Menelusuri Hukum Adu Domba dalam Islam, Waspadai Bahaya dan Temukan Solusinya!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Menelusuri Hukum Adu Domba dalam Islam, Waspadai Bahaya dan Temukan Solusinya!
Ilustrasi Adu Dombaa. (hak cipta/Canva)

Kapanlagi.com - Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga keharmonisan hubungan sosial adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai. Namun, ada satu perilaku yang bisa menghancurkan ikatan antarindividu, yaitu adu domba.

Perilaku ini muncul ketika seseorang menyebarkan kata-kata provokatif yang menimbulkan kesalahpahaman dan memperkeruh suasana. Dampak dari adu domba ini sangat merugikan. Tak hanya menyebabkan perpecahan dan permusuhan, tetapi juga mengikis rasa saling percaya di antara kita.

Situasi yang awalnya tenang bisa berubah menjadi tegang hanya karena ucapan yang tidak bertanggung jawab. Dalam perspektif Islam, adu domba dikenal dengan istilah namimah, yang sangat dicela dan dianggap sebagai ancaman bagi keharmonisan sosial.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas mengenai hukum adu domba dalam Islam, faktor-faktor penyebabnya, dampak negatif yang ditimbulkan, serta strategi untuk menghindarinya. Simak ulasan menarik ini, yang dirangkum oleh Kapanlagi.com dari berbagai sumber, pada Jumat (7/3/2025).

1. Apa itu Adu Domba

Adu domba, atau namimah, adalah praktik menyebarkan informasi dengan niat jahat untuk merusak hubungan antar individu atau kelompok.

Tindakan ini sering melibatkan penyampaian berita yang tidak akurat atau dilebih-lebihkan, yang dapat memicu kesalahpahaman dan permusuhan.

Pelaku adu domba biasanya bertindak demi kepentingan pribadi dan dapat muncul di berbagai konteks, seperti keluarga, pertemanan, tempat kerja, dan politik.

Dampaknya merugikan, dapat menghancurkan hubungan baik dan menciptakan konflik berkepanjangan. Dalam ajaran agama, norma sosial, dan etika, praktik ini dianggap tercela dan patut dihindari.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Adu Domba dalam Islam

Dalam ajaran Islam, praktik adu domba jelas dilarang dan dianggap sebagai dosa besar yang dapat menimbulkan kerusakan luas di masyarakat.

Meskipun tidak ada ayat Al-Qur'an yang secara langsung menyebutkan istilah 'adu domba', banyak ayat yang menyoroti larangan terhadap ghibah, fitnah, dan hasad, yang semuanya berhubungan erat dengan tindakan tersebut.

Misalnya, dalam QS. Al-Hujurat: 12, Allah SWT mengingatkan kita untuk menjauhi prasangka dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain, bahkan menggambarkan tindakan menggunjing sebagai sesuatu yang menjijikkan, seperti memakan daging saudara yang telah mati.

Selain itu, dalam QS. Al-Qalam: 10-11, Allah menegaskan agar kita tidak mengikuti orang-orang yang suka menebar fitnah.

Rasulullah pun memperingatkan bahwa orang yang senang mengadu domba tidak akan masuk surga. Dari semua petunjuk ini, dapat kita pahami bahwa adu domba bukan hanya sekadar perilaku buruk, tetapi juga membawa konsekuensi berat di akhirat.

Oleh karena itu, umat Islam diimbau untuk menjaga lisan, menghindari penyebaran fitnah, dan berusaha mendamaikan ketika terjadi perselisihan, bukan malah memperburuk keadaan.

3. Penyebab Adu Domba

Dalam dunia yang penuh intrik, ada sejumlah faktor yang dapat memicu seseorang untuk terjebak dalam permainan adu domba.

Rasa hasad dan dengki sering kali menjadi pemicu utama, di mana perasaan iri terhadap kesuksesan orang lain mendorong individu untuk menyebarkan fitnah demi merusak reputasi mereka.

Selain itu, kebencian mendalam terhadap seseorang atau kelompok tertentu dapat mengobarkan api permusuhan yang berujung pada adu domba.

Tak kalah penting, keinginan untuk meraih keuntungan pribadi seperti kekuasaan atau posisi sering kali mendorong orang untuk menghalalkan segala cara.

Dan terakhir, kurangnya pengendalian diri, di mana emosi dan kata-kata tak terjaga, dapat menjebak seseorang dalam perilaku yang merugikan.

4. Dampak Adu Domba

Adu domba bukan sekadar permainan licik, melainkan bencana yang merusak tatanan sosial dan kepercayaan di antara individu maupun kelompok.

Ketika benih permusuhan ditanam, hubungan yang seharusnya harmonis pun hancur berantakan, menciptakan konflik yang meresahkan masyarakat.

Tak hanya itu, keretakan dalam kehidupan bermasyarakat pun tak terhindarkan, mengguncang fondasi persatuan dan menciptakan ketidaknyamanan di setiap sudut.

Bahkan, ancaman siksa kubur yang diungkap dalam beberapa hadits menambah beratnya konsekuensi bagi mereka yang terjebak dalam permainan berbahaya ini.

5. Cara Menghindari Adu Domba

Islam memberikan panduan berharga untuk menjauhkan diri dari perbuatan adu domba yang merusak.

Pertama, dengan memperkuat iman, kita dapat menahan hawa nafsu dan menjauh dari tindakan tercela.

Selain itu, menjaga lisan adalah kunci berhati-hatilah dalam berbicara agar tidak menebar fitnah.

Menanamkan sifat husnuzan, atau berprasangka baik, juga penting untuk selalu melihat sisi positif dari orang lain.

Mengutamakan silaturahmi dan persaudaraan akan memperkuat ikatan antar sesama, sementara kita juga dituntut untuk mencegah dan melarang setiap tindakan adu domba yang kita saksikan.

Dengan demikian, sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga lisan, berpikir positif, dan menciptakan harmoni, agar tidak ada permusuhan dan perpecahan dalam masyarakat kita.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)