Mengenal Sejarah Hari Gunung Sedunia dan Pentingnya Perayaan Ini
Ilsutrasi gunung (Credit: Pixabay/Kanenori)
Kapanlagi.com - Setiap tanggal 11 Desember, dunia bersatu merayakan Hari Gunung Internasional, sebuah momen yang tak boleh dilewatkan untuk meningkatkan kesadaran global tentang betapa pentingnya peran gunung dalam kehidupan kita. Pegunungan bukan hanya sekadar pemandangan indah; mereka adalah sumber air tawar, energi bersih, dan keanekaragaman hayati yang kaya, menjadikannya elemen krusial dalam menjaga keseimbangan planet kita.
Hari Gunung Internasional memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan pegunungan. Namun, tantangan besar seperti perubahan iklim, eksploitasi sumber daya, dan deforestasi mengancam keberlangsungan ekosistem yang sangat berharga ini.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas sejarah Hari Gunung Internasional, tujuan utamanya, serta mengapa tema-tema yang diusung setiap tahunnya sangat penting untuk masa depan Bumi yang lebih baik.
Advertisement
1. Sejarah Hari Gunung Internasional
Hari Gunung Internasional, yang lahir dari semangat Agenda 21 yang disetujui dalam Konferensi Lingkungan dan Pembangunan PBB pada tahun 1992, menjadi simbol pentingnya pembangunan berkelanjutan di daerah pegunungan.
Momen bersejarah terjadi pada tahun 2002 ketika Majelis Umum PBB menetapkan 11 Desember sebagai Hari Gunung Internasional, dan perayaan perdana pada tahun 2003 menandai langkah awal yang signifikan dalam upaya pelestarian serta pengembangan kawasan pegunungan di seluruh dunia.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Mengapa Gunung Penting bagi Kehidupan?
Gunung bukan hanya sekadar pemandangan menakjubkan, tetapi juga penyokong utama kehidupan di Bumi. Dengan 15% populasi dunia dan setengah dari keanekaragaman hayati yang bergantung pada kawasan pegunungan, gunung menjadi sumber kehidupan yang tak ternilai.
Air tawar yang kita nikmati sehari-hari sebagian besar bersumber dari puncak-puncak tinggi ini, sementara mereka juga menyuplai energi terbarukan, lahan pertanian, dan bahan baku obat-obatan.
Namun, keindahan dan kebermanfaatan ini terancam oleh perubahan iklim, eksploitasi, dan pencemaran yang semakin mengkhawatirkan.
3. Tema Tahunan dan Fokusnya
Setiap tahun, Hari Gunung Internasional hadir dengan tema yang menggugah, dan pada tahun 2023 ini, tema yang diangkat adalah "Memulihkan Ekosistem Gunung".
Tema ini menekankan betapa krusialnya upaya pemulihan ekosistem gunung untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuan adaptasi kita terhadap ancaman perubahan iklim.
Pesan ini tidak hanya penting bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan, tetapi juga bagi seluruh umat manusia yang sangat bergantung pada kelestarian ekosistem yang menakjubkan ini.
4. Solusi Berkelanjutan untuk Gunung
Dalam upaya menjaga kelestarian gunung dari berbagai ancaman, inovasi dan kolaborasi menjadi kunci utama. Berbagai strategi, mulai dari solusi berbasis ekosistem hingga pelatihan bagi masyarakat adat, serta investasi hijau, kini menjadi fokus utama.
Tak kalah penting, peran generasi muda sangat ditekankan untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. PBB pun turut mendorong peluang kewirausahaan di sektor pariwisata dan konservasi, menegaskan pentingnya sinergi antara pelestarian alam dan pengembangan ekonomi.
5. Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mendukung Gunung?
Sebagai individu, kita memiliki beragam cara untuk berkontribusi dalam pelestarian gunung yang menakjubkan ini: mulai dari mengurangi jejak karbon dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, hingga mendukung produk lokal yang dihasilkan oleh masyarakat pegunungan yang bergantung pada alam.
6. Apa tujuan Hari Gunung Internasional?
Dalam upaya membangkitkan kesadaran akan betapa berharganya keberadaan gunung dan mendorong aksi bersama untuk melindungi ekosistem yang ada di sekitarnya, berbagai inisiatif menarik pun digelar.
7. Mengapa 11 Desember dipilih?
Pada tahun 2002, PBB menetapkan tanggal ini sebagai momen istimewa di seluruh dunia untuk merayakan keindahan dan kontribusi luar biasa yang diberikan oleh gunung-gunung.
8. Apa ancaman terbesar bagi ekosistem gunung?
Perubahan iklim, deforestasi, dan eksploitasi sumber daya alam kini menjadi trio ancaman yang mengintai bumi kita, menciptakan tantangan serius bagi kelangsungan hidup planet ini.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/rmt)
Advertisement
