1. Evakuasi

Dengan adanya kecelakaan ini membuat perjalanan lintas Stasiun Bogor-Jakarta Kota-Jatinegara belum bisa dilakukan. "Hingga kini perjalanan KRL lintas Bogor-Jakarta Kota/Jatinegara dan sebaliknya belum dapat dilayani," ujar Humas PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunnisa.

Tak hanya itu, Eva juga mengucapkan maaf atas gangguan perjalanan atas insiden yang terjadi. Kini pihak terkait pun telah berada di lokasi melakukan evakuasi. Seperti yang dilakukan oleh PT KAI dan tim Perusahaan Kereta Commuter Indonesia (KCI).

2. Makan Waktu Lama

Evakuasi yang dilakukan pun memerlukan waktu yang cukup lama. Diperkirakan, proses evakuasi baru akan selesai tiga sampai empat jam ke depan.

"Evakuasi (KRL terguling) diperkirakan memakan waktu 3-4 jam setelah crane datang. Ada yang diangkat ada yang digeser," kata Kepala Daops 1 Jakarta, Dadan Rudiansyah.

Petugas masih menunggu datangnya crane yang didatangkan dari Bandung untuk mengangkat dan menarik KA 0717 yang anjlok. Operasional kereta dari Stasiun Bogor pun dihentikan sementara, sedangkan KRL dari arah Jakarta hanya sampai Stasiun Cilebut lalu kembali ke Jakarta.

3. Korban

Korban dari anjloknya KRL pun terus bertambah. Semua pun telah mendapat perawatan di rumah sakit. Meski begitu polisi telah memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

"Hingga pukul 12.10 WIB tercatat jumlah korban luka akibat KRL anjlok mencapai 17 orang. 9 Orang di RS Salak Bogor dan 8 lainnya di pos kesehatan stasiun Bogor," ujar VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa dalam keterangannya, Minggu (10/3/2019).

"Identitas korban luka dapat dilihat di RS Salak Bogor. Bagi para pengguna yang menjadi korban maka akan mendapatkan perawatan kesehatan," pungkasnya.