Biografi Fatmawati Ibu Negara Indonesia Pertama yang Menjahit Bendera Merah Putih

Diperbarui: Diterbitkan:

Biografi Fatmawati Ibu Negara Indonesia Pertama yang Menjahit Bendera Merah Putih
Biografi Fatmwati (credit: wikipedia)

Kapanlagi.com - Biografi Fatmawati jadi satu hal yang tentunya penting untuk diketahui oleh generasi muda. Pasalnya, Fatmawati merupakan salah satu sosok yang berjasa bagi bangsa Indonesia. Fatmawati juga dikenal sebagai sebagai istri dari Presiden Soekarno sekaligus ibunda dari presiden kelima Megawati.

Selain itu, Fatmawati juga ini dikenal sebagai sosok berjasa yang menjahit bendera merah putih. Selain itu masih ada banyak kisah menarik dari biografi Fatmawati. Sebagai salah satu orang terdekat Presiden Soekarno, tentu Fatmawati punya banyak kisah menarik di hidupnya. Namun tak saja menarik, dalam kisah hidup Fatmawati juga terdapat banyak nilai kebaikan yang bisa kita teladani.

Nah untuk mengenali sosok Fatmawati lebih dalam lagi, langsung saja simak biografi singkatnya berikut ini.

 

 

 

1. Latar Belakang dan Masa Kecil

Masyarakat Indonesia mengenal Fatmawati sebagai istri Presiden Soekarno. Fatmawati yang berdarah Minang, lahir dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah pada 5 Februari 1923 di Bengkulu.

Hasan Din, ayah Fatmawati dikenal sebagai seorang pengusaha sekaligus tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Orang tua Fatmawati juga disebut-sebut masih keturunan Putri Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Saat anak-anak, Fatmawati pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah umum. Kemudian pada tahun 1930, oleh orangtuanya, Fatmawati dipindahkan ke sekolah berbahasa Belanda. Tak sampai lulus, ayah Fatmawati kembali memindahkan Fatmawati ke sekolah Muhammadiyah saat kelas tiga.

Usaha yang dijalankan ayah Fatmawati sempat oleng. Akhirnya, Hasan Din ayah Fatmawati memutuskan memboyong keluarganya pindah ke Palembang untuk mengadu nasib. D Palembang, Hasan Din kemudian membuka usaha percetakan untuk menghidupi keluarganya.

Berbagai sumber menyebut, Fatmawati kali pertama bertemu Bung Karno di Bengkulu pada tahun 1938 atau pada saat usianya 15 tahun. Waktu itu, Fatmawati menjadi salah satu murid dari Soekarno.

Meski begitu, Soekarno baru menikahi Fatmawati pada 1 Juni 1943 ketika usianya sudah 20 tahun. Waktu itu, Soekarno masih menjadi pemimpin Pusat Tenaga Rakyat. Baru setelah Indonesia merdeka, Soekarno menjadi Presiden dan Fatmawati menjadi ibu negara pertama Indonesia dari tahun 1945 sampai dengan tahun 1967.

Dari pernikahan itu, ia dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Seperti yang diketahui, salah satu anak pasangan Presiden pertama Soekarno dan Fatmawati yaitu Megawati Soekarnoputri juga pernah mengikuti jejak ayahnya dalam menduduki kursi kepresidenan. Megawati sekaligus menjadi Presiden Wanita Pertama di Indonesia.

 

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kisah Menjahit Bendera Merah Putih

Selain sebagai istri Presiden Soekarno, Fatmawati juga dikenal sebagai sosok yang menjahit bendera merah putih. Karena itu, tak lengkap rasanya membahas biografi Fatmawati tanpa mengulas momen saat Fatmawati menjahit bendera merah putih.

Setahun setelah Soekarno dan Fatmawati menikah tepatnya pada tahun 1945, Jepang mulai menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Pada momen Rengas Dengklok, Soekarno dan Mohammad Hatta di bawah desakan anak muda mulai mempersiapkan kemerdekaan.

Pada saat itu, Fatmawati mulai berpikir bahwa pada momen proklamasi diperlukan bendera merah putih untuk dikibarkan. Namun di situasi tersebut, jelas mendapatkan kain merah dan putih bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, pada masa itu berbagai barang impor seperti kain berada di bawah wewenang dan pengawasan Jepang.

Beruntung bantuan Shimizu, orang yang ditunjuk oleh Pemerintah Jepang sebagai perantara dalam perundingan Jepang-Indonesia. Ibu Fatmawati akhirnya mendapatkan kain merah putih. Konon, Shimizu mengusahakannya lewat seorang pembesar Jepang, yang memimpin gudang di Pintu Air, di depan eks sebuah bioskop.

Kain itulah yang kemudian dijahit ibu Fatmawati sehingga menjadi bendera merah putih yang dikibarkan pertama kali saat proklamasi 17 Agustus 1945.

 

 

 

3. Akhir Hayat Fatmawati

Semasa hidupnya sebagai ibu negara, Fatmawati sering mendampingi Presiden Soekarno bertugas. Karenanya, Fatmawati juga jadi sosok yang sangat dihormati. Sampai akhir hayatnya, Fatmawati tetap disegani dan dihormati masyarakat Indonesia.

Fatmawati meninggal dunia pada tanggal 14 Mei 1980 pada usia 57 tahun. Fatmawati menutup usia di Kuala Lumpur, Malaysia karena serangan jantung. Sebelumnya, Fatmawati sedang dalam perjalanan pulang umroh dari Mekkah. Fatmawati yang telah berpulang kemudian dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.

Karena jasa-jasanya, nama Fatmawati kini diabadikan menjadi nama sebuah Rumah Sakit di Jakarta. Selain itu, nama Fatmawati Soekarno juga dijadikan sebuah nama Bandara Udara di Indonesia tepatnya di Bengkulu yang merupakan kota kelahiran dari Fatmawati.

Itulah di antaranya biografi singkat dari Fatmawati ibu negara, istri pertama Presiden Soekarno, sekaligus sosok yang menjahit bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan!

 

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending