Hati-hati! Kenali 4 Hewan Paling Rentan Menyebarkan Virus Rabies di Seluruh Dunia!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diperbarui: Diterbitkan:

Hati-hati! Kenali 4 Hewan Paling Rentan Menyebarkan Virus Rabies di Seluruh Dunia!
Ilustrasi Kelelawar

Kapanlagi.com - Rabies adalah ancaman serius yang dapat menyerang hampir semua mamalia, namun ada beberapa spesies yang lebih berisiko menjadi pembawa dan penyebar penyakit ini. Anjing, kucing, kelelawar, rakun, dan rubah adalah hewan-hewan yang sering kali terlibat dalam penularan rabies.

Interaksi mereka dengan manusia, ditambah kecenderungan untuk menggigit saat merasa terancam, membuat mereka lebih rentan terhadap virus ini. Penting bagi kita untuk memahami hewan-hewan yang paling berisiko membawa virus rabies agar kita dapat melakukan langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.

Mengenali tanda-tanda infeksi, seperti perubahan perilaku yang mencolok, agresivitas yang tidak biasa, air liur berlebihan, dan kesulitan menelan, bisa menjadi kunci untuk mengidentifikasi apakah seekor hewan terinfeksi rabies.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti vaksinasi dan menghindari kontak dengan hewan liar yang menunjukkan gejala mencurigakan, kita bisa secara signifikan mengurangi risiko penularan rabies.

Berikut adalah empat jenis hewan di dunia yang memiliki potensi besar sebagai pembawa rabies, seperti yang dilansir Kapanlagi.com dari a-z-animals.com pada Selasa (11/2/2025).

1. Rakun

Rakun, hewan yang biasanya pemalu dan suka menjaga jarak, ternyata menyumbang 30 hingga 40 persen dari total kasus rabies, dan mengenali rakun yang terinfeksi bukanlah hal yang sulit.

Saat terjangkit, mereka bisa menunjukkan perilaku aneh dan disorientasi, berlawanan dengan sifat alami mereka yang cenderung ramah, terutama saat ada tawaran makanan.

Gejala yang perlu diwaspadai meliputi busa di mulut dan kesulitan bergerak, yang membuat mereka tampak terhuyung-huyung dan bernapas dengan sulit.

Kenali tanda-tanda ini agar kita bisa lebih waspada terhadap ancaman rabies yang mengintai!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kelelawar

Kelelawar, makhluk malam yang sering kali dianggap misterius, ternyata menyimpan bahaya besar sebagai pembawa virus rabies.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian Penyakit, kelelawar menjadi penyebab utama kematian akibat rabies di Amerika Serikat, dengan virus ini telah terdeteksi di 49 negara bagian, kecuali Hawaii yang beruntung bebas dari ancaman ini.

Berbeda dengan rakun, mengenali kelelawar yang terinfeksi rabies tidaklah mudah namun, jika Anda melihat kelelawar yang aktif di siang hari atau kesulitan terbang, itu bisa menjadi sinyal bahaya.

Mengingat potensi fatalnya, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mencurigai adanya kontak dengan kelelawar.

3. Sigung

Tahukah Anda bahwa sigung ternyata menyumbang sekitar 25% dari total kasus rabies, hampir setara dengan rakun dan kelelawar?

Ciri-ciri sigung yang terinfeksi bisa terlihat dari kesulitan bergerak, keluarnya busa dari mulut, pernapasan yang berat, serta perilaku agresif yang mencolok.

Meskipun sigung biasanya jarang aktif di siang hari, jangan terburu-buru menganggapnya sehat amati perilaku aneh dan aktivitasnya di siang hari.

Namun, penting untuk diingat bahwa tanda-tanda tersebut tidak selalu berarti sigung tersebut terjangkit rabies.

Satu-satunya cara untuk memastikan adalah dengan melakukan pemeriksaan otopsi.

Jika Anda mencurigai adanya sigung yang terinfeksi, sebaiknya hindari kontak dan segera laporkan kepada pihak berwenang yang menangani satwa liar.

4. Rubah

Meskipun rubah tidak sepopuler rakun, kelelawar, atau sigung sebagai pembawa penyakit, mereka tetap menjadi salah satu penyebab utama penularan rabies.

Gejala yang muncul pada sigung dan rakun yang terinfeksi pun mirip dengan yang terlihat pada rubah, seperti keluarnya saliva berlebihan, perilaku aneh, gerakan kaku, napas tersengal-sengal, dan agresi yang meningkat.

Ketika rubah menunjukkan tanda-tanda ini, penting untuk menjaga jarak, karena hewan yang terinfeksi bisa menjadi sangat agresif.

Jangan sekali-kali mencoba menyentuh atau menolong mereka, karena saat ini belum ada obat yang efektif untuk rabies.

Langkah terbaik adalah segera menghubungi otoritas terkait dan meminta bantuan dari tenaga profesional untuk menangani situasi ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)