Profil Awang Faroek: Mantan Gubernur Kaltim yang Meninggal Dunia, Punya Julukan Bapak Pembangunan Kaltim

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Profil Awang Faroek: Mantan Gubernur Kaltim yang Meninggal Dunia, Punya Julukan Bapak Pembangunan Kaltim
Awang Faroek (Credit: Wikipedia)

Kapanlagi.com - Kabar duka datang dari Kalimantan Timur. Awang Faroek Ishak, sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim, telah berpulang ke rahmatullah di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, pada malam Minggu (22/12/2024). Di usia 76 tahun, Awang meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah daerah ini dan akan dimakamkan di Tenggarong pada Senin (23/12/2024).

Sebagai tokoh yang sangat dihormati, Awang Faroek telah mengukir prestasi gemilang dalam dunia akademisi, politik, dan birokrasi. Ia dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan penuh dedikasi, berkomitmen untuk memajukan Kalimantan Timur. Sepanjang kariernya, Awang menjabat dalam berbagai posisi strategis, mulai dari dosen, dekan, bupati, hingga gubernur.

Keahliannya dalam bidang akademis dipadukan dengan pengalaman politiknya yang kaya, menjadikannya sebagai arsitek kebijakan-kebijakan progresif yang membawa perubahan positif. Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda di Kalimantan Timur. Mari kita telusuri perjalanan hidup dan kariernya yang menginspirasi ini, mengenang dedikasi dan kontribusinya yang tak terlupakan.

1. Awal Kehidupan dan Pendidikan

Awang Faroek Ishak, sosok inspiratif yang lahir di Tenggarong, Kalimantan Timur, pada 31 Juli 1948, adalah anak ke-11 dari 13 bersaudara yang berasal dari pasangan Awang Ishak dan Dayang Johariah, tokoh Pamong Praja terkenal di Kaltim. Menempuh pendidikan dasar di Tarakan, Awang melanjutkan ke SMP dan SMA di Tenggarong sebelum meraih gelar sarjana di Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP Malang, pada tahun 1973.

Tak hanya itu, ia juga berhasil menyelesaikan Magister Manajemen di Universitas Indonesia (1997) dan Magister Ketahanan Nasional (1998). Kariernya dimulai sebagai staf di Kantor Gubernur Kaltim, lalu ia melangkah ke dunia akademis sebagai Pembantu Rektor III di Universitas Mulawarman dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Dedikasinya yang tinggi membawanya menjabat sebagai Kepala Bapedalda Kaltim sebelum terjun ke politik, serta menjadi profesor tamu di Universitas Victoria, Melbourne, Australia, menambah daftar prestasi gemilangnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Karier Politik dan Pemerintahan

Awang memulai perjalanan politiknya dengan gemilang sebagai anggota DPR/MPR RI selama dua periode dari 1987 hingga 1997, sebelum melangkah lebih jauh sebagai Bupati Kutai Timur selama dua periode (2000-2008).

Keberhasilan tersebut mengantarkannya ke kursi Gubernur Kalimantan Timur pada tahun 2008, di mana ia memimpin dengan visi hingga 2018. Tak puas hanya di situ, pada 2019, Awang kembali ke panggung politik sebagai anggota DPR-RI yang mewakili Kalimantan Timur.

Dikenal luas sebagai pemimpin yang berkomitmen pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan, Awang terus melangkah maju untuk memajukan daerahnya.

3. Filosofi Hidup dan Dedikasi

Awang Faroek, sosok yang tak pernah lepas dari prinsip kerja ikhlas dan kejujuran, selalu menekankan bahwa menjalankan tugas bukan hanya untuk kepentingan pribadi. "Filosofi saya adalah ikhlas dan kejujuran, bekerja tidak semata-mata untuk diri," tegasnya, seperti yang dilansir dari situs resmi Alumnipedia Unair.

Ia juga berkomitmen untuk mendorong pendidikan tinggi sebagai fondasi dalam membangun karakter dan memperkuat tata kelola pemerintahan. Di usia 57 tahun, pada tahun 2005, Awang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral di Unair, menunjukkan semangatnya yang tak pernah padam untuk belajar dan berkontribusi lebih.

4. Penghargaan

Awang Faroek, sosok yang tak asing lagi dalam dunia pelayanan publik, baru-baru ini diakui atas dedikasinya yang luar biasa dengan meraih berbagai penghargaan bergengsi.

Di antara prestasi yang diraihnya adalah Bintang Jasa Utama pada tahun 2014 serta Lencana Melati dan Darma Bakti dari Gerakan Pramuka, yang menjadi bukti nyata komitmennya dalam membangun generasi muda.

Tak hanya itu, penghargaan Satyalancana Pembangunan dan Wira Karya juga menambah daftar panjang pencapaiannya, mencerminkan kontribusinya yang signifikan dalam pembangunan masyarakat.

5. Siapa Awang Faroek Ishak?

Awang Faroek Ishak, sosok yang tak asing lagi di Kalimantan Timur, adalah mantan Gubernur yang juga pernah mengabdi sebagai anggota DPR-RI.

6. Apa kontribusi terbesar Awang Faroek bagi Kalimantan Timur?

Awang telah memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi Kalimantan Timur, terutama melalui pembangunan infrastruktur yang megah dan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang signifikan.

7. Mengapa Awang Faroek dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim?

Julukan ini disematkan kepadanya sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam memajukan daerah, baik saat menjabat sebagai bupati maupun gubernur, menjadikannya sosok yang tak tergantikan dalam perjalanan pembangunan wilayah tersebut.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)