Mengenal Iskandar CEO Indonesia Airlines, Maskapai Premium yang Siap Mengudara

Mengenal Iskandar CEO Indonesia Airlines, Maskapai Premium yang Siap Mengudara
Iskandar CEO Indonesia Airlines (credit: Instagram/calypteholding)

Kapanlagi.com - Industri penerbangan Indonesia kini semakin berwarna dengan hadirnya pemain baru yang menawarkan layanan premium: Indonesia Airlines. Dikenalkan oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang berpusat di Singapura dan bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, serta pertanian, maskapai ini siap memberikan pengalaman terbang yang berbeda. Menariknya, meskipun berbasis di luar negeri, sosok di balik berdirinya Indonesia Airlines adalah seorang pengusaha asal Indonesia, Iskandar.

Pria yang menjabat sebagai CEO dan Ketua Eksekutif Calypte Holding ini memiliki latar belakang yang mengesankan sebagai bankir dan pengusaha di sektor energi. Kini, ia melebarkan sayapnya ke dunia penerbangan dengan visi yang ambisius. Indonesia Airlines dirancang untuk menyuguhkan pengalaman terbang yang tak terlupakan, menggabungkan kemewahan layaknya jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial.

Lantas, siapa sebenarnya Iskandar? Apa saja langkah-langkah yang ia ambil dalam perjalanan kariernya hingga mendirikan maskapai ini? Dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Senin (10/3/2025), berikut rekam jejak lengkapnya, mulai dari awal karier hingga rencananya dalam mengembangkan Indonesia Airlines.

1. Latar Belakang Iskandar

Iskandar, sosok yang lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983, menyimpan kisah inspiratif yang dimulai dari bangku kuliah di Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia melangkah ke dunia profesional dengan bergabung di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, berkontribusi dalam upaya pemulihan pasca-tsunami yang mengguncang daerahnya.

Pada tahun 2006, Iskandar mengambil langkah berani dengan bergabung bersama PLN, perusahaan listrik negara, di sektor energi. Ia menghabiskan waktu di sana hingga 2009, namun semangatnya untuk terus berkembang tak pernah padam. Iskandar kemudian menjelajahi dunia perbankan dan asuransi, di mana ia mengasah keterampilan dan memperluas jaringan.

Interaksi intensnya dengan nasabah di sektor kelistrikan menyalakan hasratnya untuk merintis bisnis sendiri. Puncak dari perjalanan kariernya terjadi pada tahun 2015, saat ia mengambil langkah berani dengan meninggalkan dunia perbankan demi mengejar impian: mengembangkan proyek energi dengan menggandeng investor dari berbagai belahan dunia.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Mendirikan Calypte Holding dan Ekspansi ke Penerbangan

Setelah beberapa tahun berbisnis di sektor energi, Iskandar menghadapi tantangan besar saat pandemi Covid-19 melanda. Namun, justru di masa sulit itu ia melihat peluang. Bersama seorang mitra dari Singapura, ia mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd. pada tahun 2022.

Calypte Holding berkembang dengan tiga pilar utama bisnis:

  • Energi Terbarukan
  • Pertanian
  • Penerbangan

Di sektor penerbangan, awalnya mereka memperkenalkan Royal Jeumpa Airlines, yang dijadwalkan mengudara pada Februari 2025. Namun, tak lama setelah itu, perusahaan ini meluncurkan proyek yang lebih besar, yaitu Indonesia Airlines.

3. Indonesia Airlines: Maskapai Baru dengan Konsep Mewah

Indonesia Airlines dirancang sebagai maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium. Dalam pernyataan resminya, Iskandar mengatakan bahwa maskapai ini menawarkan kemewahan jet pribadi dalam penerbangan komersial.

Indonesia Airlines merupakan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines. Kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial.

Maskapai ini akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tetapi fokus utama layanannya adalah penerbangan internasional. Untuk tahap awal, mereka akan mengoperasikan 20 armada pesawat, yang terdiri dari:

  • 10 unit pesawat narrow-body, seperti Airbus A321neo atau A321LR
  • 10 unit pesawat wide-body, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9

4. Mengapa Indonesia Airlines Berkantor di Singapura?

Mengapa maskapai yang bernama "Indonesia Airlines" justru berkantor pusat di Singapura? Ternyata, di balik nama yang mencolok itu tersimpan strategi bisnis yang cerdas dan kepatuhan terhadap regulasi penerbangan internasional.

Dengan beroperasi dari Singapura, Indonesia Airlines dapat dengan leluasa menjelajahi pasar global, memperluas jaringan penerbangan internasional, dan menarik investasi asing yang menggiurkan. Meskipun berakar di negeri sendiri, maskapai ini tetap dimiliki oleh seorang pengusaha Indonesia dan menjalankan operasional utamanya di Tanah Air.

5. Strategi Indonesia Airlines untuk Bersaing di Kancah Global

Demi memastikan kualitas layanan terbaik, Iskandar merekrut tim manajemen dan operasional dari maskapai-maskapai besar dunia. Beberapa posisi penting yang telah diisi oleh para profesional berpengalaman adalah:

  • Direktur Operasional: Mantan pilot Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, termasuk sebagai salah satu pilot pertama Airbus A380.
  • Direktur Komersial: Profesional dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di maskapai Emirates dan Asiana Airlines.
  • Departemen Operasi Penerbangan: Dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang berkarier di maskapai asing.
  • Manajer Awak Kabin: Mantan kru senior British Airways dan Emirates.

Dengan strategi ini, Iskandar optimistis bahwa Indonesia Airlines dapat bersaing dengan maskapai internasional lainnya, terutama di segmen premium.

6. FAQ

1. Siapa pemilik Indonesia Airlines?

Indonesia Airlines dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., yang dipimpin oleh Iskandar, seorang pengusaha asal Indonesia.

2. Mengapa Indonesia Airlines berkantor di Singapura?

Indonesia Airlines berbasis di Singapura untuk mempermudah akses ke pasar global dan regulasi penerbangan internasional, tetapi tetap beroperasi di Indonesia.

3. Kapan Indonesia Airlines mulai beroperasi?

Indonesia Airlines ditargetkan mulai mengudara pada tahun 2025, dengan layanan penerbangan internasional premium.

4. Apa keunggulan Indonesia Airlines dibanding maskapai lain?

Indonesia Airlines menawarkan pengalaman terbang premium, dengan standar layanan setara jet pribadi dalam penerbangan komersial.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending