Kota Maya Kuno yang Hilang Ditemukan, Mengungkap Rahasia di Balik Hutan Meksiko

Diterbitkan:

Kota Maya Kuno yang Hilang Ditemukan, Mengungkap Rahasia di Balik Hutan Meksiko
credit: https://www.gettyimages.com/

Kapanlagi.com - Sebuah temuan luar biasa telah mencengangkan dunia arkeologi, di mana sebuah Kota Maya kuno yang hilang ditemukan setelah tersembunyi selama berabad-abad di balik lebatnya hutan Meksiko. Para arkeolog yang mengidentifikasi situs ini menemukan sejumlah struktur besar termasuk piramida, jalur penghubung, dan amfiteater.

Penemuan ini terletak di Campeche, wilayah tenggara Meksiko, dan diyakini sebagai kompleks kedua terbesar setelah Calakmul. Kota kuno ini, yang dinamai Valeriana, telah memberikan wawasan baru tentang kebudayaan Maya kuno yang sebelumnya tidak diketahui.

1. Penemuan Valeriana Menggunakan Teknologi Lidar

Penemuan kota Valeriana dimungkinkan berkat penggunaan teknologi Lidar, metode yang menembakkan ribuan sinyal laser dari pesawat untuk memetakan struktur di bawah vegetasi lebat. Teknologi ini membantu arkeolog melihat apa yang tersembunyi dari pandangan mata manusia.

Menurut arkeolog Auld-Thomas, kota tersebut ditemukan "secara tidak sengaja" saat dia memeriksa data survei Lidar di internet. “Kota ini memiliki kepadatan bangunan yang hanya kalah dari Calakmul, situs Maya terbesar di Amerika Latin,” ujar Thomas.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Luas Wilayah dan Populasi Kota Kuno

Valeriana, yang diukur sebesar kota Edinburgh, diperkirakan menjadi tempat tinggal bagi 30.000 hingga 50.000 orang antara tahun 750 hingga 850. Jumlah ini lebih besar dari populasi modern di daerah sekitar situs tersebut. Para peneliti percaya bahwa kota ini menjadi pusat kebudayaan yang penting pada masanya.

Profesor Marcello Canuto, salah satu penulis penelitian, menyebut temuan ini sebagai pengubah paradigma dalam sejarah Barat. "Temuan ini menunjukkan bahwa daerah tropis tidak hanya menjadi tempat peradaban mati, melainkan rumah bagi budaya yang kompleks dan maju," jelas Canuto.

3. Kedekatan Lokasi dengan Kehidupan Modern

Yang menarik, situs Valeriana hanya berjarak 15 menit berjalan kaki dari jalan utama di dekat Xpujil, di mana komunitas Maya saat ini tinggal. Penemuan ini mempertegas bahwa kota besar ini "tersembunyi di tempat yang mudah terlihat," namun tetap tidak terdeteksi selama ratusan tahun.

Para peneliti juga menyatakan bahwa hingga kini belum ada foto atau dokumentasi visual dari Valeriana, karena tidak ada yang pernah menginjakkan kaki di sana. Meski begitu, penduduk lokal mungkin menyadari adanya sisa-sisa peradaban di bawah tanah yang ditutupi gundukan.

4. Apakah Penemuan Ini Akan Mengubah Pandangan tentang Peradaban Kuno?

Profesor Canuto percaya bahwa temuan ini membantu mengubah pandangan yang keliru tentang wilayah tropis sebagai tempat di mana peradaban tidak berkembang. Justru sebaliknya, temuan ini membuktikan bahwa masyarakat kuno di daerah tersebut memiliki budaya yang maju dan beragam.

5. Bagaimana Lidar membantu menemukan situs kuno?

Lidar memetakan struktur di bawah vegetasi tebal dengan memancarkan sinyal laser dan mengukur waktu pantulannya untuk mengidentifikasi objek tersembunyi.

6. Mengapa kota Valeriana penting bagi sejarah Maya?

Karena kota ini diyakini sebagai salah satu pusat peradaban terbesar setelah Calakmul, dengan populasi yang besar dan struktur yang menunjukkan kemajuan arsitektur.

7. Berapa jarak Valeriana dari situs arkeologi lain?

Kota ini terletak sekitar 100 km dari Calakmul, yang merupakan situs Maya terbesar.

Apa pendapat KLOvers tentang hal ini? Yuk, tulis di kolom komentar! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/vna)

Rekomendasi
Trending