Tak Selalu Buruk, Media Sosial Juga Miliki Sisi Positif Bagi Remaja

Penulis: Galuh Esti Nugraini

Diterbitkan:

Tak Selalu Buruk, Media Sosial Juga Miliki Sisi Positif Bagi Remaja Remaja milenial (credit : hackernoon.com)

Kapanlagi.com - Bagi remaja sekarang, media sosial seakan menjadi kebutuhan utama. Mereka juga tak bisa lepas dari yang namanya gadget. Secara tidak langsung kehidupan para remaja sekarang tergantung pada gadget.

Karena sosial media hal-hal sepele pun sekarang bisa menjadi masalah. Banyak kasus terjadi karena mereka tidak bijak dalam menggunakan media sosial. Tak hanya itu, seakan tidak adanya tembok pembatas antara mana yang privasi dan mana yang dibagikan ke orang.

Gadget seakan menjadi kebutuhan utama remaja (credit : apptentive.com)

Melihat hal itu sepertinya media sosial berakibat buruk bagi kaum remaja khususnya. Namun jangan salah, sesuatu yang buruk pun dapat menjadi hal yang positif juga. Seperti yang dilakukan oleh salah satu pusat study di Inggris dalam penelitiannya.

Centre for Research on the Child and Family (CRCF) dari University of East Anglia, Inggris, mengatakan bahwa aplikasi seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, dan aplikasi lainnya bisa membantu remaja dalam menjaga hubungan mereka, entah itu keluarga maupun persahabatan yang sehat.

Sebagai kelapa penelitian, Dr. Simon Hammond melakukan penelitian hal ini selama 7 bulan. Ia meneliti 4 pemukiman warga di Inggris untuk mengetahui kebiasaan para remaja saat menggunakan media sosialnya. Setelah itu ia mewawancarai para remaja tersebut.

"Pendampingan yang keras dan kaku akan membuat remaja merasa labil saat menginjak usia remaja. Mereka akan menjadi kurang percaya diri dan merasa terabaikan dibandingkan teman sebayanya," kata Dr. Simon Hammond seperti yang dilansir oleh nationalgeographic.co.id.

Dr. Simond juga berpikir bahwa memiliki teman yang banyak di berbagai media sosial membantu remaja untuk memasuki usia dewasa. Tak hanya itu, ada kebanggaan tersendiri bagi remaja yang mempunyai banyak teman di media sosialnya.

"Dalam studi ini kami menemukan bukti bahwa dukungan emosional dari teman media sosial sangat penting bagi remaja. Membuat merasa tetap up to date dengan teman-teman atau dengan anggota keluarga lainnya, bisa memberikan rasa "nyambung" dan saling memiliki," lanjutnya.

Lewat media sosial tersebut menawarkan remaja untuk berjejaring dan berorganisasi yang mana bisa membuka peluang kemajuan diri. Hasil penelitian Dr. Simond ini di publikasikan di British Journal of Social Work. Tapi ia juga menjelaskan media sosial memang ada resiko yang harus diantisipasi.

"Menjalin pertemanan di media sosial memang ada risiko yang harus diantisipasi. Untuk itu orang tua dan masyarakat umum turut terlibat dan membantu melindungi remaja," kata Hammond. Semoga dengan ini KLovers dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/gen)