Gempa Vanuatu: Korban Meningkat Jadi 14 Orang, Bagaimana Kondisi WNI di Wilayah Tersebut?

Gempa Vanuatu: Korban Meningkat Jadi 14 Orang, Bagaimana Kondisi WNI di Wilayah Tersebut?
Ilustrasi gempa (Credit: Pixabay/Dhitoardji)

Kapanlagi.com - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang Vanuatu pada Selasa, 17 Desember 2024, dan meninggalkan jejak kehancuran yang signifikan di ibu kota, Port Vila, serta sekitarnya. Menurut laporan dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa terletak sekitar 30 kilometer dari pantai Efate dengan kedalaman 57 kilometer.

Guncangan yang kuat ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menimbulkan korban jiwa yang terus bertambah. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya 14 orang dilaporkan meninggal dunia dan sekitar 200 lainnya mengalami luka-luka.

Situasi semakin parah dengan terputusnya jaringan komunikasi, yang menghambat upaya penyelamatan. Di tengah kesulitan ini, negara-negara tetangga mulai mengirimkan bantuan untuk membantu Vanuatu bangkit dari bencana.

Peristiwa ini menjadi pengingat yang menyentuh akan kerentanan Vanuatu terhadap bencana alam. Terletak di Cincin Api seismik, negara ini sering kali berhadapan dengan gempa bumi, tsunami, dan badai tropis. Kali ini, dampak yang ditimbulkan begitu besar, dan memerlukan perhatian serius untuk pemulihan jangka panjang.

1. Kronologi Gempa dan Dampaknya

Gempa dahsyat berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang Vanuatu, berpusat hanya 30 kilometer dari Port Vila, dan mengguncang tanah selama 30 detik yang penuh ketegangan.

Dampaknya, longsor terjadi di berbagai titik, termasuk menutup jalan utama yang menghubungkan Port Vila dengan daerah lain, bahkan sebuah bus terjebak di bawah timbunan tanah, menambah daftar korban.

Dua jembatan utama pun runtuh, menghalangi evakuasi dan mobilitas warga yang panik. Keesokan harinya, gempa susulan berkekuatan 5,5 magnitudo kembali melanda, membuat bangunan yang sudah rusak semakin rentan, sementara penduduk berjuang mencari tempat aman.

Hingga berita ini diturunkan, setidaknya 14 nyawa melayang dan sekitar 200 orang terluka, seperti dilaporkan oleh pemerintah Vanuatu melalui Greenwood di X, yang dikutip oleh ANTARA.

2. Kondisi di Port Vila Pasca-Gempa

Port Vila, jantung pemerintahan dan ekonomi Vanuatu, kini terpuruk dalam kepedihan setelah mengalami kerusakan yang parah. Gedung beton yang dulunya megah, tempat misi diplomatik, kini hancur lebur, dengan hanya tiga lantai teratas yang tersisa, meski nyaris ambruk.

"Gedung itu sekarang hampir rata," ungkap Michael Thompson, seorang warga yang menyaksikan kehancuran di depan matanya.

Rekaman video memperlihatkan puing-puing yang berserakan di jalanan, sementara tim penyelamat berjuang keras untuk mengevakuasi korban di tengah kesulitan komunikasi.

Peringatan tsunami sempat mengintai, mengancam dengan gelombang setinggi satu meter, namun akhirnya dicabut, memberikan sedikit harapan bagi warga yang dilanda kepanikan.

3. Bantuan Internasional Mulai Berdatangan

Berbagai negara segera bergerak sigap menghadapi bencana ini. Australia tak tinggal diam, mengerahkan tim medis dan unit pencarian serta penyelamatan perkotaan untuk membantu yang terdampak.

Tak kalah cepat, Selandia Baru mengirimkan pesawat militer guna memantau kerusakan, menunjukkan solidaritas dan kepedulian yang tinggi di tengah situasi darurat ini.

4. Kondisi WNI dan Warga Asing di Vanuatu

Dalam situasi yang menegangkan, Kementerian Luar Negeri RI, Hartyo Harkomoyo, mengungkapkan bahwa terdapat 48 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Vanuatu, mayoritas di antaranya adalah anak buah kapal. Sayangnya, upaya untuk berkomunikasi dengan mereka masih menemui jalan buntu.

"Hingga saat ini, Kemlu melalui KBRI Canberra terus berupaya menghubungi WNI, diaspora, dan kolega di sana, termasuk pejabat dan contact point di Vanuatu, namun semua kontak tersebut belum berhasil dijangkau," jelas Hartyo dalam keterangannya yang dirilis oleh Lifestyle Liputan6.com, Selasa (17/12/2024).

Di sisi lain, pemerintah Selandia Baru melaporkan bahwa 58 warganya juga terjebak di Vanuatu. Meskipun belum ada laporan korban jiwa dari pihak mereka, kerusakan parah pada infrastruktur membuat pemantauan situasi menjadi sangat sulit.

Gedung yang menjadi markas misi diplomatik berbagai negara, termasuk Selandia Baru dan Prancis, adalah salah satu lokasi yang paling parah terdampak. Tim evakuasi terus bekerja keras untuk memastikan keselamatan para staf yang terjebak.

5. Vanuatu dan Risiko Bencana Alam

Vanuatu, yang terletak di Cincin Api seismik, terus berjuang menghadapi ancaman bencana alam yang datang silih berganti, mulai dari gempa bumi mengguncang, tsunami menerjang, hingga badai tropis yang mengamuk.

Dalam laporan Risiko Dunia, negara ini tercatat sebagai salah satu yang paling rentan terhadap bencana, dan peristiwa terbaru hanya menambah daftar panjang tantangan yang harus dihadapi oleh penduduknya.

Selain kerugian material yang mengkhawatirkan, dampak psikologis yang dialami masyarakat juga tak kalah serius, menjadikan proses pemulihan yang diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun sebagai sebuah perjalanan panjang yang penuh harapan dan tantangan.

6. Mengapa Vanuatu sering mengalami gempa bumi?

Vanuatu, sebuah surga tropis yang terletak di jantung Cincin Api Pasifik, adalah daerah yang memikat dengan keindahan alamnya, namun juga diwarnai oleh dinamika geologi yang mengesankan.

7. Apa dampak terbesar dari gempa di Vanuatu?

Gempa yang mengguncang wilayah tersebut telah menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan, mulai dari kerusakan parah pada infrastruktur, jatuhnya korban jiwa, hingga gangguan serius pada sistem komunikasi yang membuat situasi semakin sulit.

8. Bagaimana negara lain membantu Vanuatu?

Australia dan Selandia Baru dengan sigap mengerahkan bantuan medis dan logistik, serta mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

9. Apakah gempa Vanuatu memengaruhi Indonesia?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa gempa yang mengguncang Vanuatu tidak memiliki dampak langsung terhadap wilayah Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan efek dari bencana tersebut.

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending