Kondisi Rumah Abah Jajang Setelah Viral dan Ditawar Rp2,5 Miliar

Penulis: Shandya Pricilla Susilo Putri

Diperbarui: Diterbitkan:

Kondisi Rumah Abah Jajang Setelah Viral dan Ditawar Rp2,5 Miliar
Potret Rumah Abah Jajang (Instagram/@eri_restiana)

Kapanlagi.com - Beberapa waktu lalu, rumah Abah Jajang sempat viral di linimasa media sosial. Rumah yang berlokasi di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur ini menawarkan pemandangan alam air terjun yang langsung terlihat dari halaman rumahnya.

Setelah ramai di media sosial, banyak konten kreator yang datang ke rumah Abah Jajang dan menggunakannya sebagai lokasi kemping. Namun, tindakan tersebut menuai banyak komentar negatif dari warganet karena dianggap mengganggu ketenangan Abah Jajang.

Selain dijadikan area kemping, jalan di sekitar rumah Abah Jajang yang sebelumnya dipenuhi oleh rumput hijau berubah menjadi tanah becek, karena pengunjung terlalu sering datang ke rumah Abah Jajang.

Setelah mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet, kondisi rumah Abah Jajang kembali seperti semula dan tetap menjadi destinasi wisata favorit di Cianjur.

1. Rumah Abah Jajang Sudah Dibangun sejak 28 Tahun yang Lalu

Rumah Abah Jajang sudah dibangun dari 28 tahun yang lalu pada tahun 1995, saat ibu Abah Jajang masih hidup.

Rumah ini terbuat dari bilik bambu dengan luas 6-9 meter dan berbentuk seperti rumah panggung tradisional.

Yang menarik dari rumah abah jajang yaitu rumahnya berhadapan langsung dengan Curug Citambur berdasarkan permintaan sang ibu.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pengunjung Rumah Abah Jajang Harus Membayar Rp5 ribu

Setelah menjadi perbincangan di media sosial, para pengunjung wisata kini diwajibkan membayar tiket masuk. Kebijakan tersebut merujuk pada Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Tahun Anggaran 2023.

Setiap individu yang berkunjung di rumah Abah Jajang harus membayar tiket seharga Rp5 ribu per orang. Dari hasil penjualan tiket tersebut, Abah Jajang akan memperoleh 10 persen dari pendapatan total tiket, sementara sisanya akan dialokasikan ke empat pos lain, termasuk karang taruna desa.

 

3. Abah Jajang Mengizinkan Pengunjung untuk Kemping

Setelah ramai dikunjungi pengunjung, Abah Jajang memperbolehkan para pengunjung berkemah di halaman rumahnya, asalkan mereka membawa tenda sendiri karena Abah Jajang tidak menyediakan sewaan tenda.

Abah Jajang menyatakan bahwa kehadiran pengunjung tidak mengganggunya. Sebaliknya, ia merasa senang karena rumahnya menjadi lebih ramai dengan kehadiran para pengunjung wisata.

 

4. Rumah Abah Jajang Pernah Ditawari Harga Rp2,5 miliar

Karena keindahan alam di sekitar rumahnya, rumah Abah Jajang ditawar dengan harga Rp2,5 juta, tetapi Abah Jajang menolak tawaran tersebut. Ia enggan menjual rumahnya karena memiliki rasa keterikatan yang kuat terhadap rumah yang telah menjadi tempat tinggalnya selama 73 tahun.

Selain itu, Abah Jajang tidak ingin harta satu-satunya yang akan diwariskan kepada anak dan cucunya berpindah ke tangan orang lain.

 

5. Pemandangan Rumah Abah Jajang Semakin Indah

Berdasarkan video yang diunggah di akun TikTok @aipputra pada Senin (6/11/23), terlihat rumah Abah Jajang tidak terlalu ramai pengunjung, tetapi Abah Jajang masih menerima kunjungan wisatawan yang ingin melihat rumahnya.

Video tersebut menunjukkan rumah Abah Jajang yang tetap terlihat menawan dengan pemandangan air terjun yang masih mengalir deras.

 

6. Abah Jajang Siapa?

Seorang kakek yang berusia 73 tahun dan berasal dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang bernama Jajang, tinggal di sebuah rumah yang memiliki pemandangan langsung ke air terjun. Rumah sederhana ini menjadi viral melalui video TikTok karena lokasinya yang menghadap pada curug atau air terjun yang sangat indah, dikelilingi oleh tebing-tebing yang kokoh.

 

7. Cianjur Termasuk Daerah Apa?

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu dari 27 kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini sering disebut sebagai Kota Santri dan memiliki luas sekitar 361.434,98 hektar.

 

8. Cianjur Ada Apa Saja?

Gunung Padang Megalithic Site, Taman Bunga Nusantara, Kebun Raya Cibodas, Istana Cipanas, Curug Cikondang, Bambang Family Dairy, Terowongan Lampegan, Curug Citambur, Kampung Budaya Padi Pandan Wangi, dan Alun-Alun Cianjur.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/sha)