Cara Menangani Anak Pubertas Sebelum Usia 8 Tahun, Orang Tua Pelajari Gejala dan Ciri yang Terlihat
Cara Menangani Anak Pubertas Sebelum Usia 8 Tahun, Orang Tua Pelajari Gejala dan Ciri yang Terlihat
Kapanlagi.com - Pubertas adalah fase krusial dalam perjalanan perkembangan anak menuju masa remaja, ditandai dengan serangkaian perubahan fisik dan hormonal yang signifikan. Umumnya, pubertas dimulai pada rentang usia 8-13 tahun untuk anak perempuan dan 10-16 tahun untuk anak laki-laki. Namun, ada kalanya beberapa anak mengalami pubertas lebih awal, yang dikenal dengan istilah pubertas dini.
Pubertas dini terjadi ketika perubahan ini muncul sebelum anak mencapai usia 8-9 tahun, yang dapat memengaruhi bentuk tubuh, kadar hormon, serta pertumbuhan tinggi badan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami kondisi ini agar dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Dilansir dari berbagai sumber pada Minggu (24/11), berikut adalah beberapa fakta menarik serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk menangani pubertas dini dengan bijak!
Advertisement
1. Central Precocious Puberty (CPP)

Kondisi ini muncul akibat pelepasan hormon gonadotropin yang mendorong produksi hormon seksual, mirip dengan proses pubertas yang normal, namun terjadi lebih awal. Sebagian besar kasus pubertas dini ini dianggap tidak berbahaya dan tidak terkait dengan masalah kesehatan serius. Namun, ada beberapa faktor medis yang dapat memicu terjadinya kondisi ini, antara lain:
- Tumor yang berkembang di otak atau sumsum tulang.
- Kelainan bawaan yang memengaruhi struktur otak.
- Cedera kepala yang berdampak pada keseimbangan hormon.
- Hipotiroidisme, yaitu kondisi kekurangan hormon tiroid.
- Hiperplasia adrenal kongenital, sebuah gangguan hormonal yang sudah ada sejak lahir.
Dengan memahami penyebabnya, kita dapat lebih waspada dan memberikan perhatian yang tepat bagi mereka yang mengalami kondisi ini.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Peripheral Precocious Puberty (PPP)

Jenis ini tidak disebabkan oleh hormon gonadotropin, melainkan oleh lonjakan kadar hormon estrogen atau testosteron yang dipicu oleh berbagai kondisi lain, seperti:
- Tumor yang terbentuk di ovarium atau testis.
- Pertumbuhan tumor di kelenjar adrenal.
- Obesitas yang berdampak pada metabolisme tubuh kita.
3. Tanda-Tanda Pubertas Dini pada Anak

Munculnya Jerawat: Tanda Awal Perubahan
Saat hormon dalam tubuh mulai berfluktuasi, jerawat pun tak bisa dihindari. Ini adalah tanda bahwa anak memasuki fase baru dalam hidupnya. Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak cara menjaga kebersihan wajah agar terhindar dari peradangan yang mengganggu.
Bau Badan: Aroma Baru yang Perlu Dikelola
Perubahan hormonal juga berpengaruh pada aroma tubuh anak, yang kerap menjadi lebih mencolok. Orang tua dapat membantu dengan mengajarkan kebiasaan mandi yang baik dan penggunaan deodoran, sehingga anak merasa lebih percaya diri.
Perubahan Fisik yang Menakjubkan
Anak-anak yang mengalami pubertas dini biasanya mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan yang pesat, jauh lebih cepat dibandingkan teman-teman sebayanya. Pada anak perempuan, perubahan ini sering kali ditandai dengan perkembangan payudara, sementara anak laki-laki mulai menunjukkan perkembangan pada testis dan penis.
Rambut Halus yang Muncul: Tanda Kematangan
Seiring dengan perubahan fisik, rambut halus mulai tumbuh di area-area seperti ketiak dan kemaluan. Anak laki-laki juga mulai melihat pertumbuhan rambut wajah seperti kumis dan jenggot, menandakan bahwa mereka semakin mendekati masa dewasa.
Suara yang Berubah: Menyambut Masa Pubertas
Anak laki-laki yang mengalami pubertas dini akan merasakan perubahan suara menjadi lebih dalam dan berat, akibat perkembangan pita suara. Ini adalah salah satu tanda nyata bahwa mereka sedang dalam tahap transisi menuju kedewasaan.
Menstruasi Pertama: Tanda Penting bagi Anak Perempuan
Bagi anak perempuan, menstruasi pertama adalah momen yang sangat signifikan dalam perjalanan pubertas. Ini menandakan bahwa organ reproduksi mereka mulai berfungsi, menandai langkah baru dalam fase kehidupan yang penuh perubahan ini.
4. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Pubertas Dini
Apa bahaya pubertas dini pada anak?
Pubertas dini dapat memengaruhi pertumbuhan fisik, menyebabkan anak berhenti tumbuh lebih awal, dan memicu masalah emosional seperti rendahnya rasa percaya diri.
5. Apakah pubertas dini dapat dicegah?
Pencegahan sulit dilakukan, tetapi menjaga berat badan ideal dan menghindari paparan zat kimia tertentu dapat membantu mengurangi risiko.
6. Kapan harus ke dokter jika anak mengalami pubertas dini?
Konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum usia 8 tahun, terutama jika disertai masalah kesehatan lainnya.
7. Apakah pubertas dini memengaruhi kesuburan di masa depan?
Dalam kebanyakan kasus, pubertas dini tidak memengaruhi kesuburan, tetapi pengobatan yang terlambat dapat memengaruhi perkembangan organ reproduksi.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/moy)
Advertisement
