraktif, menjadikannya bintang yang patut diperhitungkan di dunia tinju.
Pada 22 Desember 2024, Kingdom Arena di Riyadh menjadi saksi bisu pertarungan epik antara Itauma dan Demsey McKean, yang berujung pada kemenangan spektakuler bagi Itauma dengan TKO hanya dalam 1 menit 57 detik. Ronde pertama dibuka dengan agresivitas luar biasa dari Itauma, yang tidak memberi McKean kesempatan untuk bernafas; dua kali McKean terjatuh akibat pukulan keras yang dilancarkan Itauma.
Meski sempat bangkit, McKean tak mampu menahan serangan pamungkas dari Itauma, sebuah pukulan overhand kiri yang menghancurkan harapan lawan dan menyelesaikan pertarungan lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.
Mike Tyson mencetak sejarah sebagai juara dunia kelas berat termuda di usia 20 tahun 4 bulan 22 hari setelah mengalahkan Trevor Berbick pada tahun 1986, dan kini Moses Itauma, yang baru berusia 19 tahun, berambisi untuk memecahkan rekor tersebut sebelum Mei 2025.
Meskipun jalannya tidak semudah membalikkan telapak tangan terutama dengan gelar kelas berat yang kini dikuasai oleh Oleksandr Usyk dan Tyson Fury yang memiliki jadwal pertandingan yang padat Itauma tetap optimis.
Peringkatnya yang terus melesat di WBA, WBO, dan IBF memberikan secercah harapan, dan jika dia mampu merancang strategi yang tepat, peluang untuk merebut gelar juara masih terbuka lebar.
Moses Itauma, si bintang tinju muda, terus menunjukkan dominasinya di ring dengan rekor mengesankan 11-0, termasuk 9 kemenangan spektakuler melalui KO. Banyak lawan yang tak berdaya, bahkan mantan penantang gelar dunia Mariusz Wach, yang harus mengakui keunggulannya hanya dalam dua ronde pada bulan Juli lalu.
Kini, Itauma mengukir namanya di peringkat ke-6 WBO, ke-14 IBF, dan ke-10 WBA, menegaskan bahwa ia adalah salah satu petinju muda paling menjanjikan yang siap bersaing di pentas tinju paling elite.
Dalam bayang-bayang dominasi Usyk dan Tyson Fury, Moses Itauma kini berada di persimpangan jalan yang penuh tantangan, di mana strategi cermat menjadi kunci untuk meraih impian merebut gelar juara.
Seandainya salah satu pemegang sabuk melepaskan tahtanya, Itauma siap menyambut peluang emas tersebut dengan tangan terbuka. Para penggemar tinju pun tak sabar menunggu langkah selanjutnya dari petinju berbakat ini, yang diprediksi akan menerangi jagat tinju dengan masa depan yang gemilang.
Moses Itauma, pemuda yang kini berusia 19 tahun, siap menyambut momen spesial ketika ia genap berusia 20 tahun pada 28 Desember 2024 mendatang, menandai langkah baru dalam perjalanan hidupnya yang penuh potensi!
Itauma berambisi untuk mencetak sejarah sebagai juara dunia kelas berat termuda, berusaha menggeser rekor legendaris Mike Tyson yang meraih gelar pada usia 20 tahun, 4 bulan, dan 22 hari.
Itauma mencetak prestasi gemilang dengan rekor tak tergoyahkan 11-0, di mana 9 di antaranya berhasil diraih melalui kemenangan KO yang mengesankan. Peringkatnya pun terus melesat naik di organisasi tinju terkemuka dunia, seperti WBO, WBA, dan IBF, menjadikannya sosok yang patut diperhitungkan di pentas tinju internasional.