Berapa Batas Kadar Gula Darah Normal saat Puasa dan Setelah Makan? Ketahui Jawabannya di Sini

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Berapa Batas Kadar Gula Darah Normal saat Puasa dan Setelah Makan? Ketahui Jawabannya di Sini
Ilustrasi cek gula darah.

Kapanlagi.com - Menjaga kadar gula darah dalam rentang normal adalah kunci untuk kesehatan yang optimal, terutama bagi mereka yang mengidap diabetes atau berisiko tinggi mengalaminya. Saat menjalani puasa, tubuh kita mengalami perubahan metabolisme yang berpengaruh pada kadar gula darah. Oleh karena itu, penting untuk memahami batas normal kadar gula darah saat berpuasa dan setelah makan. Pemahaman ini bisa membantu kita menjaga keseimbangan gula darah dan mencegah berbagai komplikasi kesehatan.

Menurut informasi dari berbagai sumber medis, kadar gula darah yang dianggap normal saat puasa atau sebelum makan berkisar antara 70 hingga 99 mg/dL. Setelah menikmati makanan, kadar ini bisa meningkat, namun seharusnya tetap di bawah 140 mg/dL. Jika kadar gula darah melebihi angka-angka tersebut, bisa jadi seseorang berada dalam kondisi prediabetes atau bahkan diabetes.

Lalu, bagaimana cara menjaga agar kadar gula darah tetap stabil selama puasa dan setelah makan? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai batas normal kadar gula darah, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta cara menjaganya agar tetap sehat.

1. Berapa Batas Normal Kadar Gula Darah Saat Puasa?

Kadar gula darah dalam tubuh akan berubah tergantung pada apakah seseorang sedang makan, berpuasa, atau baru saja mengonsumsi makanan. Saat berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan sehingga mulai menggunakan cadangan gula yang tersimpan di hati.

Kadar gula darah yang normal setelah puasa 8–12 jam adalah sekitar:

  • Normal: 70–99 mg/dL
  • Prediabetes: 100–125 mg/dL
  • Diabetes: 126 mg/dL atau lebih

Jika hasil tes menunjukkan kadar gula darah puasa mencapai 126 mg/dL atau lebih, dokter biasanya akan melakukan tes ulang dan merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti tes HbA1c atau tes toleransi glukosa untuk memastikan diagnosis diabetes.

Bagi penderita prediabetes, meskipun kadar gula darah belum mencapai angka diabetes, mereka tetap berisiko mengembangkan penyakit ini jika tidak segera mengubah gaya hidup. Oleh karena itu, pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sangat disarankan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Bagaimana Kadar Gula Darah Setelah Makan?

Setelah makan, kadar gula darah secara alami akan meningkat karena tubuh mulai mencerna karbohidrat dan mengubahnya menjadi glukosa. Pankreas kemudian melepaskan insulin untuk membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai energi.

Kadar gula darah setelah makan yang dianggap normal adalah sebagai berikut:

  • Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL
  • Prediabetes: 140–199 mg/dL
  • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih

Jika kadar gula darah setelah makan melonjak melebihi batas normal, hal ini bisa menjadi tanda resistensi insulin atau diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, terutama saat berbuka puasa.

3. Apa Risiko Jika Gula Darah Tidak Stabil?

Baik kadar gula darah yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Saat kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), seseorang bisa mengalami gejala seperti lemas, pusing, jantung berdebar, hingga kehilangan kesadaran. Jika terlalu tinggi (hiperglikemia), risiko komplikasi seperti kerusakan saraf, gangguan ginjal, dan penyakit jantung semakin meningkat.

Tanda-tanda kadar gula darah yang tidak normal antara lain:

  • Hipoglikemia (di bawah 70 mg/dL): keringat berlebihan, gemetar, sulit berkonsentrasi
  • Hiperglikemia (di atas 200 mg/dL): sering haus, sering buang air kecil, kelelahan, penglihatan kabur

Bagi penderita diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan ketoasidosis diabetik, kondisi berbahaya yang memerlukan penanganan medis segera.

4. Cara Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil

Untuk menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal, beberapa langkah berikut bisa dilakukan:

a. Pola Makan Sehat

  • Batasi konsumsi karbohidrat sederhana dan ganti dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan sayuran.
  • Perbanyak asupan serat untuk memperlambat penyerapan gula dalam darah.
  • Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

b. Rutin Berolahraga

  • Berolahraga 150 menit per minggu dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh mengontrol kadar gula darah dengan lebih baik.

c. Mengelola Stres

  • Stres bisa meningkatkan kadar hormon kortisol yang memicu lonjakan gula darah. Meditasi, yoga, atau sekadar berjalan santai bisa membantu mengelola stres dengan lebih baik.

d. Tidur yang Cukup

  • Kurang tidur bisa meningkatkan resistensi insulin dan memperburuk kontrol gula darah. Usahakan tidur 7-8 jam per malam.

5. FAQ

Q: Berapa kadar gula darah normal sebelum tidur?

A: Idealnya berkisar antara 90–130 mg/dL sebelum tidur agar tetap stabil selama malam.

Q: Apakah puasa bisa membantu menurunkan kadar gula darah?

A: Ya, puasa bisa menurunkan kadar gula darah karena tubuh menggunakan cadangan glukosa. Namun, bagi penderita diabetes, konsultasi dengan dokter sebelum berpuasa sangat dianjurkan.

Q: Bagaimana cara mengetahui jika kadar gula darah saya terlalu rendah saat puasa?

A: Jika Anda merasa pusing, lemas, berkeringat dingin, atau jantung berdebar, segera konsumsi makanan manis untuk menaikkan kadar gula darah.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)