Profil Bahlil Lahadalia: Karier, Kontroversi Gelar Doktor, dan Jejak Perjalanan Politiknya

Profil Bahlil Lahadalia: Karier, Kontroversi Gelar Doktor, dan Jejak Perjalanan Politiknya
Bahlil Lahadalia (Credit: Instagram @golkar.indonesia)

Kapanlagi.com - Bahlil Lahadalia, nama yang belakangan ini sering menghiasi pemberitaan media, kini menjadi sorotan publik. Sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), prestasi dan jabatan yang diraihnya tak bisa dipandang sebelah mata. Namun, di tengah kesuksesannya, Bahlil juga harus menghadapi isu mengenai penangguhan gelar doktornya oleh Universitas Indonesia (UI).

Dengan tegas, Bahlil mengungkapkan bahwa proses kelulusan gelar doktornya masih berlangsung. Ia menjelaskan bahwa ia masih harus mengikuti yudisium yang dijadwalkan pada bulan Desember mendatang, akibat adanya perbaikan pada disertasinya. Penjelasan ini menepis anggapan bahwa gelarnya sepenuhnya ditangguhkan oleh pihak UI.

Namun, di balik berbagai polemik yang ada, perjalanan hidup Bahlil adalah kisah yang penuh inspirasi. Berasal dari keluarga sederhana, ia memulai kariernya sebagai penjual kue sebelum akhirnya meraih kesuksesan sebagai pengusaha ternama dan pejabat publik di tingkat nasional.

Lantas, bagaimana perjalanan karier Bahlil hingga melangkah ke dunia politik? Mari kita simak ulasannya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Kamis (14/11).

1. Awal Kehidupan dan Pendidikan Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia, sosok inspiratif yang lahir di Banda, Maluku, pada 7 Agustus 1976, tumbuh dalam lingkungan sederhana dengan ayah sebagai kuli bangunan. Menempuh pendidikan dasar dan menengah di Fakfak, Papua Barat, ia melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak sebelum menggapai impian di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay, Jayapura.

Di sana, semangat kepemimpinannya bersinar saat ia menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Bendahara Umum.

Tak berhenti di situ, Bahlil juga menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Cenderawasih, meraih gelar Magister Sains di bidang Ekonomi, dan kini tengah berjuang menghadapi polemik menjelang kelulusan gelar doktornya dari Universitas Indonesia pada tahun 2024.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Mengawali Perjalanan Hidup sebagai Penjual Kue dan Kondektur Bus

Karier Bahlil dimulai dari langkah-langkah sederhana di masa mudanya, di mana ia pernah menjajakan kue dan menjadi kondektur bus saat remaja, bahkan mengemudikan angkot semasa SMA.

Setelah menyelesaikan pendidikan di STIE Port Numbay, ia mengawali perjalanan profesionalnya di Sucofindo, sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa inspeksi.

Namun, semangat kewirausahaannya tak terbendung; bersama beberapa sahabat, ia mendirikan PT Rifa Capital, sebuah holding company yang kini mengelola 10 perusahaan di berbagai sektor, termasuk transportasi dan properti. Keberhasilan Bahlil dalam mengembangkan bisnis ini mencerminkan bakat dan dedikasinya yang luar biasa di dunia usaha.

3. Karier Politik: Dari HIPMI hingga Menteri Investasi

Karier politik Bahlil mengukir jejak yang mengesankan, dimulai dari langkah pertamanya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada tahun 2003.

Dengan semangat dan dedikasi, ia melesat hingga menduduki posisi Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Papua, dan mencapai puncaknya sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI pada periode 2015-2019.

Keberhasilannya di HIPMI menjadi jembatan emas menuju dunia pemerintahan, di mana pada Oktober 2019, Presiden Joko Widodo mempercayakannya sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Tak berhenti di situ, pada Juni 2021, Bahlil melangkah lebih jauh dengan diangkat sebagai Menteri Investasi, saat Kementerian Investasi baru saja dibentuk, menandai babak baru dalam perjalanan kariernya yang cemerlang.

4. Menjadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo-Gibran

Pada tanggal 19 Agustus 2024, Bahlil Lahadalia resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menggantikan Arifin Tasrif.

Pelantikan yang berlangsung di Istana Negara Jakarta ini menandai babak baru dalam perjalanan karier Bahlil di dunia pemerintahan, di mana ia kini mengemban tanggung jawab besar dalam merumuskan kebijakan energi nasional di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dengan latar belakang yang mumpuni di bidang investasi dan bisnis, kehadirannya disambut antusias oleh berbagai kalangan. Namun, tantangan besar menantinya, karena sektor energi merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang membutuhkan perhatian dan inovasi yang tepat.

5. Kontroversi Gelar Doktor yang Ditangguhkan UI

Di tengah sorotan publik sebagai pejabat tinggi, Bahlil mendapati dirinya terjebak dalam kontroversi mengenai gelar doktornya dari Universitas Indonesia.

Ketua Majelis Wali Amanat UI, Yahya Cholil Staquf, mengonfirmasi bahwa kelulusan Bahlil ditangguhkan sesuai dengan Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, yang berkaitan dengan proses etik yang belum rampung.

Namun, Bahlil dengan tegas membantah kabar tersebut, mengklaim bahwa ia hanya menunggu prosesi yudisium yang dijadwalkan pada bulan Desember mendatang, setelah menyelesaikan perbaikan disertasinya.

6. Menjadi Ketua Umum Partai Golkar 2024

Pada 21 Agustus 2024, Bahlil mencetak sejarah baru dengan ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan posisi Airlangga Hartarto yang memilih untuk mundur.

Penunjukan ini terjadi dalam Rapat Pimpinan Nasional ke-XXI yang digelar di Jakarta, di mana Bahlil muncul sebagai calon tunggal yang disahkan secara aklamasi.

Dengan langkah politik ini, Bahlil semakin mengukuhkan posisinya di kancah nasional, menjadikannya sosok sentral dalam pemerintahan saat ini, mengemban dua peran penting sebagai Ketum Golkar dan Menteri ESDM.

7. Pertanyaan dan Jawaban Terkait Bahlil Lahadalia: Siapa Bahlil Lahadalia?

Bahlil Lahadalia, sosok yang memadukan kepemimpinan dan jiwa wirausaha, kini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia serta memimpin Partai Golkar.

Dengan latar belakang sebagai pengusaha sukses, ia membawa visi dan inovasi yang segar dalam mengelola sumber daya negara, menjadikannya figur yang menarik untuk diperhatikan dalam dunia politik dan bisnis Indonesia.

8. Apa saja bisnis yang dimiliki Bahlil Lahadalia?

Bahlil memimpin PT Rifa Capital, sebuah perusahaan induk yang mengelola sepuluh anak perusahaan di beragam sektor, mulai dari transportasi yang menghubungkan berbagai daerah hingga pengembangan properti yang menjanjikan.

9. Mengapa gelar doktor Bahlil Lahadalia ditangguhkan?

Universitas Indonesia (UI) menunda pemberian gelar doktor kepada Bahlil, karena proses etika yang berkaitan dengan perbaikan disertasi masih belum rampung.

Keputusan ini menciptakan ketegangan dan menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap standar akademik yang harus dipenuhi sebelum gelar bergengsi tersebut dapat diberikan.

10. Kapan Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Golkar?

Pada tanggal 21 Agustus 2024, Bahlil resmi dilantik sebagai Ketua Umum Partai Golkar, menandai babak baru dalam kepemimpinan partai yang penuh sejarah ini.

Dengan semangat dan visi yang segar, Bahlil siap membawa Golkar melangkah maju, menghadapi tantangan politik dengan inovasi dan dedikasi yang tinggi.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending