Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kasus pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama, lebih dikenal sebagai Agus Buntung, semakin mengungkap sisi gelap yang mengejutkan. Tersangka yang merupakan penyandang disabilitas ini diduga telah melakukan tindakan pelecehan terhadap banyak korban, termasuk seorang mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepolisian kini mulai merangkum kesaksian dari sejumlah saksi yang berkaitan dengan lokasi kejadian, yaitu pengelola homestay tempat Agus melancarkan aksinya. Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, terungkap bahwa selain korban yang telah melapor, Agus Buntung juga diketahui membawa beberapa perempuan lain ke homestay tersebut dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Fakta-fakta ini semakin memperjelas betapa seriusnya situasi yang dihadapi, dan menjadi perhatian publik untuk menuntut keadilan bagi para korban.
Advertisement
Pada 4 Desember 2024, Kombes Pol Syarif Hidayat, Direktur Kriminal Umum Polda NTB, mengungkapkan fakta mencengangkan mengenai Agus Buntung, yang ternyata bukanlah pendatang baru di homestay tersebut.
Berdasarkan kesaksian dari pemilik dan karyawan homestay, Agus telah membawa empat hingga lima perempuan berbeda dalam setahun terakhir, menambah kecurigaan bahwa ia telah berulang kali melakukan tindakan pelecehan seksual di tempat yang sama.
Meskipun para saksi tidak melihat kejanggalan atau reaksi aneh dari perempuan yang datang bersamanya, pola ini semakin memperkuat dugaan bahwa homestay itu telah menjadi ajang bagi Agus untuk melancarkan aksinya, meskipun perempuan-perempuan tersebut tampak tenang saat mendaftar dan keluar dari tempat itu.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Kasus Agus Buntung semakin mengundang perhatian dan spekulasi seputar motif gelap di balik aksinya. Para ahli psikologi mengungkapkan bahwa Agus telah menguasai seni manipulasi emosional untuk mendekati dan mengeksploitasi para korbannya.
Dengan kecerdasan manipulatif yang mengesankan, ia berhasil memperdaya perempuan-perempuan tersebut tanpa terdeteksi, menjanjikan kenyamanan dan perlakuan istimewa yang membuat mereka tak sadar bahwa mereka terjebak dalam jeratan pelecehan seksual.
Pola terstruktur dalam setiap aksinya menunjukkan betapa liciknya Agus, yang meskipun memiliki disabilitas, mampu menyelam dan mengendarai motor, serta memikat orang-orang di sekitarnya dengan pesona yang menipu.
Advertisement
Kasus ini semakin memikat perhatian publik seiring munculnya sejumlah saksi yang bersedia memberikan kesaksian mengenai perilaku Agus Buntung.
Salah satu saksi, seorang karyawan homestay, mengungkapkan bahwa Agus kerap membawa banyak perempuan ke tempat itu dalam waktu singkat, sebuah pengakuan yang bisa memperburuk posisinya di pengadilan dengan menunjukkan pola tindakan yang berulang.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa keberadaan saksi-saksi ini sangat krusial untuk memperjelas kronologi kejadian dan mengungkap lebih banyak korban yang mungkin belum teridentifikasi.
Hal ini semakin menegaskan bahwa pelaku telah melakukan pelecehan seksual berulang kali di lokasi yang sama, dengan taktik manipulasi yang sangat cerdik.
Manipulasi emosional adalah seni licik yang digunakan seseorang untuk mengendalikan perasaan orang lain demi kepentingan pribadi.
Dalam cerita tragis ini, Agus Buntung dengan cerdik memanfaatkan trik manipulasi untuk mendekati korbannya, membuat mereka terjebak dalam ilusi, hingga tak menyadari bahwa mereka tengah menjadi sasaran pelecehan yang sangat merugikan.
Agus Buntung memilih homestay itu karena merasa betah beraksi tanpa terendus, menandakan bahwa ia sudah sangat mengenal lokasi tersebut.
Pihak kepolisian telah mengungkap fakta mengejutkan mengenai kasus ini, dengan kesaksian dari pengelola homestay yang menyatakan bahwa pelaku tidak hanya membawa korban yang telah melapor, tetapi juga perempuan lain.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement