Jangan Abaikan! Tanda dan Gejala Autisme pada Dewasa yang Sering Terlewatkan

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Jangan Abaikan! Tanda dan Gejala Autisme pada Dewasa yang Sering Terlewatkan
Ilustrasi Peran Autis

Kapanlagi.com - Autism Spectrum Disorder (ASD) atau gangguan autisme adalah sebuah kondisi yang menarik perhatian banyak orang. Individu dengan ASD sering menunjukkan berbagai tanda yang memengaruhi keterampilan sosial, baik dalam komunikasi verbal maupun non-verbal, serta pola perilaku tertentu. Gejala-gejala ini biasanya sudah mulai terlihat sejak usia dini, bahkan sebelum si kecil menginjak usia tiga tahun.

Namun, tak jarang pula, gangguan autisme baru terdiagnosis ketika seseorang telah dewasa. Mendiagnosis autisme pada orang dewasa bisa menjadi tantangan tersendiri, karena gejala yang ada mungkin tampak lebih halus atau sudah beradaptasi dengan lingkungan sosial di sekitarnya.

Meski begitu, ada beberapa tanda dan karakteristik yang bisa menjadi petunjuk adanya autisme pada orang dewasa. Misalnya, kesulitan dalam memahami isyarat sosial, pola pikir yang cenderung kaku, atau minat yang sangat mendalam pada topik tertentu.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang autisme, berikut adalah informasi lengkap yang dirangkum Kapanlagi.comdari berbagai sumber, Jumat (31/1/2025).

1. Gejala Sosial

Banyak orang dewasa dengan gangguan autisme menghadapi tantangan yang signifikan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Mereka mungkin terlihat menghindari kontak mata, kesulitan mendengarkan saat orang lain berbicara, atau bahkan merasa sulit untuk mengekspresikan emosi, baik melalui kata-kata, bahasa tubuh, maupun ekspresi wajah.

Dalam menjalin hubungan sosial, mereka sering kali mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan pertemanan, serta kurang memahami norma-norma sosial yang berlaku.

Tak jarang, nada suara mereka juga terdengar datar, menambah kompleksitas dalam komunikasi sehari-hari.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Perilaku Terbatas dan Berulang

Orang dewasa dengan gangguan autisme sering kali menunjukkan perilaku yang unik dan khas, dengan pola repetitif yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari gerakan fisik hingga kemampuan berkomunikasi.

Gejala yang sering muncul mencakup echolalia, di mana mereka mengulang kata atau frasa, kesulitan berpindah perhatian dari satu aktivitas ke aktivitas lain, serta stimming, yaitu gerakan berulang yang memberikan kenyamanan.

Tak jarang, mereka juga lebih tertarik pada benda-benda di sekitar daripada berinteraksi dengan orang lain, menciptakan dunia mereka sendiri yang penuh dengan keunikan.

3. Gejala Sensorik

Orang dewasa dengan gangguan autisme seringkali merasakan dunia dengan cara yang unik, di mana mereka mungkin bereaksi berbeda terhadap rangsangan sensorik seperti sentuhan, aroma, suara, dan pemandangan.

Beberapa dari mereka bisa jadi sangat sensitif atau malah kurang peka terhadap cahaya dan suara, merasakan ketidaknyamanan yang berlebihan terhadap suhu, atau bahkan menghindari sentuhan fisik sama sekali.

Dalam hal makanan, mereka cenderung memiliki preferensi yang ketat, hanya menyantap hidangan tertentu dan menunjukkan kepekaan tinggi terhadap rasa, bau, serta tekstur yang mungkin dianggap sepele oleh orang lain.

4. Gejala Lainnya

Autisme hadir dalam berbagai bentuk dan tingkat keparahan yang beragam, membuat setiap individu unik dalam perjalanannya.

Beberapa orang mungkin mengalami hampir semua gejala yang umum dikenal, sementara yang lain hanya menunjukkan beberapa tanda saja.

Di antara gejala yang mungkin muncul adalah kesulitan tidur yang mengganggu malam, sifat cepat marah yang tiba-tiba, tantangan dalam hal kognitif, perilaku impulsif yang sulit dikendalikan, kesulitan berkonsentrasi, serta perubahan suasana hati yang tak terduga.

Setiap gejala ini menggambarkan kompleksitas dunia autisme yang penuh warna.

5. Apa Saja Ciri-ciri Anak Autis?

Autisme, sebuah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi cara seseorang berkomunikasi dan berinteraksi, sering kali muncul pada anak-anak sejak usia balita.

Sayangnya, kondisi ini bisa sulit dikenali, namun ada beberapa tanda yang patut diwaspadai, seperti ketidakmampuan anak untuk merespons saat namanya dipanggil atau kesulitan dalam mengekspresikan emosi.

Mengenali ciri-ciri ini sejak dini sangat penting agar anak-anak dapat mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.

6. Autis Ringan Itu Seperti Apa?

Autisme ringan, meskipun bukan istilah resmi, sering kali digunakan untuk menggambarkan individu dengan gangguan spektrum autisme tingkat 1.

Mereka yang berada dalam kategori ini biasanya memiliki ciri-ciri yang lebih halus dan sering kali mampu menyembunyikannya, sehingga kebutuhan dukungan mereka pun tergolong rendah.

Dengan demikian, autisme ringan menjadi sebuah spektrum yang menarik, di mana keunikan individu dapat bersinar meskipun berada di balik tirai ketidakpahaman.

7. Apa yang Dirasakan Penderita Autisme?

Anak-anak dengan autisme sering kali terjebak dalam dunia mereka sendiri, menjadikan sosialisasi sebuah tantangan yang menarik.

Mereka tampak begitu asyik dengan imajinasi dan aktivitas yang mereka ciptakan, sehingga sulit untuk menjalin ikatan dengan orang-orang di sekitar mereka.

Tak jarang, mereka juga menunjukkan respons yang minim atau bahkan tampak kurang peka terhadap perasaan diri sendiri maupun orang lain, menciptakan keunikan tersendiri dalam cara mereka berinteraksi dengan dunia.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)