Tonjolkan Pesona Etnik Dayak, Karya Kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie Resmi Dirilis

Tonjolkan Pesona Etnik Dayak, Karya Kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie Resmi Dirilis
Karya Kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie Resmi Dirilis (Credit: Istimewa)

Kapanlagi.com - Berbagai lini semakin produktif pasca pandemi usai salah satunya sektor fashion. Industri ini berkembang pesat seiring dengan unsur-unsur khas daerah yang semakin mewarnai. Hal itu pula lah yang muncul dalam karya terbaru kolaborasi antara Rose.Ma.Lina x Sofie.

Ya, mereka mengangkat pesona etnik Dayak dari Kalimantan yang bisa jadi belum banyak disentuh desainer lain. Tema yang diangkat dalam karya kolaborasi dua perancang busana berbakat ini adalah Isen Mulang yang diambil dari bahasa Dayak bermakna pantang menyerah.

Tema Isen Mulang yang ditampilkan dalam karya busananya, menggambarkan anak muda Kalimantan yang pantang menyerah. Bisa menjalani hidup di era globalisasi yang serba modern dan maju. Namun tak melupakan kearifan lokal.

1. Tak Lupakan Budaya

Karya Kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie Resmi Dirilis (Credit: Istimewa)

"Saya menerjemahkan dalam karya ini, bahwa anak muda daerah mampu menerima budaya mana pun dalam arti yang positif. Tidak bertentangan dengan adat istiadat, serta tidak lupa unsur dan karakter budayanya. Intinya seperti itu," terang Sofie, Selasa (6/12).

Koleksi Rose.Ma.Lina x Sofie ini, ditampilkan dalam agenda Fashion Show Spotlight Celebrating Diversity garapan Indonesian Fashion Chamber (IFC) pada 4 Desember 2022 lalu, di Great Hall Pos Bloc Jakarta.

Karena terinspirasi dari budaya Dayak, seluruh konsep hingga bahan material produk ini diambil dari Kalimantan. Terutama material kain baik yang berbahan tenun, katun, satin, hingga sutra tafetta.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Tenun Khas Kalimantan

"Material bahan kain ada tenun khas Kalimantan dengan pewarnaan alam berbulan-bulan. Kebanyakan kalau memakai kain tenun kan sayang kalau dipotong ya. Di sini saya buat kain tenun menjadi baju dengan look kekinian. Jadi tetap dipotong tapi dengan garis tegas, dan dikombinasikan dengan kain print dayak," terang fashion designer yang mengawali karir dari seorang tukang jahit ini.

Untuk warna, ia memilih tampilan yang lebih natural dan alami. Seperti warna hitam, cokelat, dan keemasan. Pilihan warna itu kata dia, menmpilkan look yang lebih elegan dan berkarakter.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending