Doa Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan dan Ketentuannya yang Dibayarkan Orang Tua, Simak Penjelasannya

1. Orang yang Wajib Membayar Zakat Fitrah

(credit: pexels.com)

Melaksanakan zakat fitrah berarti telah menunaikan rukun ketiga Islam yakni tentang zakat. Dalam hal ini, zakat fitrah merupakan zakat yang dikeluarkan saat bulan Ramadan. Keutamaan zakat fitrah ini sangatlah banyak mulai dari membersihkan diri, penyempurna ibadah puasa, memaknai hari Kemenangan yang setiap orang termasuk fakir miskin berhak merasakan kebahagiaan di hari Raya Idul Fitri.

Lalu, pernahkah bertanya siapa yang berhak membayar zakat fitrah? Seperti diketahui zakat fitrah hukumnya wajib bagi yang memenuhi syarat. Adapun orang yang wajib membayar zakat fitrah disebut dengan muzzaki. Sementara itu, berikut ini beberapa kriteria orang yang wajib untuk membayar zakat fitrah.

Syarat Orang Membayar Zakat Fitrah

- Beragama Islam.

- Merdeka atau bukan budak.

- Mampu membayar zakat fitrah.

- Berada di bulan suci Ramadan.

Syarat Penerima Zakat Fitrah

- Fakir.

- Miskin.

- Amil.

- Mualaf.

- Budak yang dimerdekakan.

- Gharim.

- Fi Sabilillah.

- Ibnu Sabil.

Itulah beberapa syarat yang perlu dipenuhi bagi seseorang yang diwajibkan membayar zakat fitrah. Sehingga dapat menjadi referensi tentang zakat fitrah dan siapa saja yang wajib membayar zakat fitrah dan siapa saja penerima zakat.

2. Doa Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

(credit: pexels.com)

Setelah tahu syarat orang yang wajib membayar zakat fitrah, berikut ini ada niat doa zakat fitrah untuk anak perempuan. Doa zakat fitrah untuk anak perempuan dapat dibaca saat melaksanakan zakat fitrah di akhir bulan Ramadan. Ini lafal latin dan artinya doa zakat fitrah. Dia zakat fitrah untuk anak perempuan di bawah sebagai berikut bisa dibayarkan oleh orang tua.

"Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri an binti (sebutkan nama) fardu lillahi taala."

Artinya:

"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku (sebutkan nama) fardhu karena Allah SWT."

Itulah penjelasan mengenai niat doa zakat fitrah untuk anak perempuan. Sehingga bisa diamalkan saat hendak menunaikan zakaf fitrah buat anak perempuan yang dibayarkan oleh orang tua.

3. Pembayaran Zakat Fitrah Anak Perempuan yang Orang Tuanya Bercerai

(credit: pexels.com)

Selain mengetahui bacaan niat doa zakat fitrah untuk anak perempuan, ada ketentuan yang perlu dipahami oleh orang tua. Misalnya untuk orang tua yang bercerai dan memiliki anak perempuan yang belum baligh. Siapakah yang harus membayar zakat fitrah tersebut?

Melansir dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia, zakat fitrah untuk anak perempuan ataupun laki-laki yang masih kecil atau belum baligh menjadi tanggung jawab ayahnya. Meskipun anak tersebut diasuh oleh sang ibu maka, menjadi kewajiban oleh ayahnya untuk membayarkan zakat fitrah. Terutama apabila anak tersebut belum baligh dan tidak memiliki harta. Itulah penjelasan mengenai zakat fitrah anak perempuan yang orang tuanya bercerai.

4. Ketentuan Zakat Fitrah Anak Dibayarkan Orang Tua

(credit: pexels.com)

Tak hanya niat doa zakat fitrah untuk anak perempuan yang dibayarkan oleh orang tuanya, berikut ini ada ketentuan lainnya mengenai pembayaran zakat fitrah bagi seorang anak. Bukan saja merujuk pada pembayaran zakat fitrah anak perempuan saja melainkan juga zakat fitrah untuk anak laki-laki. Cek ketentuan zakat fitrah anak yang dibayarkan oleh orang tuanya.

- Seorang anak yang belum baligh yakni ketika anak menunjukkan tanda-tanda kedewasaan (pubertas).

- Anak tidak memiliki harta cukup.

- Apabila anak sudah memiliki harta, maka zakat fitrah bisa diambilkan dari harta sang anak.

- Anak yang berakal dan baligh maka zakat fitrah bukan lagi menjadi tanggung jawab ayahnya baik kaya atau miskin.

An Nawawi berkata,

"Jika seorang anak tidak mempunyai harta, maka zakat fitrahnya dibayarkan oleh ayahnya, ayahnya wajib membayarkannya sesuai dengan ijma' para ulama, diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dan lainnya, namun jika seorang anak mempunyai harta, maka zakat fitrahnya diambilkan dari hartanya, demikian pendapat Abu Hanifah, Ahmad, Ishak dan Abu Tsaur." (Al Majmu': 6/108)

Selain itu, beliau juga berkata dalam (6/77) sebagai berikut,

"Jika seorang anak itu kaya maka nafkah dan zakat fitrahnya diambilkan dari hartanya tidak berasal dari ayah atau kakeknya, demikian pendapat Abu Hanifah, Muhammad, Ahmad dan Ishak. Ibnul Mundzir meriwayatkan dari sebagian ulama: 'Bahwa pembiayaannya berasal dari ayahnya, dan jika dibayarkan dari uang anaknya maka bapaknya dianggap bersalah dan harus menggantinya'."

Sementara itu Ibu Mundzir berkata,

"Semua ulama yang kami ketahui telah melakukan ijma' bahwa seseorang wajib menafkahi anak-anaknya yang tidak mempunyai harta." (Al Mughni: 7/169)

Itulah penjelasan mengenai doa zakat fitrah untuk anak perempuan yang dibayarkan oleh orang tuanya. Semoga dapat menjadi referensi dan informasi mengenai pembayaran zakat fitrah untuk anak perempuan.