Pahami Hal Ini Biar Tak Terjebak Financial Red Flag dalam Hubungan
(c) Shutterstock
Kapanlagi.com - Menjalin hubungan dengan pujaan hati itu memang terasa menyenangkan. Apalagi jika sedang kasmaran-kasmarannya, dunia seolah jadi milik berdua. Mau ke mana-mana ada yang menemani, bahkan kadang sampai makan pun ada yang membayari. Sekali-dua kali mentraktir pasangan adalah hal yang wajar.
Tak jarang pula banyak pasangan yang gantian membayari saat pergi keluar, mengingat satu sama lain juga kadang masih punya tanggungan sendiri-sendiri. Lebih-lebih jika belum menikah dan hidup bersama, sebaiknya memang tidak menggantungkan hidup ke orang lain.
Buat pasangan yang berencana untuk menjalin hubungan lebih serius, sebaiknya memperhatikan kondisi finansial satu sama lain. Di samping memang krusial, kondisi keuangan yang bermasalah dapat memengaruhi hubungan. Kondisi tersebut biasa disebut sebagai financial red flag.
Advertisement
Adapun financial red flag ini sendiri dapat diartikan sebagai kondisi saat pasangan memiliki kesalahan berpikir dan berperilaku soal keuangan, dimana hal tersebut dapat berdampak buruk bagi hubungan yang sedang dijalani. Lantas, apa saja tanda-tanda financial red flag yang biasa dijumpai dalam hubungan? Berikut yang harus diwaspadai!
Tak Bisa Merencanakan dan Mengelola Keuangan dengan Baik

Apabila kamu sudah menjalin hubungan cukup lama bersama pasangan, biasanya akan paham soal keuangan satu sama lain. Terlebih jika ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, seperti pernikahan, topik satu ini biasanya kian intens dibicarakan berdua.
Hanya saja, tak semua orang memahami betul soal perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik. Jika pasangan tak punya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang bagus, hal tersebut sebenarnya sudah mengindikasikan financial red flag yang harus diperhatikan.
Misalnya saja, baru tengah bulan ia sudah mengaku tak punya uang. Sampai-sampai pinjam uang ke kamu atau ke orang lain. Bilamana ia tak bisa menjelaskan kemana habisnya uang tersebut kepadamu, maka itu bisa disebut financial red flag. Sebab, ia tak bisa merencanakan dan mengelola keuangannya sendiri dengan baik.
Dikit-Dikit Utang Tanpa Pikir Panjang Bisa Melunasi atau Tidak

Berutang sebenarnya hal yang lumrah dilakukan, asal jumlahnya wajar dan paling penting masih mampu melunasinya. Namun, yang kadang tidak disadari, utang ibarat candu, yang jika tidak dikontrol dengan baik dapat menjadi kebiasaan.
Lebih-lebih jika jenis utangnya adalah utang konsumtif, yaitu pinjaman yang digunakan seseorang untuk membeli produk yang dikonsumsi atau digunakan dan tidak memiliki nilai tambah. Utang konsumtif ini biasanya dipicu karena gengsi maupun keinginan gaya hidup yang tinggi.
Jika pasangan dikit-dikit suka utang, bahkan tanpa pikir panjang bisa melunasinya atau tidak, sekadar demi memenuhi kebutuhan konsumtifnya, maka sudah termasuk financial red flag. Hal tersebut membuktikan jika pasangan tidak cukup pandai dalam mengatur keuangan. Dalam hubungan, masalah ini pun tak jarang dapat menyulut konflik keuangan.
Misalnya, setiap ada smartphone keluaran terbaru langsung ingin beli, karena gengsi dengan lingkungan sosialnya. Padahal bisa saja gajinya pas-pasan atau ada kebutuhan lain yang lebih penting. Bila kebiasaan financial red flag ini tak lekas diperbaiki hingga menikah nanti, maka bisa menjadi beban tersendiri bagi pasangan. Terlebih lagi setelah menikah biasanya terjadi pencampuran harta.
Punya Sifat Impulsif dalam Belanja yang Sulit Dikontrol

Tanda lainnya dari financial red flag ini adalah adanya sifat impulsif dalam belanja yang sulit dikontrol. Memang sebelum menikah, urusan keuangan masih hak masing-masing. Satu sama lain pun bebas belanja barang yang disukai, karena pakai uangnya sendiri-sendiri.
Namun, justru dari situ kebiasaan buruk dalam mengatur dan mengelola keuangan setiap orang bisa diketahui. Biasanya kebiasaan impulsif ini muncul karena menganggap barang tersebut murah, lucu atau langka, sehingga langsung memutuskan membeli tanpa pikir panjang butuh atau tidak.
Imbas dari kebiasaan-kebiasaan financial red flag tersebut, bikin pasangan biasanya jadi banyak alasan saat diminta gantian bayar saat berdua. Contohnya, dia yang mengajak makan malam, giliran bayar malah dibebankan ke pasangan. Sekali dua kali mungkin tak masalah, tapi kalau keseringan juga bikin tekor juga. Belum juga jadi suami atau istri, masa sudah meresahkan?

Supaya hal semacam itu tak sampai kamu alami bersama pasangan, manfaatkan saja fitur split bill dari BTN Mobile. Apalagi pakai BTN Mobile ini gampang banget. Kamu bisa mengajak pasangan sekalian untuk buka rekening dalam genggaman secara satset. Bahkan, kamu bisa menabung hingga mengelola keuangan dengan lebih efisien menggunakan aplikasi BTN Mobile.
Tunggu apa lagi, download BTN Mobile sekarang juga di App Store atau Google Play untuk semua kebutuhan finansialmu maupun pasangan. Jika butuh informasi lebih lanjut, kamu bisa kunjungi bit.ly/btnmobile atau hubungi Contact Center BTN 1500286. Yuk, Mudahkan Hidup Digitalmu bersama BTN Mobile karena #HidupGakCumaTentangHariIni.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(adv/tmi)
Advertisement
