Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Sholat, sebagai salah satu ibadah yang diamanatkan langsung oleh Allah kepada umat Islam, seharusnya menjadi momen yang penuh makna. Namun, ironisnya, masih banyak di antara kita yang merasa malas untuk melaksanakannya.
Padahal, sholat adalah wujud penghambaan yang paling mendasar dalam ajaran Islam. Dalam sebuah ceramah yang inspiratif, KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, mengungkapkan pandangannya mengenai fenomena ini.
Menurut Buya, rasa malas dalam sholat bukan sekadar kebiasaan buruk, melainkan sebuah sinyal adanya masalah dalam hubungan kita dengan Sang Pencipta. “Jika hati kita masih enggan untuk sholat, itu pertanda ada yang perlu kita perbaiki dalam relasi kita dengan Allah,” tegas Buya Yahya, seperti yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.
Lebih lanjut, Buya menjelaskan bahwa kemudahan dalam melaksanakan sholat merupakan salah satu bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya. Ia menekankan, orang yang dicintai Allah akan merasakan kelegaan dan kemudahan dalam beribadah. Sebaliknya, jika seseorang merasa berat untuk sholat, itu bisa menjadi tanda bahwa Allah sedang menguji atau bahkan menjauh darinya.
Advertisement
“Jangan pernah merasa sudah baik jika sholat masih sering ditinggalkan. Sholat itu adalah kewajiban, dan sesungguhnya sangat ringan jika hati kita terbuka untuk menerima perintah Allah,” ungkap Buya Yahya dengan penuh semangat.
Mari kita renungkan dan perbaiki hubungan kita dengan Allah, agar sholat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita!
Buya Yahya mengingatkan kita bahwa sholat bisa dilakukan di mana saja, tanpa alasan untuk menunda ibadah yang begitu penting ini. "Jangan tunggu waktu luang, tapi luangkan waktu untuk sholat," tegasnya.
Ia mendorong setiap Muslim untuk terus meningkatkan kualitas sholat, baik itu berjamaah maupun sendirian, dengan menekankan pentingnya melaksanakan sholat fardhu.
Rasa malas dalam beribadah, menurutnya, sering kali disebabkan oleh kecintaan yang berlebihan terhadap kehidupan duniawi, yang membuat kita lupa akan akhirat.
"Meninggalkan sholat bukanlah perkara sepele sholat adalah tanda keimanan kita," ungkapnya, mengingatkan bahwa dalam Al-Qur'an Allah menegaskan, "Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
Bagi Buya Yahya, sholat lebih dari sekadar rutinitas ia adalah jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, membawa ketenangan jiwa di dunia dan akhirat bagi mereka yang rajin melaksanakannya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Dalam kehidupan sehari-hari, meninggalkan sholat bisa membawa dampak yang cukup berat ketenangan hati bisa sirna, dan keberkahan pun seolah menjauh.
Buya Yahya menegaskan bahwa jika kita sering mengabaikan sholat, jangan heran jika hidup terasa penuh kesulitan. Ia mengingatkan pentingnya bertaubat tanpa menunda, karena waktu kita di dunia ini tidaklah pasti.
Kunci untuk istiqomah dalam sholat terletak pada latihan dan doa, meminta kepada Allah agar dimudahkan dalam menjalankan ibadah.
Sholat seharusnya dipandang sebagai kebutuhan jiwa, bukan sekadar kewajiban, dan menjalin pertemanan dengan orang-orang yang rajin beribadah bisa menjadi pendorong semangat.
Pada akhirnya, sholat adalah cerminan hati kita jika kita ingin meraih cinta Allah, perbaikan ibadah, terutama sholat, harus menjadi prioritas utama. "Tidak ada alasan untuk meninggalkan sholat," tegasnya, "karena hidup yang penuh berkah dimulai dari komitmen kita pada ibadah."
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rao)
Advertisement