Mengenal Apa itu Gen Beta, Anak Kelahiran 2025-2039 yang Diprediksi Mahir Teknologi

Penulis: Andre Kurniawan Kristi

Diterbitkan:

Mengenal Apa itu Gen Beta, Anak Kelahiran 2025-2039 yang Diprediksi Mahir Teknologi
Ilustrasi anak dan teknologi (credit: pixabay.com)

Kapanlagi.com - Selamat datang di dunia Generasi Beta! Mereka adalah individu yang lahir antara tahun 2025 dan 2039, dan diprediksi akan menjadi generasi yang sangat berbeda dari pendahulunya, Gen Alpha dan Gen Z. Bayangkan sebuah dunia yang serba digital, di mana teknologi bukan hanya alat, tetapi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Inilah yang akan dihadapi oleh Gen Beta, yang diperkirakan akan tumbuh dengan kemampuan teknologi yang jauh lebih canggih.

Kehadiran mereka di ranah digital tidak hanya akan mengubah cara kita belajar dan bekerja, tetapi juga akan membuka pintu bagi inovasi yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Namun, yang menarik, meskipun teknologi akan menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka, Gen Beta tidak akan hanya menjadi pengguna mahir perangkat canggih. Mereka diprediksi akan menjadi generasi yang lebih terbuka, menghargai perbedaan, dan memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap berbagai kelompok sosial dan budaya.

Dengan rasa ingin tahu yang melimpah, Gen Beta akan tumbuh di lingkungan yang mendorong eksplorasi dan pengertian. Saat kita melangkah dari era Gen Alpha yang akan berakhir pada tahun 2024, kehadiran Gen Beta menandai sebuah babak baru dalam sejarah demografi global. Lantas, apa yang menjadi pembeda mereka dari generasi sebelumnya? Mengapa mereka dianggap sebagai generasi yang siap menghadapi tantangan teknologi dan sosial dengan pendekatan yang lebih inklusif? Mari kita telusuri lebih dalam untuk menemukan jawabannya!

1. Tahun Kelahiran dan Ciri Khas Utama

Gen Beta, yang akan lahir antara tahun 2025 hingga 2039, diprediksi akan menjadi pionir dalam pengintegrasian teknologi yang canggih, menurut analis sosial terkemuka, McCrindle.

Generasi ini akan tumbuh dalam era kemajuan teknologi yang pesat, menjadikan mereka lebih terampil dalam mengoperasikan berbagai perangkat digital sejak dini. Tak hanya itu, Gen Beta juga diharapkan memiliki sikap yang lebih inklusif dan toleran terhadap perbedaan, menjadikan mereka kelompok yang bukan hanya sekadar menerima keberagaman sosial dan budaya, tetapi juga aktif berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang saling menghormati.

Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, mereka siap menghadapi dunia yang semakin multikultural dengan semangat terbuka dan kolaboratif.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Perbedaan dengan Gen Alpha dan Gen Z

Sebelum hadirnya Generasi Beta, kita telah mengenal dua generasi yang cukup mencolok: Gen Z dan Gen Alpha. Gen Z, yang lahir antara 1997 dan 2009, dikenal sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi, sering kali lebih memilih interaksi digital ketimbang tatap muka, sehingga terkesan individualistis.

Sementara itu, Gen Alpha, yang lahir antara 2010 hingga 2024, menikmati kehangatan keluarga berkat pengaruh orang tua milenial yang lebih terlibat. Kini, Gen Beta muncul dengan karakteristik yang menarik; mereka tidak hanya lebih terhubung dengan teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap perbedaan sosial.

Diprediksi akan menjadi penghubung bagi perubahan besar dalam ranah digital dan sosial, Gen Beta akan tumbuh dengan pemahaman mendalam tentang teknologi dan cara-cara inovatif untuk berinteraksi dalam dunia yang kian mendunia.

3. Mahir dalam Teknologi Sejak Dini

Generasi Beta akan melangkah ke dunia yang dipenuhi teknologi canggih yang jauh melampaui apa yang kita kenal saat ini. Dengan kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan perangkat pintar, anak-anak dari generasi ini akan memiliki akses ke alat-alat serbaguna yang mendukung mereka sejak usia dini.

Bayangkan bagaimana cara mereka belajar, bekerja, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang akan sangat dipengaruhi oleh teknologi mutakhir! Mereka akan tumbuh dengan kenyamanan menggunakan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), memberikan pengalaman pendidikan dan hiburan yang lebih mendalam dan imersif.

Tak pelak, generasi ini akan sangat bergantung pada teknologi dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari komunikasi hingga cara mereka menikmati hiburan.

4. Dunia yang Multikultural dan Inklusif

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Generasi Beta diprediksi akan tumbuh dalam suasana yang kaya akan keberagaman dan keterbukaan. Sejak dini, mereka akan terpapar berbagai budaya, agama, dan kelompok sosial, yang membentuk pemahaman mendalam tentang pentingnya inklusivitas.

Dengan interaksi yang beragam ini, generasi yang akan datang ini diharapkan menjadi lebih toleran terhadap perbedaan serta lebih aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang melibatkan berbagai komunitas, menciptakan jembatan antara perbedaan dan harmoni.

5. Apa itu Gen Beta dan kapan mereka lahir?

Gen Beta, yang akan muncul antara tahun 2025 hingga 2039, diprediksi akan menjadi generasi yang sangat terampil dalam teknologi dan memiliki pandangan yang lebih inklusif terhadap perbedaan sosial. Dengan kemampuan digital yang mumpuni dan sikap yang terbuka, mereka akan siap menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks dan beragam.

6. Apa yang membedakan Gen Beta dengan Gen Z dan Gen Alpha?

Generasi Beta diprediksi akan menjalin hubungan yang lebih erat dengan teknologi canggih, sambil mengembangkan sikap terbuka terhadap berbagai keberagaman sosial. Dibandingkan dengan Generasi Z, mereka akan tumbuh dalam lingkungan yang jauh lebih digital, serta menunjukkan tingkat toleransi yang lebih tinggi daripada Generasi Alpha. Dengan demikian, mereka akan menjadi pionir dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan terhubung.

7. Bagaimana pengaruh teknologi terhadap Gen Beta?

Generasi Beta diprediksi akan berkembang dalam era yang dipenuhi dengan kecanggihan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), dan virtual reality (VR), yang akan mengubah total cara mereka belajar, berkarier, dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Bayangkan bagaimana generasi ini akan merasakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, bekerja dengan alat-alat canggih, dan berhubungan dengan dunia dengan cara yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ank)