Kapanlagi.com - Novel jadi salah satu bacaan karya sastra yang disukai banyak orang. Sama halnya film, novel juga ada banyak sekali genre atau jenisnya. Salah satu yang paling unik adalah novel sejarah. Sebagaimana namanya, novel sejarah merupakan novel yang menggunakan berbagai peristiwa sejarah sebagai latar belakang penceritaannya.Â
Sayangnya, novel sejarah di Indonesia masih belum begitu populer dibandingkan genre lainnya. Pasalnya banyak yang menduga, novel sejarah selalu menyajikan kisah yang berat atau bahkan membosankan. Alhasil pengetahuan umum tentang novel sejarah masih terbilang minim. Padahal, di dunia sastra Indonesia, ada cukup banyak novel sejarah dengan cerita yang menarik dan seru.Â
Jadi penasaran kan, sebenarnya seperti apa pengertian dan ciri novel sejarah? Selain itu, apa saja novel sejarah Indonesia paling recommended untuk dibaca? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasan berikut ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Sementara dalam KBBI, sejarah diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Sekilas, dari pengertian menurut KBBI tersebut novel dan sejarah merupakan hal yang bertolak belakang. Namun, keduanya ternyata bisa dikombinasikan menjadi sebuah karya sastra berupa novel sejarah. Artinya, novel sejarah adalah karya sastra fiksi yang memadukan antara fakta sejarah dan unsur-unsur fiksi yang digunakan sebagai alat untuk menggambarkan periode sejarah tertentu.
Novel sejarah mempunyai karakteristik yang khas beda dengan novel jenis lainnya. Novel ini pada umumnya akan menggunakan peristiwa sejarah sebagai latar belakang ceritanya. Bahkan ada pula novel sejarah yang menghadirkan tokoh-tokoh sejarah yang benar-benar ada.
Namun selayaknya novel pada umumnya, sering kali kisah dalam novel sejarah tetap dilebih-lebihkan atau dimodifikasi agar lebih dramatis dan menarik. Penggunaan latar belakang sejarah biasanya digunakan untuk memperkuat cerita. Selain itu, sering kali novel sejarah juga ditulis untuk mengungkap atau menggambarkan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Â
Novel sejarah berbeda dengan novel-novel lainnya. Novel ini begitu khas karena menggunakan peristiwa sejarah sebagai latar belakang kisahnya. Tak hanya sebagai tempelan, peristiwa sejarah dalam novel tersebut juga berpengaruh besar pada alur cerita keseluruhan.
Selain itu, masih ada beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari novel sejarah. Berikut beberapa ciri-ciri dari novel sejarah yang membedakannya dengan novel lainnya.
1. Penggunaan latar sejarah di masa lampau yang bisa dibuktikan memang pernah terjadi.
2. Kerap kali, menampilkan tokoh dan peristiwa sejarah yang terkenal dan dikenal secara luas. Sebagai contoh seorang raja, pahlawan, pejuang kemerdekaan, dan sebagainya.
3. Penulisan dilakukan berdasarkan riset, hal ini untuk menjaga keakuratan unsur sejarah yang muncul dalam cerita.
4. Terdapat unsur fiksi, seperti karakter fiksi dan cerita tambahan, untuk menghidupkan cerita.
5. Tak hanya menghibur, tapi juga mampu memberikan pembelajaran dan edukasi terkait peristiwa dan periode sejarah yang diangkat pada cerita.
6. Menghadirkan kisah sejarah yang relatif umum dan luas, sehingga hanya menampilkan peristiwa-peristiwa inti yang dianggap penting.
Â
Seperti yang telah disebutkan di awal, faktanya novel sejarah di Indonesia memang belum sepopuler novel genre lainnya. Padahal, ada cukup banyak novel sejarah Indonesia yang menghadirkan cerita seru. Berikut beberapa rekomendasi novel sejarah Indonesia yang seru dan wajib kalian baca.
1. Max Havelaar
Siapa yang tak tahu Max Havelaar? Novel ini jadi salah satu novel sejarah Indonesia yang paling fenomenal. Max Havelaar ditulis oleh seorang penulis Belanda bernama Eduard Douwes Dekker, yang kemudian dikenal dengan nama pena Multatuli.
Di masa penjajahan Belanda dulu, Douwes Dekker bekerja sebagai petugas pemerintahan Belanda. Namun lewat novel tersebut, dia tak segan menuliskan apa yang terjadi sebenarnya. Bagaimana penindasan yang dialami masyarakat di masa penjajahan. Semua dituliskan dengan sangat berani. Jika kalian ingin melihat gambaran beratnya hidup di masa penjajahan, Max Havelaar wajib kalian baca.
2. Pulang
Leila S. Chudori merupakan salah satu penulis Indonesia yang dikenal menulis beberapa novel sejarah. Pulang adalah salah satunya. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan tahanan politik (tapol) bernama Dimas yang harus terperangkap di Prancis dan tidak bisa pulang.
Di Prancis, kehidupan Dimas berjalan. Dia kemudian mempunyai seorang putri hasil pernikahannya dengan seorang wanita Prancis. Namun beban hidup Dimas sebagai tapol ternyata turut membawa kehidupan sang anak ikut dilematis.
3. Laut Bercerita
Novel sejarah lain karya Leila S. Chudori adalah Laut Bercerita. Novel ini mengisahkan tentang peristiwa 1998. Pada masa itu, kebebasan masyarakat diberangus. Biru Laut merupakan seorang aktivis yang akhirnya ditangkap dan mengalami sejumlah penyiksaan.
Apa yang dialami Laut tak saja menyiksa dirinya. Orang-orang di sekitarnya yang kehilangan Laut juga merasakan kesakitan yang sama. Sang adik Asmara Jati kemudian berusaha mengungkap sejarah dan menuntut kebenaran atas hilangnya sang kakak.
4. Amba
Ketegangan politik dalam peristiwa G30S di tahun 1965 menjadi ide dalam rekomendasi novel fiksi sejarah karya Laksmi Pamuntjak berjudul Amba. Novel ini mengisahkan tentang cinta Amba dan Bhismayang harus berpisah karena situasi politik. Novel ini menunjukkan beratnya kehidupan di masa itu, terlebih bagi para tahanan politik yang diasingkan di Pulau Buru.
Itulah di antaranya penjelasan pengertian novel sejarah dan ciri-cirinya, serta beberapa rekomendasinya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan!
Â