Kenali Ciri dan Gejala Hipotermia,Pentingnya Waspada untuk Keselamatan Anda

Kenali Ciri dan Gejala Hipotermia,Pentingnya Waspada untuk Keselamatan Anda
Ilustrasi Hipotermia (Credit: Master1305/Freepik).

Kapanlagi.com - **Waspadai Hipotermia: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya!**

Hipotermia adalah kondisi medis yang perlu diwaspadai, terutama ketika suhu tubuh kita turun di bawah batas normal. Siapa pun bisa terpengaruh oleh kondisi ini, terutama saat terpapar suhu dingin dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala dan ciri-ciri hipotermia agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang ciri-ciri dan gejala hipotermia berdasarkan tingkat keparahannya. Gejala hipotermia sendiri bervariasi dan umumnya dibagi menjadi tiga kategori: ringan, sedang, dan berat. Masing-masing kategori memiliki tanda-tanda yang berbeda, jadi mari kita simak lebih lanjut!

Mengetahui gejala hipotermia sangatlah penting, terutama bagi Anda yang gemar beraktivitas di luar ruangan saat cuaca dingin. Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda ini, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis. Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Selalu waspada dan jaga kesehatan Anda!

1. Tentang Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa, terjadi ketika tubuh kita kehilangan panas lebih cepat daripada bisa memproduksinya, sehingga suhu tubuh melorot drastis di bawah 35°C. Dalam keadaan normal, suhu tubuh manusia berkisar antara 36,5 hingga 37,5°C, dan ketika suhu ini turun, organ-organ vital seperti jantung, otak, dan sistem pernapasan bisa terganggu. Jika tidak segera ditangani, risiko gagal jantung, gangguan pernapasan, bahkan kematian mengintai.

Hipotermia dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari paparan suhu ekstrem, kurangnya pakaian yang sesuai saat cuaca dingin, hingga berlama-lama dalam air dingin atau mengenakan pakaian basah. Kelelahan dan dehidrasi juga dapat meningkatkan risiko, sementara bayi, lansia, dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme berada dalam kelompok yang lebih rentan.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Gejala dan Ciri-ciri Hipotermia

Gejala hipotermia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga berat. Berikut ciri-ciri dan gejala hipotermia berdasarkan tahapannya:

Hipotermia Ringan (suhu tubuh 32–35°C):

  • Menggigil.
  • Kulit terasa dingin saat disentuh.
  • Kulit pucat.
  • Mati rasa.
  • Pernapasan cepat.
  • Mengantuk.
  • Takikardia (detak jantung cepat).
  • Respons menurun.
  • Penyempitan pembuluh darah.
  • Gerak refleks menurun.
  • Kelelahan.
  • Tekanan darah meningkat.
  • Kurang koordinasi.

Hipotermia Sedang (suhu tubuh 28–32°C):

  • Kesadaran berkurang.
  • Tidak lagi menggigil.
  • Tekanan darah menurun.
  • Pernapasan melambat.
  • Detak jantung melambat (bradikardia).
  • Inkontinensia urine (ketidakmampuan menahan kencing).
  • Pupil melebar.
  • Kehilangan refleks.
  • Kulit tampak kebiruan (sianosis).
  • Kesulitan bicara.

Hipotermia Berat (suhu tubuh di bawah 28°C):

  • Respon dan kesadaran hilang.
  • Otot tegang.
  • Ketidakmampuan mata dalam merespon cahaya.
  • Detak jantung melambat dan tidak teratur.
  • Sulit bernapas.
  • Edema paru.
  • Henti jantung.
  • Kaku otot.
  • Tidak memberi respons3.
  • Bradikardia makin parah.
  • Pernapasan dan denyut nadi sangat lemah.
  • Pingsan.
  • Terdapat cairan di paru-paru.
  • Koma.
  • Kematian.

3. Bagaimana Cara Mencegah Hipotermia?

  • Jaga tubuh tetap kering: Usahakan untuk selalu menjaga tubuh agar tetap kering.
  • Pakaian sesuai: Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca dan aktivitas, terutama saat mendaki gunung atau berkemah di tempat dingin. Gunakan pakaian berlapis-lapis untuk menjaga kehangatan.
  • Gunakan aksesoris tambahan: Saat beraktivitas di luar ruangan saat cuaca sangat dingin, gunakan topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu bot. Topi penting karena banyak panas hilang melalui kepala.
  • Hindari aktivitas fisik berat: Hindari melakukan aktivitas fisik yang berat saat suhu sangat rendah, karena keringat dapat membasahi pakaian dan menurunkan suhu tubuh.
  • Hindari alkohol dan kafein: Jauhi minuman beralkohol atau berkafein.
  • Konsumsi makanan dan minuman hangat: Minumlah dan makanlah makanan yang hangat. Makanan dan minuman hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh. Konsumsi banyak camilan selama mendaki gunung untuk mengganti energi yang hilang. Bawalah makanan manis yang dapat cepat dibakar kalori.
  • Tetap terhidrasi: Dehidrasi dapat menyebabkan hipotermia, jadi penting untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak air.
  • Istirahat yang cukup: Tubuh yang lelah lebih rentan terhadap dingin. Jika kamu mulai merasa kedinginan, istirahatlah untuk melakukan pemanasan.
  • Jaga suhu ruangan: Pastikan suhu ruangan selalu hangat, terutama untuk bayi dan anak-anak. Atur suhu pendingin udara (AC) dengan tepat jika anak tidur di ruangan ber-AC.
  • Beritahu orang lain: Beri tahu orang lain tentang rencana perjalanan Anda jika Anda berencana melakukan aktivitas di luar ruangan dalam cuaca dingin.
  • Waspadai tanda-tanda hipotermia: Waspadai tanda-tanda hipotermia, yang bisa berupa menggigil, bicara cadel, dan kebingungan.

4. Cara Menangani Hipotermia

Ketika cuaca dingin menggigit, langkah-langkah cepat dan tepat sangat penting untuk menjaga keselamatan. Segera cari tempat yang hangat dan kering, lindungi tubuh dengan menutupi kepala dan leher dari angin.

Lepaskan pakaian basah dan ganti dengan yang kering dan hangat, seperti jaket atau selimut. Hangatkan tubuh secara perlahan dengan menyelimuti dan menggunakan alat penghangat, tetapi hindari merendam dalam air hangat yang berisiko membahayakan.

Sediakan minuman hangat tanpa kafein atau alkohol, dan jika ada yang kehilangan kesadaran, segera lakukan CPR. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis di rumah sakit terdekat dan ingat, hindari pijatan serta alkohol yang dapat mengganggu proses pemanasan tubuh. Keamanan dan kesehatan harus selalu menjadi prioritas utama!

5. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Hipotermia

Apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami hipotermia?

Segera cari bantuan medis dan coba hangatkan tubuh dengan selimut atau pakaian hangat.

Apakah hipotermia bisa terjadi di dalam ruangan?

Ya, hipotermia bisa terjadi di dalam ruangan jika suhu ruangan sangat dingin atau jika seseorang terpapar air dingin dalam waktu lama.

Siapa yang berisiko tinggi mengalami hipotermia?

Anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu lebih berisiko mengalami hipotermia.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/mni)

Rekomendasi
Trending