Kapanlagi Plus - Pernah nggak kamu berpikir, jika ada beberapa orang yang perekonomiannya nggak begitu terdampak saat pandemi ini? Ya, jawabannya adalah kalangan sultan. Sebutan tersebut merujuk ke orang-orang kaya, yang hartanya seolah tiada habis. Meski yang banyak dijumpai di media sosial, rata-rata dari kalangan selebritis, tetapi sejatinya sultan ini bisa mendapatkan kekayaan berkat gurita bisnis.
Lantas, bisa nggak sih sukses menjalankan usaha bak para sultan, apalagi di masa pandemi seperti ini? Selain dengan kerja keras, kamu juga perlu mengetahui beberapa kiatnya. Lewat sebuah kelas online yang diadakan BukaLapak x Zurich, Derry Avianto, selaku ADMF Business Development Head Adira Insurance pun membagikan beberapa rahasianya.
Keuangan bisnis harus selalu diperiksa secara mendalam, untuk mengantisipasi beragam risiko, terutama di masa-masa seperti ini. Nggak ada yang tahu apa yang bakal terjadi dengan bisnismu. Hal terpenting yang perlu dipastikan terlebih dulu adalah posisi likuiditas bisnis. Pastikan seberapa besar likuiditas yang kamu miliki dan seberapa lama likuiditas tersebut bisa menjamin keberlangsungan bisnis yang kamu jalankan.
Bukan saja kondisi keuangan, kamu juga perlu memeriksa status aset dan jumlah utang, khususnya yang berkaitan dengan bisnismu. Jika sudah, kurangi jumlah aset dengan jumlah utang. Dari situ, kamu bisa memproyeksikan, bakal bertahan berapa lama bisnis yang kamu jalankan.
Menurut Derry, pelaku usaha harus jeli mengantisipasi dan beradaptasi dengan beragam perubahan maupun risiko yang akan terjadi pada bisnis yang dimiliki. Setelah mampu memproyeksikan dengan tepat, kamu perlu melanjutkannya dengan membuat rencana bisnis baru.
Rencana tersebut dapat kamu wujudkan dengan membuat strategi pemasaran, distribusi, sistem permodalan, hingga pola pengeluaran. Dengan begitu, kamu bisa meningkatkan kemampuan usaha, terutama dalam bertahan saat kondisi keuangan bisnis sedang sulit.
"Salah satunya bisa dengan coba menerapkan strategi digital marketing. Selain bisa menghemat budget promosi, juga bisa menjadi strategi distribusi untuk memperluas jangkauan bisnis," ungkapnya.
Pengeluaran bukan saja berpusat pada belanja bahan baku. Lebih dari itu, kamu juga harus memahami konsep pengeluaran dalam bisnis sepenuhnya. Menurut, Derry secara umum pengeluaran dibagi ke dalam 4 pos, yaitu primer yang berkaitan dengan biaya operasional, kewajiban berkaitan dengan upah atau gaji pekerja, sekunder dan investasi. Supaya terhindar dari kesulitan modal, tandai beberapa pengeluaran sekunder, kemudian alihkan untuk modal tambahan maupun investasi.
Last but not least, jangan lupa untuk menerapkan manajemen risiko. Tujuannya untuk menghadapi potensi kerugian yang mungkin bakal terjadi akibat beragam risiko bisnis. Nah, untuk mengetahuinya, kamu perlu menganalisa risiko apa saja yang bakal terjadi. Bagaimanapun kamulah yang lebih paham kondisi bisnis yang kamu jalankan, bukan orang lain.
Selain itu, Derry juga menganjurkan para pelaku bisnis untuk selalu menggunakan perlindungan asuransi. Tujuannya, agar aset-aset berharga yang kamu miliki, termasuk tempat usaha bisa terjamin keamanannya. Terlebih lagi, potensi kerugian dapat diminimalkan dengan mengasuransikan aset-aset berharga akibat hal-hal yang mungkin terjadi, seperti bencana alam, kebakaran dan semacamnya.
(kly/tmi)