Benarkah Kayu Manis Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Ini Penjelasannya

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Benarkah Kayu Manis Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Kayu Manis (Credit: Pixabay/Bru-nO)

Kapanlagi.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi bukanlah masalah sepele. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko serius seperti penyakit jantung, stroke, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, menjadikannya salah satu penyakit paling umum yang dihadapi masyarakat saat ini.

Di tengah meningkatnya minat terhadap pengobatan alami, kayu manis muncul sebagai salah satu bahan yang banyak dibicarakan. Rempah yang berasal dari kulit pohon Cinnamomum ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad dan dikenal memiliki segudang manfaat kesehatan.

Namun, seberapa efektifkah kayu manis dalam mengatasi tekanan darah tinggi? Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengungkap mekanisme kerja kayu manis dalam tubuh dan apakah rempah ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang menderita hipertensi. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas hubungan antara kayu manis dan tekanan darah tinggi berdasarkan studi ilmiah yang ada.

1. Apakah Kayu Manis bisa Menurunkan Darah Tinggi?

Berbagai penelitian menarik telah mengungkap potensi kayu manis dalam menurunkan tekanan darah, sebuah kabar baik bagi mereka yang peduli dengan kesehatan jantung. Sebuah tinjauan pada tahun 2021 yang melibatkan delapan uji klinis dengan 582 partisipan menunjukkan bahwa suplemen kayu manis bisa efektif menurunkan tekanan darah diastolik, yaitu tekanan minimal dalam arteri saat darah mengalir.

Dengan nilai normal sekitar 80 mmHg, penurunan ini tentu patut dicermati. Tak hanya itu, studi kecil yang sama tahun itu juga menemukan bahwa kayu manis mampu menurunkan tekanan darah sistolik, yang seharusnya berada di angka 120 mmHg saat jantung memompa darah.

Menurut ulasan Healthline, meski efektivitas kayu manis dalam menurunkan tekanan darah tergolong sedang, hasil dari sembilan penelitian yang melibatkan 641 peserta menunjukkan penurunan yang signifikan, yaitu 6,2 mmHg untuk tekanan sistolik dan 3,9 mmHg untuk diastolik.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Cara Kayu Manis Bekerja dalam Menurunkan Tekanan Darah

Para ahli terus menggali misteri kayu manis dan dampaknya terhadap tekanan darah, dengan berbagai hipotesis yang menarik muncul dari penelitian yang ada. Salah satu teori utama menunjukkan bahwa rempah aromatik ini dapat melebarkan dan mengendurkan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan dalam arteri.

Dengan pembuluh darah yang lebih santai, aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah pun berkurang. Penelitian pada hewan mengungkapkan bahwa kayu manis berfungsi sebagai penghambat saluran kalsium alami, mirip dengan beberapa obat antihipertensi yang membantu merelaksasi pembuluh darah dengan menghalangi pergerakan kalsium ke dalam sel otot di pembuluh darah dan jantung.

Meskipun hasil ini menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan sejauh mana kayu manis dapat berperan sebagai terapi tambahan dalam pengelolaan hipertensi pada manusia.

3. Dosis Kayu Manis yang Direkomendasikan

Dalam berbagai penelitian, dosis kayu manis yang digunakan bervariasi, umumnya antara sepersekian hingga dua sendok teh per hari. Para peserta uji klinis mengonsumsi kayu manis dalam berbagai bentuk, mulai dari bubuk yang dicampurkan ke dalam makanan hingga suplemen kapsul.

Menariknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa efek penurunan tekanan darah menjadi lebih nyata jika kayu manis dikonsumsi secara rutin selama minimal 12 minggu.

Namun, perlu diingat, konsumsi kayu manis dalam jumlah berlebihan, terutama jenis Cassia yang kaya akan kumarin, dapat menimbulkan efek samping serius, termasuk risiko gangguan hati. Jadi, nikmati kayu manis dengan bijak untuk mendapatkan manfaatnya tanpa risiko!

4. Apakah Kayu Manis Bisa Dijadikan Pengganti Obat Hipertensi?

Penting untuk diingat bahwa kayu manis bukanlah solusi pengganti untuk pengobatan hipertensi. Bagi Anda yang mengalami tekanan darah tinggi, langkah pertama yang harus diambil adalah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang tepat.

Meskipun kayu manis bisa menjadi pelengkap yang bermanfaat dalam gaya hidup sehat untuk membantu mengontrol tekanan darah, tetaplah menjalani pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, dan mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter.

Sebelum menambahkan kayu manis ke dalam regimen Anda, alangkah baiknya jika Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan profesional kesehatan demi keselamatan dan efektivitas terapi.

5. Cara Mengonsumsi Kayu Manis untuk Mendapatkan Manfaatnya

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengonsumsi kayu manis agar memperoleh manfaatnya dalam menurunkan tekanan darah:

  • Sebagai tambahan dalam makanan dan minuman: Kayu manis bubuk dapat ditambahkan ke dalam teh, kopi, oatmeal, atau smoothie.
  • Dalam bentuk suplemen: Jika memilih suplemen, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan pada label produk.
  • Sebagai infused water: Kayu manis batang dapat direndam dalam air hangat untuk diminum sebagai infused water.

Mengonsumsi kayu manis secara konsisten dalam jumlah yang wajar dapat membantu mendukung kesehatan, tetapi tetap harus diimbangi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.

6. Berapa lama efek kayu manis mulai terasa dalam menurunkan tekanan darah?

Berdasarkan berbagai penelitian, efek menurunkan tekanan darah yang signifikan dapat dirasakan setelah menjalani konsumsi rutin selama 12 minggu.

7. Apakah semua jenis kayu manis memiliki manfaat yang sama?

Kayu manis Ceylon dianggap lebih aman dibandingkan kayu manis Cassia karena mengandung lebih sedikit kumarin.

8. Apakah ada efek samping dari konsumsi kayu manis?

Dalam jumlah wajar, efek samping jarang terjadi. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan hati dan menurunkan kadar gula darah secara drastis.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)