Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Cerpen atau cerita pendek jadi salah satu karya sastra yang cukup populer. Banyak orang yang suka membaca cerpen karena durasinya yang tidak sepanjang novel, sehingga bisa selesai dibaca sekali duduk. Sama seperti novel, cerpen juga ada banyak sekali jenisnya. Cerpen remaja adalah salah satunya.
Sesuai dengan namanya, cerpen remaja merupakan cerita pendek yang ditargetkan untuk pembaca usia belasan. Cerpen remaja menghadirkan cerita yang lekat dengan kehidupan para remaja. Oleh karena itu, cerpen tersebut mungkin akan kurang cocok jika dinikmati pembaca anak-anak yang belum remaja dan orang dewasa.
Selain penjelasan singkat di atas, masih ada beberapa hal yang perlu diketahui terkait cerpen remaja. Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasan berikut ini.
Advertisement
(credit: unsplash)
Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra berupa prosa yang lebih pendek dari novel. Panjang cerpen dibatasi antara 10.000 sampai 20.000 kata. Cerpen juga lebih sederhana dibandingkan novel, karena hanya mengisahkan tentang kehidupan satu tokoh saja. Dalam cerpen juga hanya diceritakan sebuah konflik dengan sebuah penyelesaian, berbeda dengan novel yang sangat kompleks.
Sementara seperti yang disebutkan di awal, cerpen remaja merupakan cerita pendek yang ditargetkan untuk pembaca remaja (usia belasan). Lantaran ditujukan khusus untuk pembaca remaja, maka tema konflik yang dihadirkan pun juga tak begitu pelik. Konflik dalam cerpen remaja tak akan jauh dengan masalah-masalah yang ada di kehidupan asli para remaja.
Beberapa tema yang sering diangkat ke dalam cerita pendek atau cerpen remaja, antara lain persahabatan, cinta, keluarga, pencarian identitas diri, kehidupan sekolah, tekanan sosial, dan sebagainya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Cerpen remaja jelas berbeda dengan cerpen-cerpen yang ditujukan untuk target pembaca anak-anak ataupun dewasa. Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri cerpen remaja yang membedakannya dengan jenis cerita pendek lain. Berikut beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari cerpen remaja yang perlu diketahui.
1. Mengangkat Tema Kehidupan Remaja
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, cerpen remaja banyak mengangkat tema tentang konflik-konflik yang ada di kehidupan remaja. Tema-tema seperti persahabatan, cinta, keluarga, pencarian identitas diri, kehidupan sekolah, tekanan sosial, dan sebagainya sering diangkat dalam cerpen remaja
2. Menghadirkan Tokoh Utama Seorang Remaja
Untuk memperkuat tema tersebut, biasanya juga akan dipergunakan tokoh seorang remaja. Tujuannya, agar pembaca usia belasan bisa merasa terhubung dengan cerita dan mengalami emosi yang sama dengan karakter.
3. Memakai Bahasa yang Ringan
Cerpen remaja ditulis dengan menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Selain itu, sering kali cerpen remaja juga menggunakan kalimat-kalimat dialog sesuai yang dengan bahasa remaja sehari-hari.
4. Menyelipkan Pesan Moral
Cerpen remaja tak saja menyajikan kisah yang menghibur. Lebih dari itu, cerpen remaja juga menyampaikan pesan moral yang positif dan inspiratif. Sehingga dengan membaca cerpen remaja, karakter pembaca bisa terbentuk jadi lebih positif.
Advertisement
(credit: unsplash)
Cinta pertama jadi salah satu tema yang cukup sering diangkat ke dalam cerpen remaja. Tentu, kisah cinta yang diceritakan dalam cerpen remaja tak sedalam cerita romansa orang dewasa. Meski begitu, cerita pendek remaja tentang cinta tetap terasa romantis meski tipis, sebagaimana kisah cinta remaja di kehidupan nyata.
Berikut contoh cerpen remaja tentang cinta pertama, dilansir dari bola.com.
Perpustakaan Kota
Aku menaiki anak tangga perpustakaan itu. Dengan seragam putih abu-abu yang sudah lusuh karena seharian beraktivitas di sekolah, aku memaksakan untuk menukarkan buku di perpustakaan kota.
Buku bercover warna biru putih itu sudah lama belum aku kembalikan. Jika aku menundanya lagi, sudah pasti tunggakanku makin banyak.
Aku tak selesai membacanya karena hanya berisi cerpen remaja yang remeh temeh tentang cinta. Setelah sampai ke meja pustakawan, terlihat pustakawan sudah siap-siap mau pulang.
Segera, aku bilang untuk memberitahu ingin mengembalikan buku. Hanya saja, ibu pustakawan yang sudah beruban itu bilang, "Diurus sama mas yang itu, ya. Lagi magang dia. Reno, sini, No". Sosok tinggi berusia 20 tahunan itupun langsung menghampiri meja pustakawan. "Ibu pulang duluan ya, No. Anak bakal rewel nih".
"Ah iya bu," lelaki itu hanya tersenyum sopan. Lantas ibu itu pergi keluar dan menyisakan kami berdua.
"Bidhari, ya.. tunggakannya Rp.20.000," ujarnya sambil mengecek di layar komputer. Aku serahkan uang itu kepadanya, lantas ia tersenyum sambil menerima uangku, "Namanya bagus".
"Terima kasih, Mas," hanya itu yang bisa kuucapkan karena terlalu salah tingkah dengan pujian yang aku terima. Pasalnya, baru pertama kali ada yang memuji namaku.
Segera aku berbalik arah dan mencoba tidak berbalik. Namun, ia memanggil dan menyusulku. Ia pun menghalangi jalanku dengan postur tubuhnya.
"Kartu perpusnya ketinggalan, Dek," ujarnya sambil tersenyum. Aku kembali kikuk dan mengucapkan terima kasih.
Sepertinya kikukku terlihat jelas olehnya. Segera kupercepat langkah juga. Namun, saat perjalanan pulang, aku terus memikirkannya.
Inikah yang dirasakan para tokoh-tokoh remaja di buku cerpen remaja saat jatuh cinta? Sekarang, aku menjadi tahu apa yang harus kulakukan, sesering mungkin ke perpustakaan kota.
(credit: unsplash)
Selain cinta pertama, persahabatan juga jadi tema yang cukup sering diangkat dalam cerpen remaja. Sesuai dengan temanya, cerpen remaja tentang persahabatan akan banyak menyampaikan nilai-nilai pertemanan. Berikut salah satu contoh cerpen remaja tentang persahabatan.
Sahabat Sejati
Aku duduk sendirian di taman setelah pertengkaran dengan teman-temanku. Semua orang tampaknya tidak memahami aku. Aku merasa sedih dan kesepian.
Tiba-tiba, aku melihat seseorang yang berjalan menuju ke arahku. Itu adalah Sarah, teman baikku sejak kecil. Dia selalu memahami aku dan tidak pernah menilai aku. Aku merasa lega melihat dia.
"Apa yang terjadi?" tanya Sarah dengan lembut.
Aku menceritakan semuanya padanya, dan dia mendengarkan dengan seksama. Dia memberi tahu aku bahwa dia selalu ada untukku dan bahwa aku tidak sendirian. Dia mengatakan bahwa kita harus tetap bersama, bahkan dalam keadaan yang sulit.
Saat itu aku merasa sangat bersyukur memiliki sahabat sejati seperti Sarah di hidupku. Dia selalu ada di sampingku, bahkan ketika teman-teman lain mengabaikanku atau mengejekku. Aku belajar bahwa sahabat sejati adalah orang yang selalu berada di sisimu, baik dalam keadaan senang maupun susah.
Cerita ini menunjukkan pentingnya memiliki sahabat sejati yang selalu berada di sisimu, bahkan ketika orang lain tidak memahami kamu. Cerita ini mengangkat tema persahabatan dan identitas diri yang relevan dengan kehidupan remaja, dan dapat menginspirasi pembaca untuk lebih menghargai sahabat-sahabat mereka dan tidak takut menjadi diri sendiri.
Itulah di antaranya penjelasan apa itu cerpen remaja, ciri-ciri, dan contohnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gen/psp)
Advertisement
Daun Mangga Punya Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan, Termasuk Stabilkan Gula Darah
25 Makanan Khas Dayak yang Unik dan Lezat, dari Kue Kelapa hingga Sayur Rotan Penuh Rempah
8 Potret Chand Kelvin Tasyakuran 4 Bulanan Kehamilan Istri Sekaligus Gender Reveal, Bakal Punya Anak Cowok
25 Makanan Khas Sunda yang Wajib Dicoba: Dari Pepes hingga Cungkring, Siap Memanjakan Lidah!
Rekomendasi 18 Wisata Hits di Jawa Tengah untuk Liburan Seru dan Berkesan