Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Akhir-akhir ini Inggris seolah menjadi negara yang tak lagi aman. Masih segar di ingatan tragedi penyerangan di depan gedung parlemen. Tak lama berselang, bom bunuh diri meledak di konser Ariana Grande, Manchester, pada akhir bulan Mei lalu.
Kali ini terjadi lagi sebuah serangan oleh kelompok ekstremis. Serangan yang terjadi di jembatan London ini berlangsung pada Sabtu (03/06) pukul 10 malam waktu setempat. Terdapat tiga orang pelaku teror yang mengenakan rompi bom bunuh diri palsu lalu menabrakkan diri di jantung kota London.
Tak hanya mengendarai van dengan kecepatan tinggi, begitu menabrakkan diri para pelaku tersebut menusuk sejumlah pejalan kaki hingga 7 orang meninggal dan 48 orang lainnya terluka.
Advertisement
Polisi baru datang delapan menit setelah tiga orang pelaku tersebut melakukan serangan membabi buta. Begitu sampai, polisi langsung menembak tiga orang pelaku hingga meninggal.
"Banyak orang yang mempertaruhkan nyawa untuk menolong yang lainnya dan merawat yang terluka parah. Menurutku keberanian orang-orang ini sangat luar biasa," ujar salah seorang anggota polisi Dick dikutip dari The Sun.
Menurut BBC, para pelaku serangan jembatan London malam itu merupakan target incaran MI5 (agen rahasia Inggris). "Aku melihat ada tiga orang datang, aku tak tahu apa yang mereka pegang tapi sepertinya senjata yang besar dan panjang," ujar salah seorang saksi kejadian. Selagi berpatroli, polisi juga menyisir tempat kejadian untuk menemukan sosok yang dicurigai berkaitan dengan aksi terorisme ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(the/agt)
Advertisement