Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Dalam waktu dekat, orang tua yang memiliki anak kecil tak perlu lagi khawatir soal tontonan untuk putra atau putri tercintanya. Studio Shoh Entertainment (SSE) mengembangkan konten animasi asal Korea Selatan sebagai tontonan segar bagi anak-anak Indonesia di antaranya Hello Jadoo dari ATOONZ, Mini Force dari SAMG Animation, Go Go Dino dari Lotta Animation dan Mogozzi Studio, Carrie and Friends dari Carrie Soft Co. Ltd, dan FrienZoo dari Grafizix.co.
"Kami memulai bisnis kami dengan IP (intellectual property) Korea, tapi itu memulai dulu. Kemudian, tujuan kami adalah membuat IP sendiri, yaitu Indonesia untuk IP pasar dunia dari studio kami lalu kami melakukan bisnis untuk pasar Indonesia dan dunia," kata Seung Hyun Oh, President Director SSE di Jakarta Selatan, belum lama ini.
© KapanLagi.com/Mathias Purwanto
Dari lima konten animasi ini, Hello Jadoo bisa dikatakan menjadi yang terfavorit. Bahkan, saat ditayangkan di SCTV, Hello Jadoo mendapat rating yang cukup tinggi saat itu.
"Kita ada Hello Jadoo di SCTV, itu share-nya cukup tinggi pernah mencapai delapan. Acarnya jam 07.30 merupakan cukup bagus," kata Rina Novita, CEO PT Digital Network Aesthetic (DNA).
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ditambahkan Rina, saat ini SSE juga sedang mempelajari bagaimana mengemas konten mereka agar disukai oleh anak-anak Indonesia. Salah satunya adalah dengan membuat cerita-cerita seperti Upin Ipin yang dibawa Rina ke Indonesia dengan tema-tema persahabatan. Penyuntingan bahasa pun juga harus dipikirkan menurut Rina.
"Memang yang harus dipikirkan bagaimana local engagement. Ini yang sedang kita pikirkan supaya anak-anak jadi bisa mencintai, menjadi lovable character untuk anak Indonesia. Ini memang perlu pendalaman. Hello Jadoo kemarin di-dubbing bahasa Indonesia karena anak-anak enggak bisa subtitling. Upin & Ipin dan Boboiboy itu subtitling tapi bahasa Malaysia, gampang. Kalau Korea enggak bisa, harus dubbing," tambah Rina menjelaskan.
Advertisement
© KapanLagi.com/Mathias Purwanto
SSE sendiri baru membuka cabangnya di Indonesia pada awal tahun 2019. Di dalamnya, terdapat ratusan animator muda berbakat Indonesia yang terlibat. Harapannya, ke depannya animator Indonesia bisa menghasilkan karya animasi yang terbaik dan mampu bersaing.
"Kami memiliki ratusan animator Indonesia, kecuali aku, semuanya orang Indonesia. Mereka menciptakan, menulis cerita, mendesain, membuat animasi. Jadi ini adalah IP dari Indonesia. Kami akan membuat animasi berkualitas baik dari studio di Indonesia," kata Seung Hyun Oh.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/ssm)
Advertisement
Potret Annisa Pohan Tampil Serasi dengan Almira Yudhoyono, Ibu dan Anak Auranya Sama-sama Cantik
Potret Dirut Baru PFN Ifan Seventeen Rayakan Ulang Tahun, Citra Monica: Perjalanan Kita Tak Selalu Mudah
Potret Zaskia Adya Mecca Bersama 5 Anaknya Berburu Takjil, Baru Jalan Malah Ketiduran
Potret Ersa Mayori yang Harus Nikmati Bulan Ramadan di Rumah Sakit, Suami Tiba-tiba Demam Tinggi
Potret Marisya Icha Berbagi Sembako di Bulan Ramadan, Turun Langsung ke Jalan hingga Malam