Apakah Mengonsumsi Ketupat saat Lebaran Bikin Gemuk? Yuk Simak Penjelasannya Berikut

Penulis: Miranti Intern

Diterbitkan:

Apakah Mengonsumsi Ketupat saat Lebaran Bikin Gemuk? Yuk Simak Penjelasannya Berikut
Ilustrasi mendinginkan ketupat. (Copyright Pexels/Iskandar Al Imran)

Kapanlagi.com - Hari raya Lebaran selalu identik dengan hidangan lezat yang menggugah selera, dan salah satu yang tak pernah absen adalah ketupat. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa menikmati ketupat secara berlebihan bisa berujung pada kenaikan berat badan?

Ketupat dibuat dari beras yang kaya karbohidrat. Ketika disandingkan dengan hidangan berlemak seperti opor ayam dan rendang, jumlah kalori dalam satu porsi bisa melonjak drastis.

Jadi, bagaimana tubuh kita menangani kelebihan kalori dari ketupat dan hidangan pendamping ini? Mari kita telusuri penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Ketupat Mengandung Kalori Lebih Tinggi dari Nasi

Ketupat sering kali dianggap lebih ringan dibandingkan nasi, namun faktanya, kalorinya justru lebih tinggi. Dalam 100 gram nasi putih, terdapat sekitar 129 kalori, sementara jumlah yang sama pada ketupat mengandung sekitar 160 kalori.

Meskipun perbedaannya tidak terlalu mencolok, saat Lebaran tiba, banyak orang cenderung menikmati ketupat dalam porsi yang lebih besar. Tidak jarang kita melihat orang-orang terus menyantap ketupat dan lauk-pauk hingga piring pertama mereka kosong.

Lebih dari itu, ketupat biasanya disajikan bersama lauk bersantan seperti opor ayam dan rendang, yang masing-masing bisa mengandung hingga 700-800 kalori per porsi. Inilah yang membuat konsumsi ketupat berpotensi menyumbang kenaikan berat badan yang cukup signifikan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Peran Lauk Lebaran dalam Menambah Berat Badan

Ketupat jarang disantap sendirian; biasanya ia ditemani oleh hidangan berlemak tinggi seperti opor ayam yang gurih, empal daging yang lezat, sambal goreng hati yang pedas menggoda, dan berbagai jenis kerupuk yang renyah.

Misalnya, sepotong ayam goreng bagian paha bisa mengandung sekitar 140 kalori, sementara 100 gram sambal goreng hati dapat mencapai 127 kalori. Jika ditambah dengan kerupuk dan emping, total kalori yang dikonsumsi bisa melonjak lebih dari 1500 hanya dalam satu kali makan.

Lebih-lebih lagi, saat Lebaran, makan berlebihan adalah hal yang sering terjadi. Momen kebersamaan yang hangat, disertai obrolan seru dan ramah tamah, sering kali membuat kita lupa bahwa semua hidangan khas ini kaya akan karbohidrat.

3. Kalori Berlebih yang Tidak Dibakar akan Disimpan Sebagai Lemak

Saat kalori yang kita konsumsi melebihi jumlah yang dibakar oleh tubuh, kenaikan berat badan menjadi tak terhindarkan. Kalori yang berlebih ini kemudian diubah menjadi lemak dan disimpan di berbagai area tubuh, termasuk perut.

Selama perayaan Lebaran, hidangan lezat yang kaya akan lemak sering kali membuat berat badan kita melonjak dengan cepat. Jika kita tidak mengontrol porsi makan, bukan hanya berat badan yang bertambah, tetapi tekanan darah juga bisa meningkat.

Lebih dari itu, selama Lebaran, aktivitas fisik kita cenderung berkurang. Setelah menjalani puasa selama sebulan penuh, banyak dari kita yang lebih memilih duduk santai, menikmati hidangan, dan beristirahat, yang akhirnya mengurangi jumlah kalori yang terbakar.

4. Apakah Ketupat Aman untuk Dikonsumsi Saat Diet?

Banyak orang sering bertanya-tanya apakah ketupat masih bisa dinikmati saat mereka sedang menjalani program diet. Sebenarnya, hal ini mungkin saja dilakukan, selama ketupat dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas dan dipadukan dengan lauk yang lebih sehat.

Ketupat bisa dinikmati bersama lauk yang rendah lemak, seperti ayam tanpa kulit atau sayur bening. Selain itu, mengurangi penggunaan santan dan minyak dalam masakan juga dapat membantu mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, sangat penting untuk tetap menjaga pola makan setelah perayaan Lebaran. Hindari kebiasaan makan berlebihan yang mungkin berlanjut beberapa hari setelah perayaan. Dengan mengontrol pola makan dengan baik, Anda tetap bisa merayakan Lebaran dengan gembira tanpa perlu khawatir berat badan Anda akan meningkat secara drastis.

5. Faktor Penyebab Kenaikan Berat Badan Saat Lebaran

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan saat Lebaran:

- Konsumsi Berlebihan: Menikmati ketupat dalam porsi besar tanpa memperhatikan batasan bisa berakibat kurang baik bagi tubuh.

- Pengaruh Makanan Lain: Hidangan berlemak dan manis yang sering hadir saat Lebaran turut menyumbang kalori berlebih.

- Kurangnya Aktivitas Fisik: Liburan kerap membuat kita enggan bergerak aktif.

- Kebiasaan Ngemil: Menyantap kue kering dan makanan manis di antara waktu makan utama juga menambah asupan kalori kita.

6. Strategi Mencegah Kenaikan Berat Badan Selama Lebaran

Supaya tidak mengalami kenaikan berat badan yang signifikan selama Lebaran, ada beberapa strategi yang bisa kita lakukan:

  • Mengontrol Porsi Makan: Makan dengan porsi lebih kecil dan hindari makan berlebihan.
  • Pilih Makanan dengan Bijak: Konsumsi ketupat dan makanan berlemak lainnya secara moderat, dan seimbangkan dengan sayuran dan buah-buahan.
  • Ganti Nasi Putih dengan Nasi Merah: Nasi merah kaya serat dan dapat membuat kita kenyang lebih lama.
  • Batasi Konsumsi Gula: Kurangi konsumsi kue-kue kering dan minuman manis.
  • Aktif Bergerak: Lakukan aktivitas fisik secara teratur, meskipun hanya berjalan-jalan.
  • Pola Makan Sehat Setelah Lebaran: Kembali ke pola makan sehat dan seimbang setelah Lebaran untuk mencegah penambahan berat badan yang berkelanjutan.

Singkatnya, makan ketupat bisa menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan dan tidak diimbangi dengan pola makan serta gaya hidup sehat secara keseluruhan. Kenaikan berat badan ini bukan semata-mata karena ketupat, tetapi karena kombinasi faktor selama periode Lebaran.

7. Pertanyaan Umum Seputar Ketupat dan Kenaikan Berat Badan

1. Apakah ketupat lebih baik dibandingkan nasi putih?

Ketupat dan nasi putih memiliki kandungan karbohidrat yang mirip, tetapi ketupat biasanya lebih rendah serat. Memilih nasi merah sebagai alternatif bisa memberikan lebih banyak serat.

2. Bagaimana cara mengontrol porsi saat Lebaran?

Pilihlah piring yang lebih kecil untuk mengontrol porsi. Ini bisa membantu kita tidak berlebihan dalam mengambil makanan.

3. Apakah berolahraga setelah makan ketupat efektif untuk membakar kalori?

Ya, berolahraga setelah makan bisa membantu membakar kalori yang masuk, tetapi tetap penting untuk tidak mengonsumsi berlebihan.

4. Apakah semua makanan saat Lebaran harus dihindari?

Tidak perlu menghindari semua makanan, tetapi penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan dalam porsi yang seimbang.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mni)

Editor:

Miranti Intern