Panduan Pelaksanaan Sholat Idul Fitri Lengkap dengan Niat dan Bacaan Doanya

Penulis: Miranti Intern

Diperbarui: Diterbitkan:

Panduan Pelaksanaan Sholat Idul Fitri Lengkap dengan Niat dan Bacaan Doanya
Ilustrasi Sholat Idul Fitri (credit: Pexels)

Kapanlagi.com - Sholat Idul Fitri adalah momen yang sangat dinanti oleh umat Islam, sebagai ungkapan syukur setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa. Lebih dari sekadar ritual, sholat ini melambangkan kemenangan dan kebahagiaan. Namun, tahukah Anda bahwa tata cara sholat Idul Fitri memiliki keunikan tersendiri dibandingkan sholat fardhu? Mulai dari niat, takbir, hingga khutbah, setiap langkahnya memiliki makna yang mendalam.

Bagi setiap Muslim, memahami setiap detail pelaksanaan sholat Idul Fitri sangatlah penting. Hal ini tidak hanya membuat ibadah menjadi lebih khusyuk, tetapi juga memastikan bahwa kita mengikuti sunah yang telah ditetapkan. Meskipun disunnahkan untuk melaksanakan sholat ini secara berjemaah di masjid atau lapangan, bagi yang tidak dapat hadir, sholat ini tetap bisa dilakukan secara munfarid atau sendiri di rumah. Jangan khawatir, meskipun dilakukan sendirian, pahala yang didapat tidak akan berkurang, bahkan melaksanakan sholat di rumah lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali.

Namun, ada beberapa tata cara yang perlu diperhatikan agar ibadah ini tetap sah dan bernilai tinggi di sisi Allah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami panduan lengkap sholat Idul Fitri, mulai dari niat, bacaan di sela-sela takbir, hingga hukum dan pelaksanaan khutbah. Mari kita simak langkah-langkah yang harus diikuti saat melaksanakan sholat Idul Fitri agar ibadah kita semakin sempurna dan penuh berkah!

1. Bacaan Niat Sholat Idul Fitri

Niat adalah hal pertama yang perlu dilakukan sebelum memulai sholat Idul Fitri. Niat ini sangat penting, meskipun secara hukum niat hanya dilakukan dalam hati dan tidak harus diucapkan, namun melafalkannya dapat membantu dalam memantapkan tujuan ibadah.

Bacaan niat sholat Idul Fitri untuk makmum:

  • أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
  • Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak'ataini (ma'mûman/imâman) lillahi ta'ala.
  • "Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Bacaan niat sholat Idul Fitri untuk imam:

  • “Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini imaaman lillahi ta’ala.”
  • "Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala."

Meskipun melafalkan niat disunahkan, yang lebih penting adalah adanya maksud yang sadar dan niat dalam hati untuk melakukan sholat Idul Fitri. Niat ini dilakukan sebelum takbiratul ihram dimulai. Selain itu, sholat Idul Fitri tidak membutuhkan azan atau iqamah, cukup dengan seruan "ash-shalâtu jâmi‘ah" untuk menandakan dimulainya sholat berjemaah.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Takbiratul Ihram Sebanyak Tujuh Kali

Setelah niat, langkah berikutnya adalah takbiratul ihram. Dalam sholat Idul Fitri, takbiratul ihram dilakukan sebanyak tujuh kali dalam rakaat pertama. Takbiratul ihram adalah takbir yang diucapkan saat memulai sholat, yang menandakan masuknya dalam keadaan sholat. Setelah membaca doa iftitah, umat Muslim disunahkan untuk mengucapkan takbir lagi sebanyak tujuh kali berturut-turut.

Di sela-sela setiap takbir, disarankan untuk membaca zikir sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.

Ini bacaannya:

  • "Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila,"

Artinya:

  • "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik di waktu pagi dan sore."

Bacaan ini membantu memperdalam makna takbir dan meningkatkan rasa kekhusyukan selama ibadah berlangsung. Takbir yang dilakukan sebanyak tujuh kali ini adalah bagian yang sangat khas dalam sholat Idul Fitri, membedakannya dari sholat fardhu yang hanya takbiratul ihram dilakukan satu kali.

3. Membaca Al-Fatihah

Setelah menyelesaikan takbiratul ihram dengan penuh khusyuk, jemaah diajak untuk melafalkan Al-Fatihah, surah pertama dalam Al-Qur'an yang menjadi bacaan wajib di setiap rakaat sholat. Dalam suasana khidmat Idul Fitri, setelah tujuh kali takbir, umat Muslim dianjurkan melanjutkan dengan membaca surat Al-A'la setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama. Selanjutnya, mereka akan melaksanakan ruku', sujud, dan gerakan sholat seperti biasa. Pada rakaat kedua, kembali Al-Fatihah dibaca, diikuti oleh surat Al-Ghsyiyah, yang menjadi sunah dan menambah keutamaan ibadah di hari yang penuh berkah ini. Meskipun takbir lebih banyak dalam sholat Idul Fitri, penting untuk diingat bahwa bacaan Al-Fatihah dan surat-surat lainnya tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari tata cara sholat yang suci ini.

4. Rakaat Kedua: Takbiratul Ihram Lima Kali

Pada rakaat kedua, terdapat takbir tambahan sebanyak lima kali, yang dilakukan setelah berdiri kembali. Setiap kali takbir, tangan diangkat dan dilafalkan dengan suara yang jelas. Bacaan yang dianjurkan untuk dibaca di sela-sela takbir ini adalah sama seperti pada rakaat pertama, yaitu bacaan yang mengagungkan Allah, seperti "Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar."

Setelah takbir lima kali, umat Muslim melanjutkan sholat dengan membaca Al-Fatihah dan surat Al-Ghâsyiyah, kemudian melakukan gerakan-gerakan sholat seperti ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga salam.

Takbir sebanyak lima kali pada rakaat kedua ini adalah bagian dari sunah dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri. Jika ada kelupaan dalam melafalkan takbir ini, tidak akan menggugurkan keabsahan sholat, tetapi tetap disarankan untuk mengikutinya.

5. Jangan Buru-Buru Pulang dan Dengarkanlah Khutbah

Setelah menunaikan sholat Idul Fitri, jangan terburu-buru pulang, ya! Luangkan waktu sejenak untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam, karena ini adalah bagian penting dari tata cara sholat Idul Fitri. Dalam suasana khidmat, khutbah yang terdiri dari dua bagian ini dimulai dengan takbir sembilan kali dan diakhiri dengan takbir tujuh kali, bertujuan untuk memberikan nasihat serta mengingatkan kita akan nilai ukhuwah Islamiyah di hari yang penuh berkah ini. Meskipun tidak diwajibkan, mendengarkan khutbah menjadi sangat dianjurkan sebagai pelengkap ibadah kita. Bagi yang tidak sholat berjemaah, khutbah ini boleh dilewatkan, namun bagi yang hadir, sangat disarankan untuk menyimaknya hingga tuntas, mengikuti sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Jadi, mari kita nikmati momen berharga ini bersama-sama!

6. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik

Apa niat sholat Idul Fitri yang benar?

Niat yang benar adalah "Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini (ma’mûman/imâm) lillahi ta’ala," yang berarti "Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."

Berapa kali takbir yang dilakukan dalam sholat Idul Fitri?

Pada rakaat pertama, takbir dilakukan tujuh kali, dan pada rakaat kedua lima kali.

Apakah bacaan Al-Fatihah harus diikuti dengan surat lainnya dalam sholat Idul Fitri?

Ya, setelah Al-Fatihah, disunahkan membaca surat Al-A’la pada rakaat pertama dan surat Al-Ghâsyiyah pada rakaat kedua.

Apakah khutbah setelah sholat Idul Fitri wajib didengarkan?

Khutbah tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk didengarkan bagi mereka yang sholat berjemaah.

Apakah ada aturan khusus dalam takbir sholat Idul Fitri?

Takbir pada sholat Idul Fitri dilakukan lebih banyak dibandingkan dengan sholat fardhu, dengan tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mni)

Editor:

Miranti Intern