Kapanlagi.com - Indonesia Airlines, maskapai penerbangan premium yang baru saja diluncurkan, siap untuk mengudara ke 30 negara dalam lima tahun pertama operasinya. Berbeda dengan maskapai penerbangan lainnya di Indonesia, Indonesia Airlines memilih untuk tidak melayani penerbangan domestik dan akan sepenuhnya fokus pada rute internasional.
Didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan bergerak di sektor energi terbarukan, pertanian, serta penerbangan, Indonesia Airlines membawa identitas Tanah Air meskipun berkantor pusat di Singapura. Dengan strategi ekspansi global yang matang, maskapai ini berambisi untuk menjadi pemain utama di pasar internasional.
CEO Indonesia Airlines, Iskandar, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa maskapai ini akan beroperasi dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Dengan rencana untuk menjangkau berbagai negara strategis di seluruh dunia, Indonesia Airlines bertekad untuk memberikan pengalaman penerbangan yang tak terlupakan bagi para penumpangnya.
Indonesia Airlines menargetkan 48 kota di 30 negara dalam lima tahun pertama operasinya. Meskipun daftar lengkapnya belum dirilis, beberapa negara tujuan yang diperkirakan akan masuk dalam daftar berdasarkan analisis pasar adalah:
Menurut rencana bisnisnya, maskapai ini akan mengoperasikan penerbangan jarak jauh langsung (long-haul) dan rute transit, tergantung pada permintaan pasar dan ketersediaan armada.
Keputusan Indonesia Airlines untuk tidak melayani rute domestik di tanah air bukan tanpa alasan. Dalam sebuah pernyataan resmi, Iskandar mengungkapkan bahwa maskapai ini berfokus pada segmen penerbangan internasional premium yang masih memiliki banyak peluang, di mana kompetisi belum begitu ketat.
Dengan ambisi menjadi pelopor penerbangan komersial di Indonesia, Indonesia Airlines akan memperkenalkan konsep layanan end-to-end yang inovatif, melayani 48 kota tujuan di 30 negara dalam lima tahun ke depan.
Tantangan di pasar domestik, seperti persaingan ketat dari raksasa penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Lion Air Group serta tingginya biaya operasional, menjadi pertimbangan utama dalam langkah berani ini.
Untuk mendukung operasionalnya, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 pesawat dalam tahap awal, yang terdiri dari:
Airbus A321neo atau A321LR Cocok untuk rute regional Asia dengan durasi penerbangan 4-7 jam.
Airbus A350-900 dan Boeing 787-9 Didesain untuk penerbangan jarak jauh ke Eropa, Amerika, dan Australia.
Strategi ini memungkinkan Indonesia Airlines untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan pasar, serta menawarkan pengalaman penerbangan premium yang lebih nyaman bagi penumpang.
Agar mampu bersaing di pasar penerbangan internasional, Indonesia Airlines merekrut tim profesional dari maskapai ternama dunia, seperti Singapore Airlines, Emirates, British Airways, dan Asiana Airlines.
Beberapa posisi penting yang telah diisi oleh para profesional berpengalaman adalah:
Selain itu, maskapai ini juga berencana untuk menawarkan layanan eksklusif, seperti:
Kabin premium dengan desain mewah
Fasilitas setara jet pribadi dalam penerbangan komersial
Layanan makanan dan minuman kelas dunia
Sistem hiburan modern dan konektivitas internet cepat
Indonesia Airlines menargetkan 48 kota di 30 negara, termasuk Singapura, Tokyo, London, New York, dan Sydney.
Maskapai ini diperkirakan mulai mengudara pada tahun 2025, meskipun tanggal pastinya belum diumumkan.
Maskapai ini fokus pada pasar premium internasional, dan menghindari persaingan ketat di rute domestik.
Indonesia Airlines akan mengoperasikan Airbus A321neo, A321LR, A350-900, dan Boeing 787-9 untuk penerbangan jarak pendek dan jarak jauh.