Kisah Hidup Bagja Prawira, Seorang Pria Tuli yang Merasa Kondisinya Adalah Anugerah dari Tuhan

Kisah Hidup Bagja Prawira, Seorang Pria Tuli yang Merasa Kondisinya Adalah Anugerah dari Tuhan
Bagja Prawira / Credit: Youtube - Dodi Ario

Kapanlagi.com - Tak semua orang lahir dengan memiliki 5 indra yang sempurna. Seperti yang dialami oleh pria bernama Bagja Prawira, di mana Ia lahir dengan gangguan pada indra pendengarannya. Telinga kiri Bagja tak bisa mendengar sama sekali.

Bagja lantas tumbuh besar dengan cara melakukan komunikasi secara Verbal (bicara) seperti kebanyakan orang lain pada umumnya. Pasalnya, telinga bagian kanan miliknya masih bekerja secara normal.

"Halo perkenalkan nama saya Bagja Prawira. Sebetulnya dari lahir saya sudah tuli, tapi hanya separuh, telinga kanan saya masih dapat mendengar. Jadi dari kecil saya sudah dilatih untuk bisa berbahasa verbal karena saya masih bisa mendengar suara dari beberapa huruf walaupun hanya sedikit," ungkap Bagja seperti dilansir dari channel Youtube Oris Pictures yang bertajuk 'Nggak Usah Kasihani Teman Tuli - #LawanArah

1. Pendengaran Hilang Total

Bagja Prawira / Credit: Youtube - Dodi Ario

Seiring berjalannya waktu, Bagja akhirnya tak bisa mendengar secara sepenuhnya. Telinga kanan yang jadi satu-satunya sumber indra pendengarannya tiba-tiba berhenti bekerja. Bagja pun panik dan shock bukan main mendapati kondisinya tersebut.

"Lalu pada tahun 2016 pendengaran kanan saya hilang total. Setelah saat itu, saya tidak dapat menangkap suara apapun. Saya sempat shock karena tidak tau harus bagaimana berkomunikasi lagi karena saya sangat bergantung dengan komunikasi verbal," kenangnya.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Bergabung dengan Komunitas Tuli

Tak lama setelahnya, Bagja memutuskan untuk bergabung dengan komunitas tuli. Dan di sana, Ia mulai belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi satu sama lain. Dari situ pula Bagja menyadari jika kondisi yang dialaminya ini adalah anugerah dari Tuhan.

"Pada tahun 2018 saya bergabung dengan komunitas tuli. Di sana teman-teman sangat terbuka dan menerima kehadiran saya. Tapi awalnya teman-teman tuli bingung ketika komunikasi dengan saya karena saya terbiasa berkomunikasi secara verbal. Ketika saya melihat bahasa isyarat, itulah yang saya pikir menjadi akses yang bagus bagi saya untuk berkomunikasi. Di situlah saya menerima bahwa tuli adalah anugerah dari Tuhan," jelas Bagja.

3. Mulai Terbiasa Gunakan Bahasa Isyarat

Bagja Prawira / Credit: Youtube - Dodi Ario

Setelah 2 tahun lamanya, Bagja pun kini sudah mulai terbiasa menggunakan bahasa isyarat untuk komunikasi sehari-harinya. Bahkan, Ia menceritakan seluruh pengalamannya ini dengan bahasa isyarat loh.

"Dulunya, saya hanya berpura-pura dengar, padahal di dalam hati saya, saya merasa kesulitan menjadi teman dengar. Tapi ketika saya sudah belajar bahasa isyarat, saya mulai menggunakan JBI (Juru Bahasa Isyarat) sebagai jembatan komunikasi saya," tutup Bagja.

4. Tentang Oris Pictures

Video yang menggugah dan menginspirasi ini, bukan hanya sekedar panggilan jiwa dan pengisi channel Youtube semata. Tapi sebuah tanggung jawab akan content yang berkualitas dan mengedukasi. Adalah Oris Pictures yang melahirkan content #LawanArah untuk memperkaya content video bermutu yang mudah dipahami kaum muda. Oris Picture sendiri adalah sebuah video production house yang berbasis di Jakarta Timur dan dibangun oleh Orista Primadewa Hadiwiardjo sejak september 2018.

Beranggotakan tim millenials, Oris pictures sampai saat ini telah memproduksi lebih dari 450 video dengan lebih dari 20.000.000 views total. Mulai dari webseries, TVC, short film, iklan, company profile, sampai animasi semua telah kami kerjakan. Yang menjadi kekuatan kami adalah tim yang masih muda dan bersemangat sehingga pada tiap proyek kami selalu mencoba untuk membuat inovasi. Baik memainkan kreativitas dari ranah konten/cerita hingga medium/format video.

Perjalanan mereka dalam membuat video pesanan brand selama ini membuahkan suatu perenungan. Bahwa sebagai filmmaker, mereka kadang memiliki suara yang tidak bisa tersampaikan pada proyek yang dibuat, karena obyektifitas iklan semata untuk kepentingan brand. Dan, lahirlah #LawanArah...sebuah content yang layak mereka harap bisa memberikan perubahan untuk diri, kamu dan kita semua.

5. Tonton videonya di sini

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/gtr)

Rekomendasi
Trending