Hari Baik Menagih Hutang Menurut Primbon Jawa, Diyakini Bisa Menyelesaikan Tanpa Konflik dan Sengketa

1. Hari Baik Menagih Hutang Menurut Primbon Jawa

Hari Baik Menagih Hutang Menurut Primbon Jawa (credit: unsplash)

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa primbon Jawa meyakini ada hari-hari khusus yang secara istimewa mempunyai energi positif. Energi tersebut dapat mendukung aktivitas tertentu.

Kaitannya dengan menagih hutang, ada beberapa hari khusus yang secara spesifik dianggap sebagai waktu yang baik untuk menagih utang dan mencari pinjaman uang menurut Primbon Jawa.

Hari-hari istimewa tersebut disebut mempunyai energi Nyangking Gowo. Dampaknya, hari tersebut dianggap baik untuk menyelesaikan masalah-masalah berkaitan masalah keuangan atau finansial. Bagi yang menagih hutang di hari tersebut, primbon Jawa meyakini pada hari itu akan dipermudah jauh dari konflik sengketa.

Adapun hari-hari yang menurut primbon Jawa baik untuk menagih hutang karena punya energi Nyangking Gowo yaitu:

- Hari Senin Legi

- Hari Jumat Pon

- Hari Kamis Legi

- Hari Sabtu Wage

- Hari Kamis Pon

- Hari Minggu Kliwon

- Hari Sabtu Kliwon

- Hari Minggu Wage

- Hari Selasa Pahing

2. Jam yang Baik untuk Menagih Hutang

Jam yang Baik untuk Menagih Hutang (credit: unsplash)

Selain hari-hari khusus baik untuk menagih hutang, secara spesifik primbon Jawa juga mengungkap ada jam-jam yang diyakini juga baik untuk menyelesaikan masalah finansial. Berikut jam-jam yang baik untuk menagih hutang menurut primbon Jawa:

1. Senin

Pada hari Senin, menurut primbon Jawa, jam atau waktu yang dianggap baik untuk menagih hutang ialah pukul 07.30; pukul 09.00; pukul 10.30; pukul 12.00; pukul 13.30.

2. Selasa

Pada hari Selasa, menurut primbon Jawa, jam atau waktu yang dianggap baik untuk menagih hutang ialah pukul 06.00; pukul 07.30; pukul 09.00; pukul 10.30; pukul 12.00

3. Rabu

Pada hari Rabu, menurut primbon Jawa, jam atau waktu yang dianggap baik untuk menagih hutang ialah pukul 06.00; pukul 07.30; pukul 09.00; pukul 10.30; pukul 16.30.

4. Kamis

Pada hari Kamis, menurut primbon Jawa, jam atau waktu yang dianggap baik untuk menagih hutang ialah pukul 07.30; pukul 09.00; pukul 14.00; pukul 15.30; pukul 17.00.

5. Jumat

Pada hari Jumat, menurut primbon Jawa, jam atau waktu yang dianggap baik untuk menagih hutang ialah pukul 06.00-07.30; pukul 10.30; pukul 12.00; pukul 13.30

6. Sabtu

Pada hari Sabtu, menurut primbon Jawa, jam atau waktu yang dianggap baik untuk menagih hutang ialah pukul 07.30; pukul 11.00; pukul 13.30; pukul 15.00.

7. Minggu

Pada hari Minggu, menurut primbon Jawa, jam atau waktu yang dianggap baik untuk menagih hutang ialah pukul 11.00; pukul 12.30; pukul 15.00; pukul 16.30; pukul 18.00.

3. Tata Cara Menagih Hutang dalam Islam

Tata Cara Menagih Hutang dalam Islam (credit: unsplash)

Hutang piutang memang masalah serius yang harus diselesaikan. Tak hanya dari sudut pandang budaya dalam hal ini primbon, masalah hutang piutang juga sering dikaji dari sisi agama. Dalam Islam misalnya, tidak dijelaskan adanya hari khusus yang disebut baik untuk menagih hutang. Namun dalam Islam, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menagih hutang.

Berikut tata cara menagih hutang dalam Islam:

1. Menagih dengan Sabar dan Tawakkal

Ketika menagih hutang, seorang muslim sebaiknya bersabar dan bertawakal kepada Allah. Sabar diperlukan karena proses penagihan kadang membutuhkan waktu, dan bertawakal berarti mempercayakan segala sesuatu kepada kehendak Allah.

2. Berbicara dengan Lemah Lembut

Adab berbicara dengan lemah lembut dan sopan sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Hindari menggunakan kata-kata kasar atau memarahi pihak yang berhutang. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang sangat lemah lembut dalam berkomunikasi.

3. Menjaga Privasi Pihak yang Berhutang

Menagih hutang sebaiknya dilakukan secara pribadi dan tidak mempublikasikannya. Ini untuk menjaga harga diri pihak yang berhutang dan mencegah rasa malu atau penghinaan di masyarakat.

4. Memberi Waktu yang Realistis

Memberi waktu yang realistis kepada pihak yang berhutang untuk melunasi kewajibannya. Memahami kondisi ekonomi dan keuangan pihak tersebut, serta bersedia bernegosiasi mengenai jangka waktu pembayaran.

5. Memberikan Keringanan

Jika pihak yang berhutang mengalami kesulitan keuangan, Islam mengajarkan untuk memberikan keringanan atau rahmat. Bisa berupa memberi tambahan waktu, mengurangi jumlah hutang, atau membuat kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak.

6. Menghindari Sumpah dan Keras Kepala

Islam melarang keras penggunaan sumpah sebagai alat untuk menagih hutang. Sebaliknya, seorang muslim dianjurkan untuk menyelesaikan perselisihan secara baik-baik tanpa harus bersumpah.

Itulah di antaranya sekilas ulasan terkait hari baik untuk bayar hutang menurut primbon Jawa. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan khususnya terkait budaya Jawa.

AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!