Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Dalam agama Islam, mendoakan keluarga, saudara, teman yang lebih dahulu berpulang merupakan hal yang sangat dianjurkan. Adapun doa untuk mendoakan mereka yang sudah almarhum biasa disebut dengan doa tahlil. Dalam doa tahlil, umat Islam berdoa untuk keselamatan dan keberkahan bagi para almarhum serta memohon agar mereka diberikan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
Doa tahlil sering dibacakan pada acara-acara tertentu seperti tahlilan atau acara peringatan kematian. Doa tahlil berisi serangkaian doa, sholawat dan dzikir. Tak hanya untuk mengirimkan doa, dengan membaca doa tahlil, umat Muslim juga mengingat kembali akan kehidupan setelah kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan penuh kesadaran dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Maka penting bagi setiap umat Muslim untuk mengetahui bacaan doa tahlil karena merupakan bagian dari kegiatan ibadah yang disyariatkan. Berikut ulasan bacaan rangkaian doa tahlil yang perlu diketahui setiap umat muslim.
Advertisement
Pengantar Al-Fatihah (credit: unsplash)
"Ila hadrotin nabiyi Shollallahu 'alaihi wasallam, wa alihi wa ikhwanihi minal anbiyaai wal mursaliin wal awliyaai wasyuhadaai washoolihiina washohaabati wattabi'iina wa al 'ulamaai al aamiliin wal mushonnifiina al mukhlisiina wa jamii'il malaaikatil muqarrabiin,
Tsumma ila jami'i ahlil kubur minal muslimiina wal muslimaati walmukminiina wal mukminaati min masyaariqil ardhi ila maghoo ribiha barriha wa bahriha, khushushon ilaa abaainaa wa ummahaatiba wa jdaadanaa wa haddaarina wa masyaayikhonaa wa masyaayikhina wa limanijtama'na hahuna bisababihi syaiun lillaahi lahumul fatihah..."
Artinya:
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah..."
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Membaca Surah Al Fatihah (credit: unsplash)
"Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Ar-Rahmanirrahim. Maliki yawmiddin. Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Ihdinas siratal mustaqim. Siratal ladzina an'amta alaihim, ghairil maghdubi'alaihim wala ddallin. Amin."
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukanlah kami jalan yang lurus. (Yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat. Amiin."
Advertisement
"Bismillaahirrohmaanirrohiim. Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam ylad, wa lam yakul lah kufuwan ahad." (3 kali)
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Dialah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya'."
"Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar."
Artinya:
"Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Maha Besar."
Membaca Surah Al Falaq (credit: unsplash)
"Bismillaahirrohmaanirrohiim. Qul a'uudzu birabbil falaq. Minsyarri maa khalaq. Waminsyarri ghaashiqin idzaa waqob. Waminsyarrinnaffaa saatifil uqad. Waminsyarril haasidzin idaa hasad."
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki'."
Membaca Surah An Nas (credit: unsplash)
"Bismillaahirrohmaanirrohiim. Qul a'uudzu birabbinnaas. Malikinnaas. Ilahinnaas. Minsyarril was waasil khannaas. Alladzii yuwas wasufii shudhuurinnaas. Minaal jinnati wannaas."
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia'."
Membaca Surah Al Baqarah Ayat 1 - 5 (credit: unsplash)
"Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alif laammiim. Dzaalikal kitaabu laaroiba fiihi hudan lil muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bilghoibi wayuqiimuunash sholaata wa mimmaa rozaknaa hum yunfiquuna. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila minqoblika wabil aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa'ika 'alaahudan mirrobbihim wa ulaaika humul muflihuun."
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur'an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung."
"Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar-rahmaanur-rahiim."
Artinya:
"Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha Esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Membaca Ayat Kursi (credit: unsplash)
"Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyum, laa ta'khuzuhu sinatuw wa laa na'um, lahu maa fis-samaawaati wa maa fil-ar, man zallazii yasyfa'u 'indahuu illaa bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiituna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ard, wa la ya'uduhu hifduhumaa, wa huwal-'aliyyul-'aziim."
Artinya:
"Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia Mahatinggi lagi Mahaagung."
Membaca Surah Al Baqarah Ayat 284 - 286 (credit: unsplash)
"Lillahi maa fis samaawaati wa maa fil ardli, wa in tubduu maa fii anfusikum autukhfuuhu yuhaasibkum bihillaah. Fa yaghfiru limay yasyaau wa yu'adzdzibu may yasyaau wallaahu 'alaakulli syai-in qadiir.
Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mirrabbihii wal muu'minuun kullun aamana billahi wa malaaikatihii wa kutubihii wa rusulihii, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulihii wa qaa-luu sami'naa wa atha'naa ghuufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir.
Laa yukallifullaahu nafsaan illaa wus 'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tuaakhidnaa in nasiinaa au akhtha'naa, rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishraan kamaa hamaltahuu 'alal ladziina min qabliinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laathaaqata lanaa bihii. (Wa'fu 'annaa, waghfir-lanaa warhamnaa) anta maulaanaa fanshuur-naa 'alal qaumil kaafiriin."
Artinya:
"Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. 'Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.' Mereka berkata, 'Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.' Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari apa yang dia lakukan. 'Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Kau bebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kau bebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir'.
Membaca Sholawat Nabi (3 kali) (credit: unsplash)
"Allahumma sholli afdholasholaati 'ala as'adi makhluqatika nuuril huda sayyidinaa wamaulanaa muhammadin wa 'ala alihi sayyidinaa muhammad. 'Adadama ma'lumaatika wa midaada kalimaatika kullamaa dzakaraka rzaakirun. Wa ghofala 'andziktikal ghoofiluuna."
Artinya:
"Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu."
"Laa ilaaha illallah."
Artinya:
"Tiada Tuhan selain Allah."
"Laa ilaha Illallah muhammadurrasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Artinya:
"Tiada Tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya."
Dilanjutkan membaca:
"Alaiha nahya waalaiha namutu waalaiha nub'asu insyaallahu taala minal aminin."
Artinya:
"Dengan kalimat itu, kami hidup. Dengannya, kami wafat. Dengannya pula insya Allah kelak kami dibangkitkan termasuk orang yang aman."
Membaca Doa Tahlil (credit: unsplash)
"A'uudzu billahi minasy yaithoonir rojiim. Bismillaahir rohmaanirrohiim. Alhamdu lillaahi robbil'aalamiin. Hamdasy syaakiriin, handan naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi'u mazzidah, yaa robbanaa lakalhamdu kamaa yan baghii lijalaali waj-hika wa 'azhiimi sulthoonik. Alloohumma shalli wa shallim 'alaa sayyidinaa muhammad, wa'alaa aali sayiidinaa muhammad."
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu."
Itulah di antaranya ulasan terkait panduan urutan bacaan doa tahlil yang perlu diketahui setiap muslim. Semoga bermanfaat, bisa menambah wawasan, dan meningkatkan keimanan sebagai seorang muslim. Amin.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/psp)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA