Kapanlagi.com - Bungkusan narkotika jenis ganja berusaha diselundupkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Lowokwaru Malang. Bungkusan disertai pemberat berupa batu baterai dilemparkan oleh seseorang dari area tembok samping Lapas.
Upaya memasukkan barang terlarang itu berhasil digagalkan oleh Petugas Lapas.
"Petugas kami berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang terlarang diduga narkotika jenis ganja," ujar Plt. Kakanwil Kemenkumham Jatim, Saefur Rochim melalui siaran tertulisnya, Minggu (17/9).
Penggagalan terjadi di area lengkong atau brandgang pertanian sebelah utara Lapas. Saat itu, petugas Satopspatnal bersama Waka Rupam B melakukan kontrol dan penyisiran lokasi.
Petugas melihat barang mencurigakan yang terbungkus plastik lakban cokelat di sebelah timur laut pos menara tengah.
"Perkiraan kami, ganja tersebut dilempar dari luar tembok lapas," tegas Rochim. Selain dibungkus plastik dan lakban, di dalam paket bungkusan tersebut diberi pemberat. Sehingga menguatkan dugaan bahwa barang tersebut sengaja dilemparkan dari luar Lapas.
"Kami juga menemukan dua butir baterai ukuran AAA yang diduga sebagai pemberat agar memudahkan pelemparan," jelas Rochim
Â
Petugas lapas selanjutnya berkoordinasi dengan Satreskoba Polresta Malang Kota dan menyerahkan barang bukti tersebut guna diproses lebih lanjut.
Kalapas Malang, Heri Azhari mengatakan, telah melakukan langkah antisipatif untuk menghalau modus pelemparan barang terlarang dari luar tembok Lapas. Karena lokasi Lapas yang memang dekat dengan jalan umum sangat rawan dilakukan pelemparan benda terlarang.
"Salah satunya kami telah memasang jaring pengaman, sehingga barang yang dilempar akan nyangkut dan tidak sampai masuk ke area blok lapas," terang Heri.
Selama 2023, petugas telah belasan kali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika ke lapas. Berbagai modus digunakan termasuk dengan melemparkan barang tersebut.
"Ada berbagai operandi, namun berkat kejelian dan komitmen dari petugas kami, upaya penyelundupan barang terlarang seperti narkotika maupun handphone bisa digagalkan," tutup Heri.
Â