Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ramadhan Sananta, seorang pemain sepak bola muda berbakat, tengah menjadi perhatian publik setelah namanya tak tercantum dalam daftar Timnas Indonesia U-24 untuk Asian Games. Ketidakhadirannya mengejutkan banyak pihak, mengingat kontribusinya sebagai penyerang andalan di berbagai turnamen sebelumnya.
Keputusan ini ternyata berasal dari klubnya, Persis Solo, yang menahan Sananta agar tetap bermain untuk tim karena adanya krisis penyerang. Lalu, bagaimana perjalanan karier Sananta dari awal hingga kini? Berikut ulasan lengkapnya.
Profil Ramadhan Sananta, Striker Andalan yang Tidak Diizinkan Bermain di Timnas Indonesia U-24. (intstagram/m.ramadhansn)
Sananta mengawali kariernya di dunia sepak bola melalui jalur pendidikan formal yang membawanya ke berbagai akademi dan pelatihan. Sejak remaja, ia sudah menunjukkan bakatnya di lapangan hijau dengan mengikuti pelatihan di Asians Schools Football, sebuah akademi sepak bola yang mendidik talenta muda di Kepulauan Riau. Langkah ini menjadi dasar kuat bagi perkembangan keterampilan sepak bola Sananta.
Pada tahun 2020, ia bergabung dengan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Kepulauan Riau. Di sini, Sananta berkesempatan mengasah teknik dan mental bermain yang lebih kompetitif. Selama dua tahun bermain di PPLP, Sananta mendapatkan pengalaman berharga yang membantu membentuk karakter permainannya sebagai seorang striker.
Ketekunan dan kerja kerasnya di level pelajar menjadi pondasi penting ketika ia memulai karier profesionalnya. Akademi-akademi yang pernah ia ikuti turut membentuknya menjadi pemain yang tangguh dan ulet di lapangan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Profil Ramadhan Sananta, Striker Andalan yang Tidak Diizinkan Bermain di Timnas Indonesia U-24. (intstagram/m.ramadhansn)
Pada tahun 2021, Sananta memulai karier profesionalnya dengan bergabung bersama PS Harjuna Putra, sebuah klub yang berkompetisi di Liga 3. Meski levelnya masih di liga bawah, pengalaman ini memberikan banyak pelajaran bagi Sananta untuk menghadapi pertandingan dengan tingkat persaingan lebih ketat.
Tak berselang lama, potensinya yang terlihat di lapangan menarik perhatian klub-klub di level lebih tinggi. Baru beberapa bulan bersama PS Harjuna Putra, ia mendapatkan tawaran untuk bergabung di Liga 1, yang merupakan divisi tertinggi di sepak bola Indonesia.
Langkah Sananta naik kelas dari Liga 3 ke Liga 1 menandakan perkembangan signifikan dalam kariernya, membuka kesempatan untuk tampil di panggung yang lebih besar.
Advertisement
Profil Ramadhan Sananta, Striker Andalan yang Tidak Diizinkan Bermain di Timnas Indonesia U-24. (intstagram/m.ramadhansn)
Sananta akhirnya bergabung dengan Persikabo 1973 pada awal 2022. Bermain di Liga 1 bersama Persikabo 1973 menjadi lompatan besar bagi pemain muda ini, yang saat itu baru berusia 19 tahun. Meski hanya tampil dalam empat pertandingan selama lima bulan, pengalamannya melawan klub-klub besar seperti Bali United dan Persija Jakarta menambah jam terbangnya di liga elit.
Namun, waktu bermain yang terbatas membuat Sananta memutuskan untuk mencari peluang lebih besar di klub lain. Langkah ini menunjukkan tekadnya untuk terus berkembang dan mendapatkan peran lebih signifikan di lapangan.
Persikabo menjadi batu loncatan penting yang memperkenalkannya pada atmosfer Liga 1, memberikan bekal pengalaman yang ia bawa dalam karier selanjutnya.
Profil Ramadhan Sananta, Striker Andalan yang Tidak Diizinkan Bermain di Timnas Indonesia U-24. (intstagram/m.ramadhansn)
Pada musim 2022-2023, Sananta bergabung dengan PSM Makassar, dan inilah momen di mana namanya semakin dikenal. Di bawah bimbingan pelatih PSM, ia tampil lebih sering dan mendapat banyak kepercayaan untuk turun ke lapangan. Sananta berhasil mencetak 11 gol dari 28 pertandingan, membawa PSM meraih gelar juara Liga 1 musim tersebut.
Aksinya yang konsisten membuat Sananta menjadi salah satu pemain kunci di tim, terutama dengan kemampuannya mencetak gol. Penampilannya yang luar biasa ini mengantarkan Sananta sebagai salah satu striker muda potensial di Indonesia.
Keberhasilannya membawa PSM meraih gelar Liga 1 semakin memantapkan posisinya sebagai penyerang andalan.
Profil Ramadhan Sananta, Striker Andalan yang Tidak Diizinkan Bermain di Timnas Indonesia U-24. (intstagram/m.ramadhansn)
Kesuksesannya di PSM Makassar membuka jalan bagi Sananta ke Timnas Indonesia. Pada September 2022, ia dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong untuk bergabung dalam skuad Garuda dalam pertandingan persahabatan melawan Curacao di FIFA Matchday. Laga ini menjadi debutnya bersama Timnas Senior, sebuah momen yang tidak terlupakan bagi Sananta.
Pertandingan debutnya ini menambah kepercayaan dirinya dan memotivasi untuk terus berkontribusi bagi Timnas Indonesia. Meski baru tampil, Sananta langsung menunjukkan potensinya sebagai striker yang bisa diandalkan.
Debut bersama Timnas menjadi bukti keseriusannya dalam mengembangkan karier di level internasional.
Profil Ramadhan Sananta, Striker Andalan yang Tidak Diizinkan Bermain di Timnas Indonesia U-24. (intstagram/m.ramadhansn)
Pada SEA Games 2023, Sananta kembali menunjukkan taringnya dengan mencetak lima gol, menjadikannya salah satu top skor turnamen. Bersama Timnas Indonesia U-22, ia berhasil membawa pulang medali emas, prestasi yang sangat membanggakan bagi Tanah Air.
Gol-gol yang ia cetak membawa Timnas Indonesia unggul dalam pertandingan penting, termasuk melawan tim kuat seperti Thailand. Peran Sananta sebagai pencetak gol terbanyak di turnamen ini membuktikan kualitasnya sebagai striker.
SEA Games menjadi salah satu momen yang meneguhkan posisi Sananta sebagai penyerang muda berbakat di Indonesia.
Profil Ramadhan Sananta, Striker Andalan yang Tidak Diizinkan Bermain di Timnas Indonesia U-24. (intstagram/m.ramadhansn)
Meski prestasinya gemilang, Sananta tidak diizinkan oleh klubnya, Persis Solo, untuk bergabung di Timnas Indonesia U-24 dalam Asian Games 2024. Keputusan ini menimbulkan kontroversi, karena banyak pihak berharap Sananta bisa memperkuat Timnas di ajang internasional tersebut.
Persis Solo mengklaim mereka membutuhkan Sananta untuk kompetisi domestik mengingat krisis penyerang tengah yang tengah dialami klub. Keputusan ini dipandang sebagai langkah untuk menjaga performa klub di liga.
Meski absen di Asian Games, Sananta tetap menjadi idola dan diharapkan kembali ke Timnas pada ajang selanjutnya.
Itulah profil Ramadhan Sananta, striker andalan yang tidak diizinkan bermain di Timnas Indonesia U-24. Ikuti terus berita lainnya. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/kpc)
Advertisement