Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ciplukan, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Physalis peruviana, adalah buah kecil yang sering tumbuh liar di pekarangan kita. Meskipun sering dianggap sepele, siapa sangka bahwa buah mungil ini menyimpan segudang khasiat luar biasa untuk kesehatan?
Ciplukan ternyata kaya akan senyawa aktif yang berfungsi sebagai antioksidan kuat. Salah satu manfaat paling menariknya adalah kemampuannya untuk membantu mengatasi kanker payudara secara alami. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ciplukan memiliki efek antiradang, berperan sebagai imunomodulator, dan bahkan menunjukkan potensi antikanker yang mengesankan.
Tak hanya itu, tanaman ini juga dapat membantu mengelola kadar gula darah, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Semua manfaat luar biasa ini berasal dari kombinasi zat aktif, seperti polifenol, saponin, flavonoid, dan vitamin C yang terkandung di dalamnya.
Advertisement
Ciplukan, si buah kecil yang sering terabaikan, menyimpan rahasia besar dalam perjuangannya melawan kanker berkat kandungan fisalin, saponin, dan flavonoid yang bersifat sitotoksik. Senyawa-senyawa ajaib ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal, termasuk pada kanker payudara.
Dalam pengobatan tradisional, pucuk daun ciplukan yang ditumbuk bersama beras dan kunyit dipercaya dapat ditempelkan pada area payudara sebagai terapi tambahan, meski belum ada penelitian klinis yang mendukung efektivitasnya. Namun, banyak masyarakat yang telah merasakan manfaatnya secara empiris.
Selain itu, antioksidan yang terdapat dalam ciplukan berfungsi melawan radikal bebas, penyebab utama mutasi sel yang dapat memicu kanker. Dengan demikian, ciplukan bukan hanya sekadar obat bagi penderita kanker, tetapi juga sebagai langkah pencegahan yang bermanfaat bagi kesehatan semua orang.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ciplukan, buah kecil nan menawan ini, ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa! Kaya akan antioksidan jenis karotenoid dan polifenol, ciplukan terbukti efektif meredakan peradangan, seperti yang diungkapkan dalam penelitian di Journal of Crohn's and Colitis yang menunjukkan ekstrak sekamnya mampu mengurangi peradangan pada tikus dengan radang usus—sebuah sinyal harapan bagi kesehatan manusia.
Tak hanya itu, kandungan fitosterol, asam oleat, dan asam linoleat dalam ciplukan juga berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang sangat vital untuk mencegah penyakit jantung dan stroke, dua pembunuh utama di dunia.
Dengan rutin mengonsumsi ciplukan, kita bisa memberikan perlindungan ganda bagi tubuh: melawan peradangan kronis yang bisa memicu kanker dan menjaga kesehatan kardiovaskular agar tetap prima.
Advertisement
Ciplukan, buah kecil nan menawan, ternyata menyimpan segudang manfaat luar biasa! Dengan kandungan vitamin C yang melimpah, ciplukan dapat memenuhi hingga 21% kebutuhan harian wanita dan 17% pria, menjadikannya sahabat setia bagi sistem kekebalan tubuh kita dalam melawan infeksi.
Tak hanya itu, polifenol yang terdapat di dalamnya berfungsi sebagai imunomodulator, membantu mengatur respons kekebalan tubuh. Bagi para penderita diabetes, ciplukan juga memberikan harapan, karena kemampuannya memperlambat penyerapan gula dari makanan dapat mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya.
Menariknya, buah ini sangat serbaguna; bisa dinikmati langsung, diseduh menjadi teh herbal, atau dikeringkan untuk dijadikan jamu alami. Rasanya yang manis-asam tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menyegarkan!
Ciplukan, si buah kecil yang penuh kejutan, ternyata menyimpan segudang manfaat luar biasa untuk kesehatan kita! Kaya akan vitamin K, ciplukan berperan krusial dalam menjaga kesehatan tulang, membantu pembentukan serta pemeliharaan massa tulang, dan bahkan mempercepat proses penyembuhan mikrokeretakan.
Tak hanya itu, buah ini juga memberikan perlindungan bagi hati dan ginjal. Sebuah studi dalam Journal of Dietary Supplements mengungkapkan bahwa ciplukan dapat mengurangi risiko fibrosis hati, kondisi yang berbahaya akibat peradangan.
Selain itu, ciplukan juga merangsang pengeluaran urin, membantu tubuh membuang racun dan lemak yang dapat mengganggu fungsi ginjal. Dengan menggabungkan konsumsi ciplukan dalam pola hidup sehat, termasuk olahraga dan diet seimbang, kita bisa meraih manfaat maksimal untuk organ-organ vital dalam tubuh.
Ciplukan bisa dimakan langsung setelah dikupas dari bungkus daunnya, atau dijadikan bahan campuran dalam salad, smoothie, hingga saus. Buah ini juga bisa dikeringkan untuk dijadikan teh atau serbuk jamu. Rasanya sedikit asam dengan sentuhan manis yang menyegarkan.
Berikut cara pengolahan praktisnya:
Namun, tidak semua orang cocok mengonsumsi buah ini. Jika muncul reaksi alergi seperti gatal, ruam, atau pembengkakan setelah konsumsi atau penggunaan topikal, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter. Jika mengalami reaksi alergi setelah pemakaian, silakan diskusikan dengan dokter Spesialis Kulit.
Walaupun ciplukan menawarkan segudang manfaat kesehatan, penting untuk diingat bahwa pengobatan herbal tidak boleh dijadikan pengganti pengobatan medis konvensional tanpa bimbingan dokter.
Beberapa penelitian bahkan mengingatkan bahwa mengonsumsi ciplukan bersamaan dengan kopi dapat berisiko menyebabkan keracunan, jadi sebaiknya hindari kombinasi tersebut.
Selain itu, efektivitas pengobatan herbal dapat berbeda-beda pada setiap orang. Informasi ini hanya bersifat umum dan bertujuan edukasi, jadi selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mencoba ciplukan sebagai solusi pengobatan.
Ciplukan adalah buah kecil dari tanaman Physalis angulata L. yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Ciplukan memiliki manfaat seperti anti-inflamasi, menurunkan kolesterol, meningkatkan sistem imun, dan menjaga kesehatan mata.
Secara umum, ciplukan aman untuk dikonsumsi, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Ciplukan dapat dikonsumsi secara mentah, dimasak, atau diolah menjadi selai atau jeli.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
5 Gaya Potong Rambut Butterfly Idaman Banyak Wanita di 2025, Inspirasi Tampil Fresh dan Stylish
Jadi Camilan Kesukaan, Intip Trik Rahasia Goreng Pisang Kipas yang Krispi Kering dan Tidak Berminyak
Tarif Dasar Listrik Terbaru April 2025 Subsidi dan Nonsubsidi yang Penting Diketahui, ini Updatenya
9 Artis Indonesia Yang Punya Hobi Koleksi Mobil Klasik, Ada Andre Taulany Hingga Iqbaal Ramadhan!
Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film JUMBO yang Ternyata Juga Seorang Komika