Malas Bawa Uang Tunai? Bisa Jadi Kamu Termasuk Generasi Cashless
Credit via Shutterstock.com
Kapanlagi.com - Ada banyak pilihan pembayaran yang bisa dipakai buat melakukan berbagai transaksi belakangan ini. Hal ini bikin transaksi yang dilakukan setiap harinya gak lagi harus dengan uang tunai. Apalagi membawa banyak uang tunai juga kadang cukup merepotkan, di samping juga kurang aman saat bepergian.
Bila kamu termasuk salah satu orang yang malas bawa uang tunai, bisa jadi kamu termasuk generasi cashless. Apa itu cashless? Cashless ini merujuk pada kebiasaan seseorang yang suka melakukan transaksi non-tunai daripada tunai, atau seringnya dalam bentuk digital.
Nah, buat mencari tahu apakah kamu benar-benar termasuk generasi cashless atau bukan, cek tanda-tandanya berikut ini!
Advertisement
1. Kurang Suka Membawa Banyak Uang Tunai di Dompet
Berbeda dengan generasi lama yang terbiasa membawa banyak uang tunai setiap kali bepergian, hingga dompetnya terlihat tebal, generasi cashless justru sebaliknya. Mereka hanya akan membawa uang tunai seperlunya, seperti jaga-jaga buat bayar parkir.
Bagi generasi cashless, membawa banyak uang tunai di dompet bukan saja terasa merepotkan, tetapi juga kurang aman saat bepergian. Karena hal itu juga, ukuran dompet yang dibawa generasi cashless ini pun biasanya relatif lebih kecil.
Bahkan, tak jarang bepergian cuma membawa card holder saja, yang isinya kartu debit, kartu kredit maupun kartu identitas, seperti KTP dan SIM. Sebab, generasi cashless selalu mengutamakan kepraktisan dalam bertransaksi.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Gak perlu ke ATM Kalau Tidak Butuh-Butuh Banget
ATM menjadi tujuan orang untuk menarik uang tunai, agar bisa digunakan untuk melakukan beragam transaksi, seperti belanja atau membayar sesuatu. Namun, konsep ini tak lagi berlaku sepenuhnya bagi generasi cashless.
Pasalnya, beragam pembayaran bisa dilakukan secara non-tunai. Bagi generasi cashless hal tersebut lebih praktis dilakukan, ketimbang mesti harus datang ke ATM dulu. Belum lagi jika lokasi ATM cukup jauh atau antreannya panjang.
Generasi cashless ini hanya datang ke ATM seperlunya saja, seperti baru tarik tunai saat tidak ada uang sama sekali di dompet, atau bahkan setor tunai lantaran baru melakukan transaksi tunai, seperti COD dengan seseorang misalnya.
3. Lebih Senang dan Nyaman Melakukan Transaksi Secara Digital
Walau lebih suka belanja online, tetapi generasi cashless juga tetap melakukan transaksi offline. Bedanya, mereka tak lagi membayar dengan uang tunai, tetapi lebih senang dan nyaman melakukan transaksi secara digital, seperti pakai scan QRIS.
Betapa tidak, cukup dengan scan QRIS lewat smartphone, mau beli makanan di restoran, camilan di mal, atau minuman di kafe, semua bisa dilakukan dengan praktis dan aman. Sudah begitu, higienis pula lantaran tangan tak perlu memegang uang tunai, bukan?
Apabila tanda-tanda tersebut dialami, maka dapat dipastikan kamu termasuk salah satu generasi cashless. Ada juga nih cara lain yang bisa dimanfaatkan generasi cashless untuk bayar transaksi yaitu dengan tap kartu pakai Kartu Debit BCA Mastercard berlogo Contactless.
Fitur yang ada di kartu dengan logo Contactless memungkinkan kamu untuk bayar transaksi dengan tap kartu debit ke mesin EDC BCA atau card reader yang sudah menerima pembayaran Contactless BCA di dalam atau luar negeri. Biar lebih mudah, kamu bisa mengatur semua transaksi menggunakan aplikasi myBCA.
Cara atur transaksi Debit BCA pun tidaklah sulit. Buka aplikasi myBCA dan login dengan ‘BCA ID & Password’ atau gunakan fitur ‘Masuk dengan Biometrik’. Pilih ‘Akun Saya’, lalu pilih ‘Kontrol Akun’. Pilih Kartu Debit yang ingin diatur. Di menu ini, kamu bisa melakukan berbagai pengaturan kartu Debit BCA mulai dari melihat detail kartu, kontrol transaksi, atur limit hingga blokir kartu.
Di menu Kontrol Transaksi Kartu Debit kamu bisa mengaktifkan berbagai transaksi mulai dari Transaksi Domestik, Transaksi Internasional, Transaksi Debit Online hingga Transaksi Contactless. Setelah mengikuti cara di atas, pilih Kontrol Transaksi dan jenis transaksi yang ingin diaktifkan atau dinonaktifkan. Ikuti detail petunjuk selanjutnya hingga muncul layar konfirmasi dan masukkan PIN Transaksi untuk verifikasi. Kontrol transaksi yang kamu inginkan pun berhasil dilakukan.
Sementara jika ingin atur limit kartu Debit, login terlebih dulu di akun myBCA. Pilih ‘Akun Saya’, lalu pilih ‘Kontrol Akun’. Pilih Kartu Debit yang ingin diatur. Pilih ‘Atur Limit’, lalu atur limit dari jenis transaksi sesuai kebutuhan. Akan muncul layar konfirmasi, lalu masukkan PIN Transaksi untuk verifikasi. Atur Limit Transaksi kamu berhasil dilakukan.
Sedangkan jika kamu ingin blokir kartu Debit, mula-mula tetap login dulu ke aplikasi myBCA. Pilih ‘Akun Saya’, lalu pilih ‘Kontrol Akun’. Pilih Kartu Debit yang ingin diatur. Pilih ‘Blokir Kartu’ dan centang syarat & ketentuan. Konfirmasi blokir Kartu Debit dengan pilih Ya, lalu masukkan PIN Transaksi. Blokir Kartu Debit berhasil dilakukan.
Jika transaksi butuh verifikasi kode OTP, pastikan kamu memiliki pulsa reguler untuk menerima kode OTP yang masuk melalui SMS. Pastikan untuk menjaga kerahasiaan data pribadi perbankan, jangan diberikan ke siapapun lewat sarana apapun.
Intinya dengan pakai aplikasi myBCA, kamu bisa mengaktifkan dan menonaktifkan berbagai transaksi, mulai dari Transaksi Domestik, Transaksi Internasional, Debit Online, maupun Debit Contactless. Kamu juga bisa mengatur limit transaksi kartu debit dan juga blokir kartu debit. Nikmati #NyamannyaDuniaMyBCA semua bisa diatur via smartphone, cukup akses aplikasi myBCA. Cek informasinya selengkapnya di sini.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kly/tmi)
Advertisement
