Kapanlagi.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan beberapa amalan tambahan sebagai bentuk persiapan menyambut hari raya yang penuh berkah ini. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah sebelum Idul Adha. Puasa ini tidak hanya memberi manfaat spiritual, tetapi juga memiliki keutamaan yang luar biasa bagi mereka yang melaksanakannya. Namun, kapan sebaiknya puasa ini dilakukan, dan jenis puasa apa saja yang disarankan?
Puasa sebelum Idul Adha memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam berbagai hadis, di antaranya adalah pengampunan dosa dan memperoleh pahala yang berlimpah. Untuk itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui dengan jelas kapan dan bagaimana menjalankan puasa ini. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai puasa sunnah sebelum Idul Adha, termasuk jenis-jenis puasa yang dianjurkan, waktu pelaksanaannya, serta niat dan tata cara pelaksanaannya.
Simak informasi lengkapnya agar Anda dapat meraih keutamaan puasa ini dan mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Adha dengan penuh keberkahan.
Dijelaskan dalam laman Nahdlatul Ulama (NU) puasa sebelum Idul Adha dikerjakan selama beberapa hari, yaitu pada 9 hari pertama bulan Dzulhijjah, namun puasa yang paling dianjurkan adalah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Setiap hari memiliki keutamaan tersendiri dan dapat menghapuskan dosa-dosa baik yang telah lewat maupun yang akan datang.
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada 1 hingga 7 Dzulhijjah, yang merupakan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah. Meskipun puasa ini sangat dianjurkan, puasa pada tanggal 8 hingga 9 Dzulhijjah, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah, memiliki keutamaan yang lebih besar, dengan puasa Arafah yang bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Puasa pada hari-hari ini dapat membantu umat Islam mendapatkan kedekatan lebih dengan Allah SWT, menyambut Idul Adha dengan hati yang bersih. Secara keseluruhan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah pada 10 hari pertama Dzulhijjah, dengan fokus utama pada puasa Tarwiyah dan Arafah.
Dalam laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) puasa sunnah sebelum Idul Adha 2025 sebaiknya dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah, yang diperkirakan jatuh pada 28 Mei 2025. Berikut adalah rincian lengkap jadwal yang disunnahkan untuk melaksanakan puasa sebelum Idul Adha:
Puasa Arafah sendiri memiliki nilai pahala yang sangat besar, bahkan disebutkan dalam beberapa hadis bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Sebaiknya, umat Islam memanfaatkan waktu ini untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Jadi, untuk tahun 2025, disarankan untuk mulai melaksanakan puasa pada 28 Mei 2025 dan mengakhiri dengan puasa Arafah pada 5 Juni 2025.
Berikut adalah tiga jenis puasa yang dianjurkan sebelum Idul Adha:
1. Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)
2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Hukum puasa sunnah sebelum Idul Adha adalah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan, namun tidak wajib. Dengan kata lain, umat Islam yang melaksanakan puasa ini akan mendapatkan pahala yang besar, namun mereka yang tidak melaksanakannya tidak akan berdosa. Puasa ini menjadi cara yang sangat baik untuk memperbaiki amal dan meraih keberkahan dari Allah SWT, khususnya pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dianggap sebagai puasa yang sangat utama, karena mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah juga memiliki keutamaan serupa, meskipun lebih dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Meskipun hukum puasa sebelum Idul Adha adalah sunnah, namun keberkahan yang didapatkan sangat besar, dan dianjurkan untuk dimanfaatkan oleh setiap Muslim yang ingin meraih pahala di bulan yang penuh berkah ini.
Berikut adalah beberapa keutamaan puasa sunnah sebelum Idul Adha:
1. Menghapuskan Dosa Setahun yang Lalu dan yang Akan Datang
2. Mendapatkan Pahala yang Berlipat
3. Mendekatkan Diri kepada Allah
4. Menjadi Penyucian Diri
5. Mendapatkan Keberkahan pada Hari Raya Idul Adha
6. Terbebas dari Api Neraka
Puasa sebelum Idul Adha, baik itu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, atau Arafah, memiliki tata cara yang sederhana namun penuh makna. Berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara dan niat puasa Idul Adha:
1. Tata Cara Puasa Idul Adha
2. Niat Puasa Dzulhijjah
3. Doa
4. Zikir dan Salat Sunnah
Kapan puasa sebelum Idul Adha dimulai?
Puasa sebelum Idul Adha dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah, dan sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah.
Apa saja jenis puasa yang dilakukan sebelum Idul Adha?
Jenis-jenis puasa sebelum Idul Adha adalah Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah, dan Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Apakah puasa Arafah wajib?
Puasa Arafah adalah sunnah muakkad, sangat dianjurkan, namun tidak wajib. Bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji, puasa ini sangat disarankan.
Apa saja keutamaan puasa sebelum Idul Adha?
Puasa sebelum Idul Adha, terutama puasa Arafah, dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, serta mendapatkan pahala besar.
Bagaimana tata cara niat puasa sebelum Idul Adha?
Niat puasa sebelum Idul Adha dapat dilakukan dengan mengucapkan niat dalam hati dan lisan, seperti "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala" untuk puasa Tarwiyah, dan "Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala" untuk puasa Arafah.