Bocoran Program Kerja Brian Yuliarto Usai Dilantik Jadi Mendiktisaintek Baru, Apa Saja?

Bocoran Program Kerja Brian Yuliarto Usai Dilantik Jadi Mendiktisaintek Baru, Apa Saja?
Prof Brian Yuliarto (Foto: Dokumentasi ITB)

Kapanlagi.com - Dalam momen bersejarah yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 19 Februari 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek). Pengangkatan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26/P Tahun 2025, yang juga menandai pergeseran sejumlah pejabat tinggi di Kabinet Merah Putih.

Brian Yuliarto, yang sebelum ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi di ITB, kini mengambil alih posisi Mendiktisaintek dari Satryo Soemantri Brodjonegoro. Dengan latar belakang akademis yang mumpuni dan pengalaman luas di dunia riset, banyak kalangan optimis bahwa kehadirannya akan membawa angin segar dan perubahan positif bagi sektor pendidikan tinggi di Indonesia, terutama dalam memperkuat riset dan inovasi.

Usai dilantik, Brian Yuliarto menegaskan komitmennya untuk mendukung program-program strategis nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo, termasuk fokus pada swasembada pangan, pengembangan energi, hilirisasi industri, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Lantas, apa saja program kerja yang akan dijalankan Mendiktisaintek yang baru ini? Mari simak bersama-sama informasinya, dirangkum Kapanlagi.com, Kamis (20/2).

1. Pendidikan dan Perjalanan Kariernya: Punya Spesialisasi di Bidang Quantum Engineering and System Science

Brian Yuliarto, yang lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975, adalah sosok akademisi berprestasi yang telah mengukir namanya di dunia pendidikan tinggi, khususnya dalam teknik fisika dan nanoteknologi. Ia menempuh pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebelum melanjutkan studi magister dan doktor di University of Tokyo, Jepang, dengan spesialisasi Quantum Engineering and System Science.

Kembali ke ITB pada 2006, Brian mengisi berbagai posisi penting, termasuk Kepala Lembaga Kemahasiswaan dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, sebelum diangkat sebagai Mendiktisaintek oleh Presiden Prabowo Subianto pada 2025.

Dengan keterlibatannya dalam proyek riset berskala nasional dan internasional, Brian tidak hanya memperkaya dunia akademik, tetapi juga memberikan sumbangsih signifikan bagi industri dan teknologi di Indonesia melalui pengembangan nanomaterial dan sensor canggih.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Ingin Mengembangkan Pendidikan Tinggi dan Riset di Tanah Air

Dalam pandangan Brian Yuliarto, pendidikan tinggi di Indonesia harus bertransformasi menjadi pusat riset dan inovasi yang mampu bersaing di kancah global. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan universitas internasional untuk memperkuat kapasitas riset nasional, terutama dalam menghadapi tantangan era industri 4.0 dan digitalisasi.

Komitmennya untuk membangun ekosistem penelitian yang melibatkan perguruan tinggi, industri, dan pemerintah bertujuan untuk mempercepat hilirisasi hasil riset menjadi produk inovatif yang siap dipasarkan.

Brian juga menyerukan modernisasi sistem pendidikan tinggi dengan pemanfaatan teknologi digital, demi meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran, sehingga lulusan tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat internasional.

"Diktisaintek rasanya memegang peranan yang penting untuk mendukung program-program strategis Pak Presiden, (seperti) swasembada pangan, energi, hilirisasi, industrialisasi," kata Mendiktisaintek, Brian Yulianto, usai dilantik Presiden Prabowo, mengutip ANTARA.

3. Prestasi dan Karya Penelitian

Brian, seorang ilmuwan brilian dan peneliti ulung, telah menciptakan beragam inovasi menakjubkan di dunia nanoteknologi dan teknologi sensor yang kini menjadi andalan di sektor kesehatan, energi, dan industri. Atas dedikasinya yang luar biasa, ia dianugerahi Habibie Prize 2024 dalam bidang Ilmu Rekayasa, sebuah penghargaan prestisius yang mengakui kontribusinya dalam memajukan teknologi di Indonesia.

Di balik kesuksesannya, terdapat penelitian revolusioner seperti pengembangan biosensor plasmonik untuk mendeteksi penyakit menular, sistem biosensor nano untuk deteksi dini kanker, serta material berstruktur nano yang siap mengubah wajah sektor kesehatan dan energi.

Tak hanya itu, Brian juga terlibat dalam penelitian teknologi fotovoltaik berbasis silikon amorf dan material nano efisiensi tinggi, berkomitmen untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang berkelanjutan di tanah air.

4. Dilantik sebagai Mendiktisaintek Baru

Pelantikan Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menandai dimulainya babak baru dalam pengelolaan pendidikan tinggi di Indonesia.

Dalam pidato bersemangatnya, Brian menekankan komitmennya untuk meningkatkan kualitas riset dan inovasi, yang menjadi fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia unggul. Ia bertekad untuk menjadikan kementeriannya sebagai motor penggerak dalam mendukung kebijakan strategis pemerintah, dengan fokus pada pengembangan ekosistem pendidikan tinggi yang lebih responsif terhadap tuntutan industri.

Tak hanya itu, Brian juga berjanji untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dan paten dari universitas, serta segera melakukan konsolidasi dengan berbagai pemangku kepentingan demi mempercepat realisasi program-program unggulan yang telah disiapkan.

5. Program Kerja Brian Yuliarto: Penguatan Kerja Sama Riset, Swasembada sampai Hilirisasi Industri

Brian Yuliarto tengah mempersiapkan serangkaian program strategis yang akan menjadi pijakan utama kementeriannya, dengan fokus pada penguatan kolaborasi riset internasional, peningkatan investasi untuk pusat unggulan sains dan teknologi, serta pengoptimalan pendidikan tinggi yang berbasiskan inovasi dan digitalisasi.

Ia berkomitmen untuk mempercepat hilirisasi riset, sehingga hasil inovasi dari perguruan tinggi dapat segera dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat, memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi nasional.

Dengan visi yang ambisius ini, Brian diharapkan dapat mengubah wajah pendidikan tinggi di Indonesia dan menjadikan sektor sains dan teknologi sebagai penggerak utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

"Diktisaintek ini strategis ya untuk melahirkan industri, melakukan riset, inovasi. Jadi memang kita memegang beban yang tidak ringan, tapi saya yakin dengan kebersamaan sama-sama kampus-kampus seluruh Indonesia, negeri, swasta. Mari kita bareng-bareng dengan beban pekerjaan, dengan segmen yang masing-masing, supaya kita bisa membantu atau mendukung program prioritas Astacitanya," tambahnya.

6. FAQ

Apa saja program utama Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek?

Brian akan fokus pada penguatan riset dan inovasi, peningkatan kerja sama internasional, serta hilirisasi hasil riset.

Bagaimana latar belakang pendidikan Brian Yuliarto?

Ia menempuh pendidikan di ITB untuk sarjana dan melanjutkan magister serta doktor di University of Tokyo, Jepang.

Apa visi Brian Yuliarto dalam pengembangan riset di Indonesia?

Brian ingin menciptakan ekosistem riset yang kuat dengan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.

Bagaimana strategi Brian Yuliarto dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi?

Dengan digitalisasi, kerja sama internasional, dan peningkatan infrastruktur riset di universitas-universitas Indonesia.

Apa tantangan utama yang dihadapi Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek?

Tantangan utamanya adalah keterbatasan dana riset, birokrasi dalam pengelolaan pendidikan tinggi, dan kesiapan SDM akademik.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending