Profil Nur Hidayati Walhi, Sosok yang Dedikasikan Hidup untuk Lawan Perusakan Lingkungan di Indonesia


Berita | Rabu, 6 November 2024 16:42

Kapanlagi.com - Dunia lingkungan hidup Indonesia tengah berduka mendalam atas kepergian sosok yang sangat dihormati, Nur Hidayati, atau yang akrab disapa Yaya. Mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) periode 2016-2021 ini meninggalkan kita pada Selasa, 5 November 2024, di usia 51 tahun setelah berjuang melawan kanker selama setahun terakhir.


Kabar duka ini disampaikan oleh Greenpeace Indonesia melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka. Dalam postingan tersebut, mereka menuliskan, "Mbak Yaya adalah inspirasi dan pejuang lingkungan sejati yang selalu berada di garis depan." Ungkapan ini mencerminkan betapa besar pengaruh dan dedikasi Yaya dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan di tanah air.

Banyak kisah inspiratif yang mengisahkan perjalanan hidup Nur Hidayati, yang telah menjadi panutan bagi banyak orang. Seperti yang dilaporkan oleh Liputan6.com, sosok Yaya tidak hanya dikenal sebagai aktivis, tetapi juga sebagai sumber motivasi bagi mereka yang peduli terhadap keberlangsungan lingkungan. Keberanian dan semangatnya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

1 dari 8 halaman

1. Perjalanan Hidup dan Karier Nur Hidayati

Nur Hidayati, akrab disapa Mbak Yaya, lahir di Surabaya pada 14 Agustus 1973 dan tumbuh di Jakarta dalam lingkungan keluarga yang selalu mendukungnya untuk meraih impian secara mandiri. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, ia melanjutkan studi di Fakultas Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) berkat dorongan kakaknya, Nur Amalia, yang aktif di organisasi non-pemerintah.

Lulus pada tahun 1997, Mbak Yaya segera terjun ke dunia advokasi lingkungan dengan bergabung di Walhi sebagai project officer, di mana ia berani menghadapi tantangan besar, termasuk menangani kasus pencemaran lingkungan yang melibatkan raksasa seperti PT Indorayon dan PT Freeport Indonesia.

2 dari 9 halaman

2. Karier di Walhi dan Kiprahnya di Dunia Internasional

Sejak tahun 2016, Yaya mengukuhkan dirinya sebagai Direktur Eksekutif Nasional Walhi, setelah sebelumnya menempati posisi Kepala Departemen Advokasi dan berkolaborasi dengan berbagai organisasi, termasuk Greenpeace Indonesia.

Dengan semangat juang yang tinggi, Yaya tak kenal lelah dalam mengkampanyekan isu perubahan iklim dan energi, bahkan pernah menjabat sebagai Perwakilan Negara untuk Greenpeace Indonesia.

Sebagai seorang aktivis lingkungan yang berkomitmen, ia berani menghadapi raksasa korporasi yang dianggapnya sebagai musuh utama bagi kelestarian bumi, menjadikannya sosok yang patut diperhitungkan dalam perjuangan lingkungan hidup.

3 dari 9 halaman

3. Sikap Kritis

Di tengah hiruk-pikuk pembangunan infrastruktur yang marak, Yaya tak henti-hentinya melontarkan kritik tajam terhadap proyek-proyek yang mengabaikan kelestarian lingkungan.

Baginya, reklamasi dan pembangunan megastruktur bukan hanya ancaman bagi alam, tetapi juga bagi kedaulatan pangan dan kehidupan masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya alam.

Dengan semangat juang yang tinggi, Yaya juga berperan aktif dalam mengangkat isu kerusakan hutan dan praktik korupsi di sektor ini. Pada tahun 2018, ia berani menggelar pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mendesak lembaga tersebut untuk lebih gencar menindaklanjuti laporan-laporan masyarakat, terutama yang melibatkan kepala daerah di berbagai provinsi.

4 dari 9 halaman

4. Pengaruh dan Warisan Perjuangan

Yaya, sosok mentor dan sahabat bagi banyak orang, dikenal sebagai garda terdepan dalam perjuangan melawan perusakan lingkungan. Dandhy Laksono, jurnalis senior, menggambarkan Yaya sebagai aktivis teladan yang tak kenal lelah hingga akhir hayatnya.

"Sejak 2010, saya mengenalnya sebagai campaigner Greenpeace Indonesia dalam isu energi nuklir. Pengetahuan dan cara bicaranya sangat mengesankan, ditambah konsistensinya yang langka. Dia adalah aktivis panutan. Selamat jalan, Mbak Yaya, doaku menyertaimu kembali kepada Sang Pencipta, sumber energi sejati," tulis Dandhy dalam kolom komentar Instagram @greenpeaceid.

Meskipun kini Yaya telah berpulang, semangatnya untuk selalu mendengarkan suara masyarakat akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.

Ia menjadi simbol perjuangan yang tak tergoyahkan dalam gerakan lingkungan di Indonesia, dan dalam pidato terakhirnya, ia menekankan betapa pentingnya konsolidasi dan solidaritas untuk melawan korporasi yang merusak alam.

5 dari 9 halaman

5. Apa saja perjuangan Nur Hidayati dalam lingkungan hidup?

Nur Hidayati, akrab disapa Yaya, adalah sosok pejuang lingkungan yang tak kenal lelah. Sebagai Direktur Eksekutif Walhi, ia mengabdikan hidupnya untuk menangani berbagai isu krusial, mulai dari kerusakan lingkungan akibat eksploitasi tambang hingga dampak reklamasi pantai dan pembukaan lahan untuk perkebunan sawit.

Tak hanya itu, Yaya juga berkolaborasi dengan KPK dalam upaya menindak tegas praktik korupsi di sektor sumber daya alam yang merugikan ekosistem. Dengan semangat dan dedikasi, ia berusaha menyelamatkan bumi demi generasi mendatang.

6 dari 9 halaman

6. Mengapa Walhi penting dalam advokasi lingkungan di Indonesia?

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) adalah garda terdepan dalam perjuangan melindungi lingkungan hidup di Tanah Air.

Dengan semangat yang membara, Walhi berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat atas lingkungan yang bersih dan sehat, serta berani melawan segala bentuk eksploitasi yang dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah.

Dalam setiap langkahnya, Walhi tak hanya menjadi suara bagi alam, tetapi juga bagi masyarakat yang berhak atas kehidupan yang lebih baik.

7 dari 9 halaman

7. Bagaimana Nur Hidayati mendukung masyarakat terdampak proyek pembangunan?

Nur Hidayati tak henti-hentinya menjadi garda terdepan dalam advokasi lingkungan, dengan semangat membara ia membantu masyarakat menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh proyek-proyek merusak.

Melalui pelatihan yang ia selenggarakan, ia memberdayakan warga untuk meningkatkan kapasitas mereka, sekaligus mendampingi mereka dalam perjuangan melawan dampak negatif yang mengancam lingkungan mereka.

Tak hanya itu, Nur juga terjun langsung ke lapangan, menyelami dan memahami kondisi nyata yang dihadapi oleh masyarakat yang terdampak, menjadikannya sosok yang tak hanya berbicara, tetapi juga beraksi nyata untuk perubahan.

8 dari 9 halaman

8. Apa kontribusi Nur Hidayati dalam melawan perubahan iklim?

Sebagai sosok yang gigih memperjuangkan perubahan iklim, Yaya tak hanya berperan aktif di Greenpeace dan Walhi, tetapi juga menjadi suara lantang dalam gerakan mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta menentang penggunaan energi nuklir.

Dengan semangat yang membara, ia mendorong terciptanya kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional, demi masa depan bumi yang lebih baik.

(kpl/rmt)

Topik Terkait