Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Akhir-akhir ini netizen dihebohkan dengan isu seblak yang menjadi viral karena salah seorang remaja yang mengalami usus buntu setelah memakannya. Karena kejadian tersebut, gadis yang diketahui bernama Salma itu sampai harus dilarikan ke Rumah Sakit Immanuel Kopo, Bandung.
Kronologi awal kejadian tersebut diceritakan oleh sang ibu, Desy Puspita Yulida melalui akun Facebooknya pada hari Minggu, 8 Oktober 2017 lalu. Menurut Desi, Salma mengeluh sakit di perutnya akibat mengonsumsi seblak. Tak kunjung sembuh, sakit tersebut justru semakin parah hingga menyebabkan kram perut.
Desy menuturkan, setelah melalui berbagai pemeriksaan USG, cek darah hingga rontgen, dokter mendiagnosis buah hati kesayangannya terkena pembengkakan usus. Akibatnya, apabila sakit tetap berlanjut, Salma harus menjalani proses operasi agar ususnya tidak pecah. "Kalau ususnya pecah akan mengganggu rahim dan efek ke depannya tidak bisa punya anak," tulisnya.
Advertisement
Lebih lanjut, dokter yang saat itu memeriksa Salma langsung bertanya apakah Salma sering mengonsumsi seblak. Karena dalam setahun belakangan, ia sering menangani pasien yang harus operasi usus buntu akibat makanan tersebut. Dokter menuturkan bahwa usus buntu terjadi bukan karena biji cabai namun karena kerupuk mentah yang direndam air. Bermaksud memberi awareness akan bahaya mengonsumsi seblak secara berlebihan, postingan Desy justru memicu debat karena dianggap memperburuk citra makanan khas Bandung tersebut.
Meredam pro kontra di luar sana, ahli gizi, Winda Ekayanti membenarkan hal tersebut. Menurutnya, seblak merupakan makanan yang kurang baik karena sulit dicerna. Besar kemungkinan, pembuatan seblak yang dikonsumsi oleh Salma saat itu juga kurang higienis. "Makanan itu harusnya mudah dicerna untuk menghindari bakteri dan kotoran masuk ke dalam tubuh. Tujuannya agar usus tidak mudah terserang penyakit," imbuh Winda.
Selain bahaya usus buntu, Winda juga menjelaskan bahwa dalam kondisi yang parah, dampak buruk mengonsumsi seblak dapat memengaruhi kinerja paru-paru dan jantung. Hal itu dapat menyebabkan hilangnya kesadaran diri. Namun, bagi yang sudah terlanjur cinta mati dengan seblak dan masih ingin mengonsumsinya, Winda memberikan saran lain. "Kunyah makanan yang baik, minimal selama 20 menit untuk makan. Banyak makan serat seperti buah, sayur dan konsumsi air putih yang banyak juga," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/tmd)
Advertisement
7 Potret Megawati Hangestri Putri yang Sederhana, Buat Keputusan Mulia Ketimbang Perpanjang Kontrak Milyaran
10 Potret Rumah dan Sekolah Evandra Florasta, Bintang Timnas Muda yang Kini Berjuang di Piala Asia U-17 2025
9 Potret Ulang Tahun Pertama Lily Anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Diadakan Meriah dan Seru
5 Gaya Potong Rambut Butterfly Idaman Banyak Wanita di 2025, Inspirasi Tampil Fresh dan Stylish
Jadi Camilan Kesukaan, Intip Trik Rahasia Goreng Pisang Kipas yang Krispi Kering dan Tidak Berminyak