Emas Antam Hari Ini Turun, Harganya Jadi Rp1,515,000 per Gram
Ilustrasi Emas (credit: pixabay/hamiltonleen)
Kapanlagi.com - Harga emas batangan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) hari ini mengalami penurunan yang cukup mencolok, yakni sebesar Rp13.000 per gram. Kini, harga emas tersebut berada di angka Rp1.515.000, turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp1.528.000. Penurunan ini juga berdampak pada harga buyback yang kini ditetapkan di Rp1.365.000 per gram.
Perubahan harga emas ini mengejutkan banyak investor, mengingat emas sering kali dipandang sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi. Situasi ini menunjukkan adanya dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik global maupun domestik, yang perlu diperhatikan dengan seksama.
Meskipun harga emas sedang mengalami penurunan, banyak investor tetap melihat emas sebagai pilihan investasi jangka panjang. Nilai intrinsik emas yang cenderung stabil di masa-masa krisis menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang masih mempertimbangkan untuk berinvestasi di logam mulia ini. Simak informasi selengkapnya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com, Selasa (31/12).
Advertisement
1. Faktor Global yang Memicu Penurunan Harga Emas
Harga emas global tak bisa dipisahkan dari dinamika geopolitik dan ekonomi yang berlangsung di seluruh dunia. Ketidakpastian yang melanda, seperti ancaman resesi, konflik antarnegara, dan perubahan kebijakan moneter, sering kali menjadi pemicu fluktuasi harga emas.
Di saat ekonomi stabil, permintaan terhadap emas sebagai aset aman cenderung menurun, karena para investor lebih memilih instrumen yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Hal ini berimbas pada tekanan harga emas.
Ditambah lagi, penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang lainnya membuat emas terasa lebih mahal dalam mata uang lokal, yang pada gilirannya menekan permintaan dan menyebabkan penurunan harga emas di pasar domestik.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Dampak Kebijakan Moneter dan Suku Bunga AS
Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan harga emas adalah kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Ketika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, banyak investor yang beralih mengalihkan dananya ke aset-aset yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan emas.
Selain itu, kenaikan suku bunga ini juga menguatkan dolar AS, sehingga harga emas menjadi lebih mahal bagi investor di negara lain. Akibatnya, permintaan global terhadap emas menurun, yang pada gilirannya menyebabkan harga logam mulia ini merosot.
Sebaliknya, saat suku bunga turun, harga emas biasanya akan melambung kembali, karena investor mulai melihatnya sebagai pilihan investasi yang lebih aman dan stabil di tengah ancaman inflasi yang menggerus nilai mata uang.
3. Pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah
Dalam situasi inflasi yang melambung, banyak orang beralih ke emas sebagai pelindung nilai, namun saat inflasi mulai teratasi dan rupiah menguat terhadap dolar AS, permintaan emas bisa merosot, yang berujung pada penurunan harga.
Baru-baru ini, penguatan rupiah di Indonesia telah berkontribusi pada penurunan harga emas Antam, karena dengan nilai tukar yang lebih kuat, emas impor menjadi lebih terjangkau, sehingga harga di pasar domestik pun mengalami penyesuaian.
Bagi para investor, penting untuk terus memantau pergerakan nilai tukar dan tingkat inflasi agar dapat merencanakan strategi terbaik dalam membeli atau menjual emas di masa mendatang.
4. Penawaran dan Permintaan Pasar
Harga emas sangat dipengaruhi oleh dinamika penawaran dan permintaan di pasar. Ketika pasokan emas meningkat tanpa diimbangi oleh permintaan yang sepadan, harga pun bisa melorot.
Sebaliknya, permintaan emas yang berfluktuasi—baik untuk investasi, perhiasan, maupun kebutuhan industri—sering kali dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global. Saat kekhawatiran ekonomi melanda, permintaan cenderung menurun, dan harga emas pun ikut tertekan.
Namun, dalam jangka panjang, emas tetap menjadi primadona berkat kemampuannya menahan inflasi dan risiko yang minimal, sehingga ada peluang harga emas kembali menguat saat permintaan mulai meningkat.
5. Harga Pecahan Emas Batangan
Berikut adalah daftar harga emas batangan pecahan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada hari ini, Selasa, 31 Desember 2024
Harga emas 0,5 gram: Rp807.500.
Harga emas 1 gram: Rp1.515.000.
Harga emas 2 gram: Rp2.970.000.
Harga emas 3 gram: Rp4.430.000.
Harga emas 5 gram: Rp7.350.000.
Harga emas 10 gram: Rp14.645.000.
Harga emas 25 gram: Rp36.487.000.
Harga emas 50 gram: Rp72.895.000.
Harga emas 100 gram: Rp145.712.000.
Harga emas 250 gram: Rp364.015.000.
Harga emas 500 gram: Rp727.820.000.
Harga emas 1.000 gram: Rp1.455.600.000.
6. Mengapa harga emas Antam turun hari ini?
Harga emas Antam mengalami penurunan hari ini, dipicu oleh menguatnya dolar AS yang mengubah arah pasar, ditambah dengan kebijakan suku bunga The Fed yang memberikan sentimen negatif bagi logam mulia. Selain itu, penguatan rupiah terhadap dolar juga turut berkontribusi pada penurunan harga emas, menciptakan dinamika yang menarik dalam dunia investasi.
7. Apakah harga emas akan kembali naik?
Harga emas diprediksi akan melambung tinggi ketika ketidakpastian global melanda, inflasi meroket, atau suku bunga mengalami penurunan.
8. Apa yang harus dilakukan saat harga emas turun?
Para investor kini memiliki kesempatan emas untuk memanfaatkan harga yang sedang rendah dan menjadikan emas sebagai pilihan investasi jangka panjang yang tidak hanya aman, tetapi juga stabil.
9. 4. Faktor apa saja yang memengaruhi harga emas global?
Beberapa faktor kunci yang memengaruhi dinamika pasar meliputi kondisi geopolitik yang selalu berubah, kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral, tingkat inflasi yang berfluktuasi, nilai tukar dolar AS yang berpengaruh, serta interaksi antara permintaan dan penawaran yang terus berlanjut.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/rmt)
Advertisement
