Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Arti asu dalam bahasa Indonesia adalah anjing. Kata ini sebenarnya netral. Namun, tentu kalian pun sudah tahu bahwa kata asu atau anjing sudah lazim digunakan sebagai umpatan saat seseorang didera kemarahan. Meneriakkan umpatan ketika marah dipercaya bisa menjadi pelampiasan emosi yang terpendam.
Oleh karena itu, arti asu sebagai umpatan seperti sudah jadi rahasia umum di kalangan masyarakat Indonesia. Kata "anjing" atau "asu" dalam versi Indonesia juga menjadi umpatan yang cukup sering digunakan. Namun, apa arti anjing benar-benar hanya berfungsi sebagai umpatan yang buruk dan kasar?
Ternyata tidak, lho, KLovers! Konotasi buruk yang melekat hanya dari cerminan kebudayaan yang menganggap bahwa anjing merupakan hewan najis atau kotor, liar, dan suka menggigit. Jika kalian tertarik dengan bahasan mengenai arti asu dalam berbagai versi, langsung saja simak penjelasan berikut ini.
Advertisement
Ilustrasi (Credit:Unsplash)
Arti asu sebagai umpatan sepertinya sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, kata tersebut seolah begitu lazim diteriakkan dalam situasi yang dipenuhi kemarahan. Tak heran, jika kemudian konotasi negatif melekat pada kata "asu".
Arti asu berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah anjing. Istilah tersebut berasal dari bahasa Jawa. Menjadikan anjing sebagai umpatan yang seolah sudah melekat sebagai budaya membuktikan bahwa konotasi negatif pada hewan tersebut sudah melekat dengan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Belum lagi dengan penggunaan kata "asu" atau "anjing" sebagai metafora untuk menggambarkan sesuatu yang buruk dalam karya sastra Indonesia. Hal tersebut bisa kalian lihat dalam salah satu contoh peribahasa yang cukup terkenal berikut ini,
"Anjing menggonggong kafilah berlalu"
Kata "anjing" dalam peribahasa di atas digunakan untuk menggambarkan orang yang suka bergunjing dan mencemooh orang lain. Untuk mengetahui makna lain tentang kata tersebut, kalian bisa menyimak penjelasan di bawah ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ilustrasi (Credit:Unsplash)
Berbeda dengan konotasi negatif yang dilekatkan oleh orang Indonesia, arti asu di kalangan masyarakat barat atau Eropa justru mengandung konotasi positif. Hal ini wajar terjadi karena bahasa merupakan salah satu budaya cerminan dari penuturnya. Citra buruk seperti air liur najis, liar, suka menggigit, dan kotor tak berlaku bagi anjing di Eropa.
Jika kata "anjing" di Indonesia menjadi umpatan untuk mewakili banyak tingkah laku buruk, di Eropa justru menjadi simbol kesetiaan dan dapat diandalkan. Hal tersebut sudah digambarkan di berbagai film. Salah satu contohnya, yaitu "Scooby Doo", film yang menceritakan anjing genius yang punya hubungan dekat dengan para manusia.
Selain itu, peribahasa di sana juga menggunakan anjing sebagai metafora untuk menggambarkan hal positif, misalnya "a good dog deserves a good bone" yang artinya "anjing yang baik berhak mendapatkan tulang yang bagus". "Dog" pun tak menjadi umpatan lazim selayaknya "fuck", "shit", atau "damn". Ada umpatan yang mencantumkan nama anjing, yakni dumb as dog shit (DADS).
Namun, umpatan tersebut merujuk pada "kotoran anjing" dan bukan pada anjing itu sendiri.
Advertisement
Ilustrasi (Credit:Unsplash)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, arti asu adalah anjing. Pengertian tersebut sebenarnya netral untuk menyebut hewan. Namun, nilai dan kebiasaan masyarakat di daerah tertentu bisa menimbulkan konotasi yang melekat pada bahasa tersebut. Wajar jika akhirnya "asu" di Indonesia menjadi umpatan untuk meluapkan emosi, sedangkan di Eropa digunakan untuk menyimbolkan hal positif.
Itu semua bergantung pada adat dan budaya masing-masing kawasan. Nah, agar lebih memahami berbagai arti asu, tak ada salahnya jika kalian menelusuri maknanya dalam berbagai peribahasa berikut ini.
1. "Asu rebutan balung" (anjing berebut tulang)
Asu pada peribahasa di atas menggambarkan orang yang tak mau mengalah dalam memperebutkan sesuatu.
2. "Asu belang kalung wang" (anjing belang berkalung uang)
Anjing merupakan hewan yang punya citra negatif dan anjing belang punya citra yang lebih buruk lagi karena dianggap sebagai ras yang serakah. Peribahasa ini digunakan untuk menggambarkan orang yang hina, tapi punya kekayaan.
3. "Asu marani gebuk" (anjing mendatangi alat pemukul)
Arti asu pada peribahasa ini digunakan untuk menggambarkan orang yang bodoh dan ceroboh karena mendatangi 'gebuk' yang merupakan metafora untuk menggambarkan mara bahaya.
4. "Anjing diberi makan nasi tak kan kenyang"
Peribahasa di atas mempunyai arti bahwa orang jahat (digambarkan sebagai anjing) akan sia-sia jika diberi nasihat.
5. "Melepaskan anjing terjepit, sudah lepas dia menggigit"
Anjing pada peribahasa di atas menggambarkan orang yang tak tahu terima kasih dan malah berbuat jahat kepada orang yang telah memberi pertolongan.
KLovers, itulah penjelasan mengenai arti asu sebagai umpatan, simbol kesetiaan, juga maknanya dalam berbagai peribahasa.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gen/ans)
Advertisement