Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ngikan adalah salah satu bisnis kuliner yang sempat viral di Indonesia. Didirikan pada tahun 2019, brand ini menawarkan konsep sederhana namun menarik, yaitu ikan goreng tepung dengan berbagai varian sambal khas Nusantara. Berkat konsepnya yang unik dan strategi pemasaran yang kuat, Ngikan berhasil berkembang pesat dalam waktu singkat dengan membuka ratusan cabang di seluruh Indonesia melalui skema kemitraan.
Pada awalnya, kesuksesan Ngikan tak lepas dari peran Okin dan istrinya saat itu sebagai brand ambassador. Kehadiran mereka di lini promosi memberikan dampak besar terhadap popularitas brand, terutama di kalangan anak muda yang aktif mengikuti tren media sosial. Hendy Setiono, sebagai inisiator bisnis, mengungkapkan bahwa strategi ini adalah bagian dari pendekatan digital dan influencer marketing yang memang menjadi kekuatan utama dalam pemasaran Ngikan.
Namun, pada tahun 2020, bisnis ini menghadapi tantangan besar akibat pandemi COVID-19. Pembatasan aktivitas masyarakat dan perubahan pola konsumsi membuat bisnis kuliner harus beradaptasi dengan cepat. Di sisi lain, kehidupan pribadi Okin yang mengalami perubahan turut memengaruhi keterlibatannya dalam promosi Ngikan. Situasi ini membuat brand harus mencari strategi baru untuk tetap bertahan di tengah krisis.
Advertisement
Pada tahun 2022, muncul perbedaan visi di antara para pemegang saham dalam mengelola dan mengembangkan bisnis. Hendy Setiono dan pihak Okin memiliki strategi yang berbeda dalam membawa Ngikan ke tahap selanjutnya. Meski begitu, operasional bisnis tetap berjalan di bawah manajemen PT Baba Rafi Internasional, yang juga menggandeng mitra lainnya, yaitu PT Planetmas, untuk memastikan keberlangsungan usaha.
Selama periode tersebut, berbagai diskusi dan negosiasi dilakukan guna mencari solusi terbaik bagi masa depan Ngikan. Hendy Setiono menyadari bahwa perbedaan strategi adalah hal yang lumrah dalam dunia bisnis, namun yang paling penting adalah menjaga stabilitas operasional agar bisnis tetap berkembang.
"Kami memiliki tujuan dan strategi yang berbeda dalam mengembangkan Ngikan. Namun, yang terpenting bagi saya adalah memastikan brand ini tetap berjalan dan semakin kuat," ujarnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Penyelesaian konflik ini memakan waktu cukup lama karena kedua belah pihak ingin mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Melalui pendekatan profesional dan komunikasi yang terbuka, akhirnya pada tahun 2025 permasalahan tersebut berhasil diselesaikan secara damai. Kesepakatan yang dicapai memastikan bahwa Ngikan tetap beroperasi dengan manajemen yang lebih solid dan strategi bisnis yang lebih terarah.
Saat ini, Ngikan terus berkembang dengan adaptasi terhadap tren pasar yang terus berubah. Dengan kepemimpinan yang telah disepakati oleh seluruh pihak terkait, brand ini berfokus pada inovasi produk dan ekspansi yang lebih matang.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/ums)
Advertisement
Tampil Modis di Hari Raya, Ini 11 Pose Foto Lebaran untuk Instagram
Tips Lancar Arus Balik Mudik, Agar Perjalanan Kembali ke Rumah Tanpa Hambatan
Inspirasi Hijab Simpel dan Elegan untuk Menyambut Silaturahmi Lebaran
Sayur Godog: Menu Lebaran Khas Betawi dan Cerita Dibaliknya
Qadha Puasa Ramadan dan Syawal: Mana yang Dikerjakan Terlebih Dahulu?